Bab 12

2.2K 104 0
                                    

Hari ini hari pengumuman Radit untuk diterima atau tidak sekolah di sekolah yang sama dengan Rafa. Semua orang sudah tahu bahwa Radit pasti keterima karena bakat dan nilai ujian yang di lerolah Radit memuaskan. Dewi bersyukur memiliki anak-anak yang berbakti dan baik.

"Ma, nanti setelah pulang sekolah temen-temenku mau latihan musik buat pensi di ruang karaoke"

"Berapa orang?"

"7 orang mungkin"

"Nanti mama minta mbak Ginem sama mbak Endang buatin makanan"

"Makasih ma"

Dewi bersyukur, Rafa sudah terbuka dan mau menerima keadaan Syifa. Dengan mengajak temannya main kerumah, berarti dia memberikan akses bahwa dia menunjukkan memiliki adik perempuan. Karena dulu Rafa selalu menolak temannya untuk bermain kerumahnya, dia akan mengajak teman-temannya kerumah Opa dan Omanya. Selain jarak sekolah yang lumayan dekat, dan dia juga malu kalau temannya tahu adiknya memiliki kekurangan.

➖➖➖

Siang harinya Rafa pulang bersama teman-temanya. Ia segera memakirkan motornya di garasi dan langsung membimbing teman-temannya untuk keatas, di ruang karaoke.

"Mas bima, minumnya dianter di ruang karaoke atau disini saja?" Tanya mbak Ginem

"Tolong di taruh diatas Mbak, sekalian makanan ringannya" Mbak Ginem segera membawa minum dan makanan ke atas. Teman-teman Rafa sudah berada di atas, untungnya ruangan karaoke yang dibuat cukup besar sehingga muat untuk 7 orang laki-laki dewasa.

Seperti pada biasanya, mereka akan mengobrol dulu sebelum memulai kegiatan.

"Maaf Gue telat" kata Bima sembari masuk ke ruangan. Karena kedatangan Bima menginterupsi pembicaraan mereka. Bima bergabung  dengan Aldo dan Fandi duduk di karpet bawah karena tidak ada kursi lagi

"Lo tuh, sering ya Bim nganterin pacar Lo gitu? Soalnya kan arah rumah Lo sama dia itu beda dan mayan jauh juga" kata Dino tanpa rasa bersalah

"Ya, namanya pacar. Lautan pun di sebrangi. Ya nggak Bim?" Kata Aldo menginterupsi

"Hmm, Bima tuh logis banget nggak kayak Lo yang bucin. Eh bukan bucin tapi playboy"

"Yee.. ngeledek. Makanya dong punya pacar biar tahu. Ya nggak Raf? Eh maaf Raf, Lo kan jomblo akut" ejek Aldo tak ditanggapi Rafa

"Kenapa sih Lo nggak terima aja tuh cewek-cewek yang antri jadi pacar Lo. Mayan tahu, setiap hari kadang Lo kan dapet Coklat, Kue makan siang. Mantap-mantap ya cewek yang suka sama Lo" Aldo ini tipe cowok cerewet. Sebenarnya teman-teman yang lain juga kepo terhadap kehidupan Rafa, dia memang hidup seperti tanpa beban tapi menurut mereka Rafa ini cukup misterius. Contohnya kabar adik bungsunya yang cantik, selama 2 tahun berteman dengan Rafa mereka belum pernah melihat. Apa begitu cara hidup keluarga konglomerat?

"Gue males ribet" jawab singkat dan padat Rafa.

Setelah cukup lama berteman mereka cukup paham, jawaban singkat Rafa. Itu tandanya dia tidak mau melanjutkan pembahasan tersebut.

Mereka segera memposisikan tempat sesuai tempat mereka. Meskipun disini tidak semua orang yang ikut. Tapi mereka ingin ikut serta bermain kerumah Rafa. Selain ini perdana di rumah Rafa karena biasanya mereka akan main ke rumah Opa dan Oma Rafa, juga biasanya makanan yang disediakan juga lezat.

Salahkah bila berbeda?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang