Dark Side

67 4 0
                                    

"Adria, ada undangan dari Madam Joo. Dia akan mengadakan pameran fashion show di Seoul minggu depan" kata Kaisa menghampiri Adria. Sang presdir segera menarik bangku lain agar asistennya dapat duduk.

"Berapa undangan?" tanya Adria membubuhkan tanda tangan lalu mengopernya pada Min Hyuk.

"Dua undangan. Siapa yang akan berangkat?" tanya Adria memegangi perutnya. Usia kandungannya sudah memasuki 6 bulan.

"Aku harus mengenalkan Min Hyuk pada Madam Joo. Dia suka pria tampan, kau tahu kan?" Kaisa tertawa mendengar jawaban bosnya.

"Pak, minggu depan anda akan berangkat ke pameran fashion show Madam Joo bersama ibu presdir ya?" Kaisa seketika menoleh ke arah pria yang sedari tadi fokus pada pekerjaannya tanpa suara sedikitpun.

"Oke. Kau jemput aku ya Adria. Aku malas menyetir" kata Min Hyuk menyerahkan dokumen terakhir pada Kaisa.

"Dasar banci"

"Apa kau bilang tadi?" Min Hyuk langsung menatap Adria dengan galak.

"Banci. Kau tahu kan banci? Bahkan banci sekalipun setahuku takkan membiarkan perempuan menyetir" Adria meneguk infused waternya.

"Aku ini cuma bercanda. Tentu saja aku akan menjemputmu, menemanimu lalu mengantarmu pulang. Aku ini calon menantu yang baik" balas Min Hyuk membuat Kaisa terkekeh.

"Untung aku tidak punya orang tua. Jadi dia tidak mungkin jadi menantu orang tuaku kan Kaisa?" Adria membalas celotehan Min Hyuk, Chang Kyun yang baru saja masuk, mematung di hadapan mereka bertiga.

"Jadi kalau aku ingin menikahimu, aku harus minta restu pada siapa?" Min Hyuk masih menanggapi.

"Pak, anda benar menyukai Ibu Presdir?" Kaisa kali ini tampak tertarik dengan obrolan sore sebelum pulang ini.

"Minta restu pada ibuku. Tentu saja, Ibu presdir kan noonaku. Jadi anda harus meminta restu pada ibuku pak" sahut Chang Kyun menyerahkan hasil survey tempat untuk pemotretan pada Adria.

Adria berterima kasih dan tak melanjutkan percakapan sementara pria bernama Lee Min Hyuk itu terus membual.

Adria berterima kasih dan tak melanjutkan percakapan sementara pria bernama Lee Min Hyuk itu terus membual

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore itu Chang Kyun tengah memutar cangkir kopinya dengan gelisah. Di luar sana rintik hujan tak juga reda. Sedari tadi ia terus memikirkan kemungkinan yang terjadi apabila ia benar – benar harus melakukannya. Di satu sisi, Chang Kyun terlanjur sayang. Di sisi lain, ia tak boleh terus menumbuhkan perasaan itu.

Chang Kyun sendiri sudah menyusun segala rencananya dengan sangat rapi. Hanya tinggal penyempurnaan timeline dan menunggu waktu yang tepat untuk melaksanakannya. Bahkan bisa di bilang ia sudah berhasil sampai sejauh ini untuk mengamati pembunuh yang selama ini sangat ia benci. Pria itu mengusap wajahnya dengan frustasi, terkadang rasa ragu masih membayangi tiap langkahnya. Sekali waktu ia pernah menangis, berharap jika bukan orang itu yang membunuh ayahnya. Bukan orang itu yang menjadi sumber kesedihan ibunya selama ini.

KintsugiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang