Touch Your Heart

Touch Your Heart |23

Baca note bawah tolong, penting!!!!!!!!!!!

HunQueen

Saat ini Sehun tengah duduk diruang kerjanya bersama dengan Jongin yang duduk dihadapannya. Mereka tak membicarakan bisnis, hanya obrolan-obrolan biasa yang biasanya terjalin antara sahabat.

Sehun yang semula fokus dengan ponselnya kini meraih gelas air minum dan menenggaknya hingga tandas. Ia menghela napas pelan lalu menatap Jongin yang juga fokus dengan ponselnya.

"apa Nayeon akan datang nanti saat pesta perayaan?" ucap Jongin tanpa menatap balik Sehun, yang dibalas dengan anggukan cepat oleh sahabatnya itu.

"ia bilang kalau tak ada jadwal yang mengharuskannya tetap di rumah sakit, ia akan datang. Bersama kedua orang tuaku tentunya." ucap Sehun pelan.

Jongin yang mendengar itu lalu menatap Sehun sebentar, seolah sedang menimang-nimang kalimat yang akan ia lontarkan.

"apa itu tak terlalu berbahaya? Bagaimana jika ia bertemu dengan Lisa? Dan mereka pasti akan bertatap muka disana karena kau dan Lisa adalah tokoh utama dalam pesta perayaan itu."

Sehun diam, ia membenarkan ucapan sahabatnya itu. Bagaimana jika Nayeon bertemu dengan Lisa? Kekasihnya itu bukan tipe perempuan yang pasrah akan takdir, dan Sehun juga tak yakin apakah kekasihnya itu mengetahui dengan pasti siapa Lisa sebenarnya.

"Jongin, apa menurutmu Nayeon mengetahui semua hal tentang Lalisa?" tanya Sehun dengan kerutan tak yakin di keningnya.

Jongin menghela napas sebentar saat mendengar keresahan dalam nada bicara sahabatnya itu, lalu ia meletakkan ponselnya dan membenahi letak duduknya.

"aku yakin ia mengetahui semua hal tentang Lisa, kecuali urusan pribadinya karena selama aku mengenal Lisa, tak pernah ada satu mediapun yang berhasil mengungkap kehidupan pribadinya kecuali empat tahun yang lalu saat ia akan pergi ke London, media berhasil menemukannya saat ia sedang turun dari mobil hendak masuk ke bandara."

Sehun tak lagi menjawab, ia sibuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi jikalau keksaihnya itu melihat Lisa, walaupun ia yakin mereka tak saling mengenal satu sama lain. Tapi Sehun melupakan satu hal, bahwa tak ada seorangpun yang bisa menebak kehendak takdir seperti apa.

"apa Lalisa memang perempuan dingin seperti itu Jongin?" lagi, Sehun kembali menjadikan seorang Lalisa Park sebagai buah bibir diantara mereka.

"tidak, yaa aku akui kalau aku tidak terlalu lama berteman dengannya karena setelah dia kehilangan kakaknya, dia menutup diri dari siapapun dan memasang perisai setinggi mungkin hingga sekarang, ia mengubah dirinya menjadi Lalisa Park yang dingin bahkan tak tersentuh, menjadikan dirinya seseorang yang kadang tak berperikemanusiaan, ia juga kejam dalam berbisnis. Lisa tak segan-segan menghancurkan rekan bisnisnya jika mereka berkhianat padanya. Salah satu contohnya adalah bangkrutnya perusahaan Shine milik pengusaha terkenal asal Tiongkok."

Wauu..

Sehun hanya bisa terpaku diam ditempat dengan memikirkan bagaimana sosok Lisa bisa bertransformasi menjadi sosok yang licik itu, tapi rasanya sungguh mustahil apalagi Sehun sedikit demi sedikit sudah mengenal kepribadiannya.

"tapi rasanya aku seperti tak bisa mempercayai hal itu, apalagi kalau mengingat tingkah konyolnya kemarin. Sungguh jauh berbeda dari apa yang kau katakan barusan."