O4. Kabar dari London ੭ु

497 95 14
                                    

"Halo?"

"Halo, Delia? Kau di mana sekarang? Aku sudah di depan apartemenmu, aku juga sudah menekan password yang biasa kau gunakan, tapi tidak bisa diterima."

"Mom, aku sudah mengganti password apartemenku. Lagipula aku 'kan sudah bilang bahwa aku sedang pergi berlibur ke luar negeri."

"Jadi, kau tidak di apartemenmu? Kau sedang berlibur sekarang?"

"Iya, Mom. Memangnya ada apa? Kenapa tiba-tiba sekali berkunjung ke apartemenku?"

"Ya ampun, Delia! Apa kau sedang bertengkar dengan Twyla? Apa dia tidak bercerita atau bahkan mengabarimu?"

Sojung menggigit bibir bawahnya, memainkan jari-jari kukunya. Dalam hati dia berkata, kenapa harus perihal Twyla lagi ....

"M-memangnya Twyla kenapa, Mom?"

"Twyla mau dilamar, Delia! Nanti malam acara pertunangannya. Jadi apa sore ini kau bisa pulang?"

"Tidak bisa, Mom. Aku baru saja tiba untuk berlibur ...."

"Tapi, Delia―"

"Mom ..." Sojung terisak di tengah lirihannya. "... aku tidak bisa. Aku tutup dulu telfonnya. Sampai jumpa saat kita bertemu, aku mencintaimu."

Sojung mematikan sambungannya. Dia terduduk dan menunduk di atas ranjang pembaringan Jisoo. Air matanya jatuh begitu saja ketika mengingat kembali pengkhianatan yang dilakukan oleh mantan kekasihnya, dan sebagian dirinya―Twyla yang bernotabene sebagai adik kembarnya.

Sojung menarik rambutnya ke belakang. Ini benar-benar sakit, mereka terlalu jahat. Mereka tidak akan pernah tahu seberapa besar rasa sakit yang dialami Sojung sekarang.

"S-sojung ...."

Sojung spontan mengangkat kepalanya, menghapus semua jejak air matanya saat tahu bahwa Seokjin sudah berdiri di ambang pintu kamar.

"Ada apa?" Seokjin bertanya dengan raut wajah khawatirnya.

"Tidak apa-apa," jawab Sojung lemah. "Ayo jalan sekarang, aku sudah siap."

Mengerti bahwa Sojung tidak mau bercerita, Seokjin lantas mengiyakan saja ucapan Sojung yang berikutnya. Dia menuntun Sojung mulai dari keluar apartemen, sampai masuk ke dalam mobil hitam metalik miliknya.

メメメ

Seokjin memberhentikan mobilnya di pinggir jalan, dia menghembuskan napasnya sebelum menatap Sojung dan kemudian bertanya. "Sojung, are you okay?"

Sojung mengerjapkan matanya beberapa kali. Dia menyapu wajahnya dengan telapak tangan sebelum menjawab pertanyaan Seokjin; "Benar-benar buruk. Aku sedang kacau sekarang."

"Well, aku tahu kita berdua ini baru kenal. Tapi kalau memang kau butuh teman cerita, kau bisa berbagi cerita denganku," ucap Seokjin sembari menatap ke arah kaca spion mobilnya, dan melanjutkan perjalanannya.

Sementara Sojung, sibuk menatap dan memerhatikan Seokjin. Bahkan sepertinya lebih cocok dibilang untuk sedang menilai diri Seokjin apakah dia patut untuk dipercayai, atau malah sebaliknya.

"Apa kau percaya tentang pengkhianatan yang dilakukan oleh saudara kandung?"

Seokjin yang masih sibuk memerhatikan jalanan di depan mengangguk-angguk. "Kupikir kau belum tahu bahwa setiap manusia pasti bisa dan selalu mau untuk berkhianat. Tentang saudara kandung ... kupikir saudara kandung tidak akan mungkin punya niat jahat dalam pengkhianatannya."

Seoul Escape; SowjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang