bernomer 24

162 21 0
                                    

Saat pertandingan akan dimulai, pembawa berita menyebutkan nama-nama pemain bola dan salah satunya Arvie Ramadhani Ihsan bernomor 24 memasuki arena bola dan Carolline langsung kaget dan antusias melihat Arvie dari kejauhan, dan Arvie tampak lebih gagah dari dulu dengan sedikit kumis tipis-tipis, dan rambutnya yang agak gondrong dan terlihat benar-benar seperti bintang bola.
Dengan bintang-bintang dan bulan yang menghiasi langit diatas arena pertandingan membuat Carolline teringat kata-kata Arvie bahwa ia ingin menikmati indahnya langit bersama dengan Carolline saat pertandingan pertamanya, dan Carolline tiba-tiba meneteskan air matanya karena kebahagiaan bisa melihat Arvie menjadi bintang sepak bola didepan matanya, Johan memandang Carolline sambil bertanya-tanya dalam dirinya.

Suara pluit wasit sudah dibunyikan dan saatnya pertandingan dimulai, sepanjang pertandingan Arvie selalu menggiring bola persis saat dulu dimana Arvie menjadi kebangaan sekolah karena kelincahannya, dan Arvie berhasil memasukkan bola sebanyak 3 kali ke gawang lawan, dan disusul teman lainnya yang berhasil memasukkan 2 bola di gawang lawan, sepanjang Arvie menggiring bola ia seperti menatap bangku penonton seraya mencari seseorang yang duduk di bangku penonton, dan seringkali menatap layar lebar di samping arena yang memperlihatkan penonton-penonton, Carolline yang terus berteriak menyemagati Arvie yang suaranya terkalahkan dengan suara supporter lainnya.

Dengan skor Indonesia yang unggul 5-2 membuat supporter Indonesia semakin bersemangat meneriaki pemain dan semakin menjadi-jadi membuat Carolline selalu terkalahkan akan teriakannya itu, setelah break dan masuk ke babak ke 2 wasit telah meniupkan pluitnya, dan Arvie tetap saja menggiring bola sambil melirik bangku penonton, dan berhasil memasukkan bola di gawang lawan, entah mengapa Carolline tampak lelah karena ia tidak bisa membuat Arvie paham bahwa ia ada di samping ujung bangku penonton untuk menyemangatinya. Dan waktu pertandingan telah habis wasit pun telah meniup pluit kemenangan bahwa indonesialah pemenangnya, dan para pemain telah bubar menuju tempat peristirahatan mereka, dan Carolline yang langsung lari menuju kerumunan pemain timnas membuat Johan terus mencari dimana Carolline berada, Carolline yang tidak memperdulikan Johan yang meneriakinya ia tetap berlari menuju kerumunan timnas itu, tetapi tampaknya semesta tidak menyetuji Carolline bertemu dengan Arvie, sesampai ia menuju di kerumunan tetapi ia harus diusir oleh satpam yang berjaga di antara mereka, disitu Carolline sedih dan memutuskan untuk menyendiri di belakang stadium sendirian,

Hanya diam dan menangis yang Carolline lakukan di belakang stadium mengingat akan ia yang yang tidak bisa menemu Arvie lagi dan lagi, dengan botol minum yang ia genggam di tangannya Carolline putus asa membungkuk menangis.

Mungkin sudah tidak ada harapan lagi aku bersama Arvie, mengapa aku bodoh sekali terus menerus berpikir bahwa Arvie akan menemuiku, jelas-jelas Arvie sudah melupakanku ia sudah bahagia dengan kehidupannya sekarang, ya Tuhan tolong kuatkan aku..

Bunyi hp Carolline yang berulangkali bordering terlihat panggilan Johan yang sedang mencarinya, tetap saja tidak Carolline hiraukan,

“Car!” suara Johan meneriaki Carolline, dan langsung menuju Carolline menenangkan Carolline yang sedang menangis di pundaknya.

“kenapa kamu begini Car?” Tanya Johan

“Carolline ingin pulang saja Kak” jawab Carolline.

Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dan langsung menuju ke mobil untuk mengantar Carolline pulang menuju rumahnya, disepanjang perjalanan Carolline terlihat bertatapan kosong dan terus sedih,

“kalau kamu mau kemana-mana bilang kakak ya Car, kakak tadi mencarimu kemana-mana tapi tidak bertemu kamu” ucap Johan

Carolline tetap terdiam tidak sepatah katapun yang keluar dari mulutnya, entah mungkin kali ini Carolline benar-benar kecewa dan sedih atas kejadian yang menimpanya, sesampai di depan rumah,

“terimakasih kak” ucap Carolline dan langsung turun dari mobil Johan masuk kerumahnya.

RAPUNZELINE ( ENDING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang