Touch Your Heart |16

3.2K 380 24
                                    

Tolong baca note bawah, penting yaaaaaaaa!!!

HunQueen

Malam ini hujan deras melanda London tanpa ampun, seolah ini adalah hukuman bagi penduduknya yang kerap kali melakukan dosa.

Lelaki tampan itu berdiri termenung sembari memandang ke arah luar jendela apartemennya dengan bersedekap dada, menampilkan pemandangan kota London yang tengah diterjang hujan deras tapi tetap indah dipandang.

Sehun mendesah lelah sebelum kembali mengusap wajahnya kasar. Ia tengah berpikir keras, bagaimana caranya berbicara pada Chanyeol agar lelaki jangkung yang merupakan sahabatnya itu tak salah pahan padanya? Bagaimana caranya agar Sehun dapat mengetahui kebusukan apa yang sebenarnya Chanyeol sembunyikan dari dirinya? Bagaimana caranya agar Chanyeol mau buka mukut tanpa merasa terbebani kepadanya?

Ia kembali duduk di tempat tidurnya lalu meraih gelas yang berisi cairan berwarna sedikit kemerahan dan tampak begitu pekat, terbukti dari warnanya yang gelap hampir menyerupai warna hitam. Ia menenggak minuman itu sekali hentakan, dan kembali mengerang tak suka saat ponselnya kembali bergetar. Tulisan itu bergoyang, tampak memiliki bayangan di dalam penglihatannya. Apakah ia sudah mabuk? Sampai membaca satu kata saja ia tak sanggup? Bernarkah? Mungkin ia memang benar-benar mabuk karena sudah berdiri tiga botol alkohol yang telah kosong disisinya.

"Lalisa ku mohon padamu untuk bersabar, aku sedang berusaha disini."

Racau Sehun tanpa memperhatikan dan memperjelas siapa sebenarnya yang tengah ia ajak bicara. Apakah benar orang itu adalah Lisa?

"kau sudah menelponku tiga kali dengan pertanyaan yang sama, tidak bisakah kau sedikit bersabar?"

Sehun mengernyitkan dahinya saat tidak mendengar jawaban apapun disebrang sana. Lawan bicaranya hanya diam menbisu seolah memang tak ditakdirkan tuk bicara.

"halo? Lalisa?"

Sehun mencoba memanggil seseorang yang tengah ia ajak bicara, tapi sekali lagi ia hanya mendapat pengabaian.

"halo? Lalisa kau d-"

"ini Nayeon Sehun."

HunQueen

Lisa berjalan bersisihan dengan putri cantiknya, sebuket besar bunga mawar berada di pelukannya. Ia berjalan mantap dengan kaca mata hitam tebal bertengger indah di hidung mancungnya, tangan kanannya menggenggam erat tangan mungil putrinya yang juga menggunakan kaca mata hitam tebal seperti dirinya.

Lisa meletakkan bunga itu tepat di depan poto perempuan cantik dengan rambut panjangnya yang indah serta senyum manisnya.

"sayang beri hormat unyuk Aunty."

Tanpa menunggu perintah untuk yang ke dua kalinya, bocah cilik itu langsung membungkukkan tubuhnya memberi hormat yang diakhiri dengan senyum manisnya. Ia menatap poto itu dengan kening berkerut dan mata menyipit lalu menoleh ke arah Lisa.

"mommy kenapa onty tidak pelnah pulang ke lumah? Yola uga tidak pelnah melihat onty."

Lisa menatap putrinya yang polos itu dengan senyum mengembang. Bukan salah putrinya karena bertanya seperti itu, tapi putri kecilnya memang belum sepantasnya mengerti akan hal ini, dan Lisa tidak akan membiarkan otak polos putrinya tercemar karena kelalaiannya.

"sayang, aunty bukan tidak ingin pulang ke rumah tapi tidak bisa pulang ke rumah. Aunty sudah senang sekarang, ada dedek bayi yang menemani, trus ada bidadari cantik yang membantu aunty trus juga ada Tuhan yang menjaga aunty."

Touch Your HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang