Chapter 39

2.4K 71 4
                                    

Sampai di percakapan sore tadi Fea mulai bisa membaca alur kisah pernikahannya dengan Dr. Arthur. Kalau dipikir-pikir sampai sejauh ini di antara Fea dan Dr. Arthur telah memberikan keuntungan satu sama lain. Shafea mendapatkan Sondea dan Dr. Arthur akhirnya bisa menemukan wanita impiannya.

Yang sebelum pernikahan mereka terjadi, keduanya sama-sama tertekan karena keadaan.  Keduanya sudah sama-sama berusaha tetapi memang tidak bisa dipaksakan, kalau Fea tetap mencintai Nevan dan Dr. Arthur tidak menemukan keistimewaan dalam diri Fea untuknya.

Fea berencana keesokan harinya akan mengajak Dr. Arthur melanjutkan pembicaraan serius itu. Dan kalau bisa, mengajaknya bekerja sama saling menguntungkan untuk menyempurnakan keuntungan yang sudah didapat.

**********************

Terlalu lama menjalani kesendirian yang disengaja oleh Dr. Arthur, ternyata telah membuat cintanya mati rasa. Baru setelah menerima paksaan dari sang ayah, Dr. Arthur mulai mendalami lagi tentang cintanya. Semua itu berkat tingkah polah Fea.

Menjalani kehidupan pernikahan dengan Fea telah menghidupkan kembali perasaannya. Dari situ Dr. Arthur bisa menemukan kembali sosok wanita idealnya. Dan lagi-lagi wanita itu ialah Iora. Rasa ketertarikan untuk Iora, selama ini selalu disangkalnya. Tidak tahu pasti apa alasannya, yang jelas Dr. Arthur merasa lebih baik dengan seperti itu.

Dr. Arthur sudah siap untuk berdiskusi pelik dengan Fea dan semua orang yang berkepentingan. Sebaiknya pikirkan diri sendiri, rasa kasihan kepada orang lain hanya akan menghadirkan kekecewaan di kehidupan selanjutnya. Toh Fea juga sudah mempunyai Nevan. Tidak ada salahnya kalau kali ini Dr. Arthur memikirkan dirinya sendiri.

***********************

Pagi hari, di meja makan. Fea memutar otaknya untuk segera mengeluarkan kalimat-kalimat yang sudah tidak tahan ingin dilepaskan. Dr. Arthur menangkap gerak gerik Fea.

"Ada apa Fea? Kau tampak tidak tenang menikmati makananmu."

Tanpa basa basi Fea langsung menyambar saja pertanyaan itu.

"Mm dari pembicaraan kita kemarin sore. Itu bisa disimpulkan kalau kamu menginginkan Iora kan Dr. Arthur?"

Dr. Arthur tersenyum manis. "Bukankah itu menjadi kabar baik buatmu Fea? Kamu tidak perlu merasa bersalah kepadaku dan terus-terusan menjalani ketidaknyamanan ini kan."

"Jangan menyudutkan ku seperti itu Dr. Arthur. Jawablah dengan bijaksana. Bukankah itu ciri khasmu."

"Iya baik Iora. Ups salah Fea."

"Waw ini hebat, kamu sampai salah menyebut namaku Dr. Arthur. Tentu perasaanmu kepada Iora itu tidak main main ya." Fea geleng-geleng kepala.

"Eh maaf Ior maaf Fea maksudku."

Lagi lagi kalimat Dr. Arthur terpotong oleh suara tawa Shafea. "Iya tidak masalah Dr. Arthur, silakan dilanjutkan."

"Begini Shafea, sejak awal pernikahan kita kan kamu selalu merasa kurang nyaman, begitu juga saya. Dan sekarang pun kamu masih belum bisa lepas dari Nevan kan. Lalu saya juga sudah menemukan sosok wanita yang sesuai dengan keinginan saya. Seandainya perceraian menjadi jalan keluar dari pernikahan kita, it's okay, fine. Tidak ada yang merasa sedih."

"Apakah kau yakin dengan perkataanmu Dr. Arthur?"

"Tentu. Bukannya kau juga menginginkannya Fea?"

Fea tampak berpikir sejenak. "Kalau begitu kita bicarakan saja dengan mamaku dan papamu. Tapi sebelum itu, kumohon bantu aku meyakinkan Nevan. Karena Nevan tidak setuju dengan perceraian kita Dr. Arthur."

"Hahaha itu urusanmu Fea."

"Hah, baru sekali ini aku mendapat perlakuan buruk darimu Dr. Arthur."

"Hahaha tidak tidak Fea. Saya hanya bercanda. Iya baiklah saya bantu."

To be continued......................

Wonder Woman RushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang