perpus.

220 26 0
                                    

Hmm, daripada aku sedih kayak gini, mendingan aku ke perpus aja

Di perpus, Carolline membaca novel favoritnya tentang luar angkasa, dia sangat tertarik membaca sesuatu tentang planet-planet, dengan ditemani botol minum Tupperware di sampingnya ia merasa nyaman sekali dengan keadaannya itu, ia mulai lupa kesedihannya karena Riska tidak masuk.

"ssst.." suara orang yang memanggilku

"baaaa!" ternyata itu adalah makhluk pluto yaitu Arvie

"ngapain sih"

"nemenin lu lah, masak aku biarin tuan putri sendirian" ucap Arvie yang saat itu tetap memandangiku dengan tatapan yang mesra layaknya orang yang memandang kekasihnya

"apaan si"

"baca buku apa?" Tanya Arvie dan langsung menarik buku yang aku baca

"ooo, buku galaksi"

"ihh balikin Ar!"

Karena kegaduhan Arvie dan Carolline, membuat mereka harus diusir dari perpustakaan oleh gurunya yang galak, mau gak mau mereka harus nurut.

"gara-gara lu tuh, gue gabisa baca buku di perpus" ucapku ke Arvie

"oke gua bakalan ganti rugi"

"hah?"

"iya, sini ikut gue"

"ogah!"

"lu pingen baca buku galaksi kan?"

"iyalah"

"lha makannya ikut gue, gue kasih lihat tuh galaksi"

Dengan raut muka yang malas, terpaksa Carolline harus mengiyakan ajakan Arvie, lagipula ia juga binggung mau kemana lagi selain di perpus. Sepanjang perjalanan Arvie tersenyum kecil sambil memandangi wajah Carolline yang cemberut karena ngambek gak bisa baca buku galaksinya.

Ih, kenapa harus ada makhluk pluto di sekolah ini.. tuhkan males banget harus dilihatin sama pemuja-pemujanya. Sudah kayak buronan deh aku.

"dah sampai deh"

Arvie membawa Carolline di ruang pajangan lukisan di sekolahnya, yang didalamnya ramai banyak siswa sedang melukis dan mengambar apapun yang diinginkannya.

"ngapain sih bawa gue kesini Ar?"

"tuh lihat samping kirimu"

Disamping kiri Carolline, terdapat lukisan indah tentang luar angkasa, planet, tata surya, galaksi, semua tertuang dalam lukisan-lukisan di sudut ruang itu bahkan gemerlap bintang-bintang yang menyala di kegelapan samudra dan bersama bulan purnama yang sedang cantik-cantiknya. Carolline terkesima melihat lukisan-lukisan indah yang menempel di dinding itu.

"jadi, ini semua adalah hasil lukisan SMA kita yang dapet juara"

"lu kok tahu sih Ar?"

"ya iyalah, kan gue popular di SMA ini, mana yang gak gue tahu"


RAPUNZELINE ( ENDING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang