Bab 2

3.4K 169 0
                                    

Semuanya sudah berubah, starus mereka, tawa renyah keluarganya, dan tempat yang ia tinggali.
Sekarang Dewi kembali lagi kerumah almarhum orang tuanya.

"Maafin Dewi, Ma, Pa, Dewi gagal dalam rumah tangga dewi, Dewi gak bisa lihat anak dewi tidak diterima di keluarga mas Herman" katanya sambil memeluk foto keluarganya saat ia baru menikah dulu. Ya, orang tua nya meninggal setelah satu bulan pernikahan Dewi, orang tuanya menginginkan dewi segera menikah karena dewi anak tunggal dan meraka ingin dewi ada yang menjaga. Mungkin itulah wasiat dari orang tua dewi.

➖➖➖

Dewi menghampiri putri kecilnya yang sekarang berusia 3 tahun, putri kecilnya yang 'istimewa' sebenarnya ia telah mencarikan dokter yang terbaik, semua metode kesehatan sudah ia coba. Tapi mengapa putrinya juga belum bisa berbicara. Putrinya bukan tidak bisa mendengar, kata dokter ada yang salah di bagian tenggorokan putrinya. Entah dosa apa yang ia lakukan sehingga putrinya seperti ini. Tapi ia berusaha tegar untuk ketiga anaknya. Ia harus kuat. Apalagi mas Herman ingin Rafi dan Radit tinggal bersamanya.

"Ma" kata Radit.

"Ya? Sini sayang"

Radit mendekat dan disusul Rafi di belakangnya. Mereka bertiga berpelukan hangat.

"Kalian ingat pesan Mama ya, jaga Syifa, kita harus kasih kasih sayang buat dia. Jangan menganggap Syifa beban, jangan menganggap Syifa berbeda. Syifa butuh kekuatan. Dari kita"

"Iya ma" Kata Radit. Rafi tidak menjawab karena baginya Syifa adalah perusak kebahagiaannya. Membuat orang tua mereka berpisah dan membuat Mamanya sering menangis.

Salahkah bila berbeda?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang