merpati telah kembali.

193 23 2
                                    


Hari ini Carolline sedang menikmati hari di kamarnya, bersama kucing yang ada disampingnya. Ia menghabiskan waktu libur ini dengan membaca buku novel kesayangannya, ia suka cerita fantasi, dunia khayalan, ia mengoleksi berbagai macam seperti Princess Swan Lake, Aladine, Belle, Cinderella, dan bahkan Ariel. Dia sangat suka dengan dunia disney.

Kucingnya bermanja-manja dengannya, mengisyaratkan bahwa ia sedang lapar, dan Carolline memberi makan kucingnya dengan penuh kasih sayang. Sesekali ia mengintip jendela melihat kondisi luar yang ramai banyak orang-orang berjualan, anak kecil bermain.

"Carolline" panggil ayahanda

"iya paa"

"kamu belum makan kan, ayo makan dulu"

"iya pa, Carolline juga lapar"

sesampai di dapur telah banyak makanan yang siap disajikan, Carolline duduk disamping kakak kakaknya

"gimana dek kuliahnya?" tanya Giselle

"lancar kok kak"

"bentar lagi skripsi nih" sahut Alif

"iya nih kak, doain biar Carolline lulus tepat waktu" ucapnya

"pasti kakak doain"

Selesai makan, Carolline bersama kakak-kakaknya bermain game, mereka tampak seru.

"Carolline, tolong bilangkan bibi dong, beli gula. Gulanya mama mau habis nih" ucap Ibunda

"biar Carolline aja ya ma, Carolline beli di toko samping"

"Sama kakak alif ya" ucap sang kakak Alif

"tidak usah kak, Carolline sendiri saja"

"yasudah, hati-hati Carolline" Ucap Sang kakak

"hati-hati ya Car" ucap Ibunda

🌸🌸🌸🌸

Carolline berjalan kaki menuju toko samping rumahnya, ia menikmati jalan-jalan di samping perkotaan rumahnya, namun tiba-tiba Carolline merasakan ada yang tidak wajar, ada laki-laki tua memakai jaket hitam dan memakai kaca mata hitam, laki-laki itu seperti mengincar Carolline dimanapun Carolline berjalan ia selalu dibelakangnya, Carolline berusaha membuka hp untuk mengabari sang Kakak, tetapi ketika Carolline berhasil mengambil hp dari sakunya tiba-tiba laki-laki tua itu merampas Hp Carolline, dan dompetnya. Spontan Carolline teriak

"Tolongg!!"

laki-laki itu menyeret Carolline seakan-akan ingin menculiknya, tiba-tiba laki-laki tua itu terjatuh di depan Carolline.

Dan Arvielah yang menendang Laki-laki tua itu, mereka berdua bertengkar, Arvie berulang kali merasakan tonjokan dari Laki-laki tua itu, tetapi Arvie tidak menyerah hingga akhirnya laki-laki tua itu terjatuh dan memilih kabur.

"Arvie?" suara Carolline memandang laki-laki yang menyelamatkannya, yang berlindung dari topi hitamnya.

"kamu benar Arvie!" teriak Carolline dengan mata berbinar-binar.

Arvie menoleh ke hadapan Carolline, dan langsung berlari menjauhi Carolline.

"Arvie! tunggu!" Carolline yang mengejar Arvie walaupun nafasnya tersengal-sengal.

"Arvie, jangan pergi!" teriak Carolline dengan air mata yang menetes di pipinya.

maafkan aku Carolline, aku harus berlari menghindarimu, aku tak mau kamu menangis kecewa karena aku lagi.

Ya Tuhan, apakah ini mimpi? aku bertemu dengan Arvie. Aku akan terus mengejarnya tanpa peduli aku lelah Tuhan..

"jangan lari Ar!" Carolline masih mengejar Arvie sekuat tenaganya. Hingga akhirnya ia terjatuh karena tersandung batu besar di depannya.

"aduh" suara Carolline dengan kakinya yang berdarah.

Mendengar suara Carolline yang kesakitan, Arvie menoleh ke Carolline dan menghampiri Carolline. Sambil berlari Arvie memanggil Carolline.

"Carolline!" teriak Arvie, Arvie langsung membopong Carolline dengan kedua tangannya, dengan wajah cemas Arvie memandang Carolline yang kesakitan.

Tidak ada hati yang lebih sakit, ketika melihat orang yang kita cintai terjatuh kesakitan di hadapan kita, sekalipun kita berusaha menghindarinya.

Mereka berdua duduk di kursi kayu yang sudah tua, Arvie memandang kaki Carolline yang berdarah-darah dengan sigap Arvie mengambil air dalam tasnya dan tisue untuk membersihkan luka Carolline yang berdarah-darah itu. Dan langsung mengolesinya betadine yang sengaja ia simpan di tasnya untuk keperluan ketika ia bertanding sepak bola. Carolline hanya memandang wajah Arvie dengan sedih, dengan air matanya yang tidak berhenti-hentinya menetes.

"Arvie" Carolline memandang Arvie

"iya Car, ini aku Arvie" jawab Arvie.

"mengapa kamu berlari menghindari aku Ar? mengapa selama ini kamu tetap mengirimku bunga?"

"Maafkan aku Car" jawab Arvie

"Maaf untuk apa Ar? kamu kemana saja selama ini'' suara Carolline sedikit kesal dengan Arvie

"Aku tidak ingin membuatmu menangis kecewa karena aku lagi, aku tidak mau membuat hubunganmu dengan lelakimu retak"

"hubungan? apa maksudmu Ar?"

"Laku-laki itu yang memelukmu dibelakang stadium" ucap Arvie

"Apa kamu melihat semuanya Ar?apa kamu mengerti mengapa aku menangis seperti itu? apa kamu mengerti siapa laki-laki itu sebenarnya?" tanya Carolline dengan tangis yang ia rasakan.

"Laki-laki itu adalah kakak seniorku, yang aku anggap sebagai kakakku, aku menangis karena aku tidak menemukan kau seusai pertandingan itu Ar!" ucap Carolline

"kamu jahat Ar!" kata-kata itu keluar dari mulut Carolline dengan air mata yang terus menetes memandang wajah Arvie, dan berulang kali ia memukuli badan Arvie.

"Maafkan aku Car" ucap Arvie dan langsung memeluk Carolline.

"Aku memang bodoh Car, aku memang laki-laki yang pantas menerima hukuman Car"

Mereka berdua berpelukan sambil menangis memikirkan keadaan mereka, Arvie memeluk erat tubuh Carolline yang sedang menangis tersengal-sengal.

"Aku akan berusaha untuk memperbaiki kesalahanku Car, aku mencintaimu, aku selalu  menyayangimu"

Memang bintang yang sama tidak akan kembali untuk kedua kalinya, tetapi jika semesta meng-iyakan segalanya, semua akan kembali bertemu dan saling memegang erat tangan satu sama lain.


RAPUNZELINE ( ENDING )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang