O25. Pengkhianatan ੭ु

521 74 59
                                    

"Nayeon, kau bilang bahwa tadi kau menghubungi Delia?" tanya Chungha sembari membawa segelas air putih di tangannya.

Nayeon menanggapi Chungha dengan satu deheman, sementara kebanyakan fokusnya mengarah pada layar laptop yang sedang menampilkan potongan drama romantis ala Negeri Ginseng itu.

"Drama saja terus yang kau tonton!" sindir Chungha sebal.

"Ya biar saja, yang penting hidupku tidak banyak drama seperti kebanyakan orang!" balas Nayeon sewot.

"Oh, ya?" ledek Chungha.

"Perlu kuberi bukti yang bagaimana agar kau percaya bahwa hidupku memang selalu berjalan baik-baik saja, tidak ada lika-liku yang sedikit berlebihan seperti di drama-drama yang kutonton?"

"Oh ya? Berjalan baik-baik saja katamu? Indah sekali ya hidupmu, Miss Nayeon!"

"Sutt, Chungha! Coba diam dan tutup mulutmu! Berhenti menggangguku sebentar saja!" kata Nayeon yang menambah fokus menonton drama yang digemarinya―apalagi adegan romantis sedang terjadi sekarang.

Suasana kamar Nayeon menjadi hening, Chungha yang tadinya tidak tertarik ikut menonton drama, menjadi ikut-ikutan menonton hanya karena adegan romantis yang sedang terjadi sekarang.

Pria dalam drama tersebut sudah menangkup sebelah pipi gadisnya, jarak antar keduanya juga semakin dipersempit. Namun saat tinggal beberapa detik lagi keduanya akan bercumbu dengan mesra, laptop Nayeon mati dan tidak bisa dinyalakan lagi!

"Argh, sialan!" umpat Nayeon saat itu juga untuk kesialannya sekaligus kecerobohannya karena lupa mengisi daya laptopnya.

Sementara Chungha yang tahu bahwa Nayeon menderita akibat gagal menonton adegan romantis, tertawa benar-benar puas. Dia bahkan masih mencoba memanas-manasi Nayeon agar perempuan itu tambah kesal. "Sedikit lagi padahal, sedikit lagi ... sayang sekali!"

"Diam, Chungha!"

"O-ow, ada yang menderita karena gagal melihat adegan romantis rupanya, hahaha!"

Di tengah aksi tawa riangnya, Chungha dibuat terkejut lantaran ponselnya tiba-tiba berdering. Dia lantas melihat sekaligus mengangkat panggilan di ponselnya, setelah sebelumnya bilang pada Nayeon, "Janessa menghubungiku!"

メメメ

Sojung sudah selesai bersiap dan keluar dari apartemen Jisoo. Dia sekarang tinggal menunggu mobil Seokjin tiba di samping unit apartemen.

Matanya menerawang ke ujung jalan, tapi belum ada juga tanda-tanda bahwa mobil Seokjin akan segera tiba menjemputnya. Dia melirik jam tangannya, dan memerhatikan waktu dengan baik. "Lima menit lagi," gumamnya.

Well, itu artinya bukan Seokjin yang terlambat. Melainkan dia yang terlalu semangat sampai-sampai tiba di tempat jemput lebih awal dari waktu yang sudah dijanjikan.

Beep-beep!

Sojung tersenyum saat klakson mobil Seokjin menyapanya. Begitu mobil laki-laki itu berhenti, Sojung langsung berjalan memutari mobil dan naik ke dalam mobilnya.

Tak hanya sampai di situ, di dalam dia juga masih disapa oleh kekasihnya. Seokjin bilang, "Hai! Bagaimana harimu berjalan hari ini?"

"Ya ... seperti yang kau tahu, tidak cukup baik."

Seokjin lantas tersenyum. "Tenang! Si tampan Seokjin, malam ini akan membuatmu bahagia! So, sudah siap untuk bersenang-senang malam ini, Sojung?"

Err ... sejujurnya, Sojung merasa ada yang aneh atas ucapan Seokjin barusan. Maksudnya―mungkin―kalimat Seokjin terdengar cukup ambigu bagi gadis itu. "Bersenang-senang ... di malam hari?"

Seoul Escape; SowjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang