Permen karet~

38 8 0
                                    


Next!

**********

suasana dikelas menjadi riuh karena tidak ada guru yang mengajar, teman temannya menjadi luntang lantung tak jelas kesenangan. Beda dengan aisha, dia lebih memilih membaca buku sekarang.

Telinga Aisha panas mendengar celotehan tak guna yang keluar dari mulut temannya. Padahal Aisha sudah menyibukkan dirinya dengan kegiatan apapun yang ia bisa lakukan sekarang agar menghindari dari perkataan teman temannya.

Kriiing!
Kriiiiing!

Syukur bel istirahat berbunyi,Aisha langsung pergi dari kelasnya.bosan mendengar celotehan tentang dirinya.

Aisha berjalan menuju kantin, perutnya sudah lapar menanti soto buatan bibi kantin. Ia membeli 1 mangkuk soto dengan topping daun bawang dan kerupuk, sangat menggugah seleranya.

"Hmmm, i love it! Terimakasih bibi.." ucap aisha lalu membawa soto ke mejanya. Lagi lagi dia makan sendirian, tak ada seorang pun yang mau menemaninya.

Aisha melahap sotonya, tidak memperdulikan orang orang dikantin yang menatapnya sedari tadi.

"Ekhem!" seseorang berdehem.

Aisha mengangkat kepalanya, ada gadis yang sedang berkacak pinggang dihadapannya bersama dua orang teman yang berada dibelakangnya.

"Apa?" tanya aisha.

"Maaf, ini meja kita! Lo lebih baik disana aja deh." tunjuk gadis itu ke meja sebelah.

Aisha menoleh, ternyata benar ada meja kosong yang belum ditempati siapapun. Aisha mengalah, dia langsung pindah membawa semangkuk sotonya. Aisha duduk dan melahap sotonya sampai habis.

Disampingnya, 3 gadis tadi terus saja cekikikan tanpa alasan. Aisha menatap mereka dengan heran sekaligus bingung. Dia mengecek seluruh tubuhnya, tidak ada yang salah satu pun.

Dasi dan gespernya benar.
Rambutnya tidak ada kotoran binatang.
Seragamnya juga tidak ada noda.

Trus apa?

Aisha side.

Gue ga tau apa yang salah dari gue sampe mereka bertiga cekikikan kaya gitu. Tapi gue ngediemin mereka,bodo amat lah.

Selesai makan soto gue ngebersihin mulut dari kuahnya trus gue bangun dari duduk.

Tapi!

Gua ga bisa ngangkat pantat, Lebih ke berat sih pantat gue. Trus gue ngangkat lagi, maksain sampe keliatan ngeden.

Bretttt!!

Gue mematung, seisi kantin cuman fokusin pandangannya ke arah gue doang. Gue ga buang angin kok.

Pas gue liat ke belakang, ternyata rok gue bolong! Kainnya ketinggalan di kursinya. Pas gue liat, kursinya ada permen karet yang masih lengket.

Gue malu, mereka pada ngeliat gue jijik sekaligus ketawa ngakak gara gara rok gue bolong. So sad!
Gue buru buru ngangkat rok gue dibagian yang bolong lalu ngebalikin mangkuk soto terus pergi ke kamar mandi.

Gue natap kaca, air mata gue udah mengalir disana. Hati gue sakit,malu. Salah apa sih gue sampe temen temen pada ngejahatin gue dengan cara seperti ini?

Apa harus gue nahan amarah gue terus di depan mereka saat lagi ngebully gue?
Semua orang punya kesabarannya masing masing, termasuk gue. Gue bukan naruto yang punya kesabaran tingkat dewa, gue manusia biasa yang hanya butuh kebahagiaan, dan ketenangan dalam menjalani hidup pastinya.

Dari kamar mandi gue langsung pergi ke belakang sekolah. Tempat yang jarang didatangi oleh siswa ataupun siswi, tempat itu hanya aisha yang mengunjunginya. Mungkin.

Aisha side off.

***************

Aisha duduk di atas tumpukan puing puing bekas pembangunan sekolahnya. Puing puing itu tidak dibuang dan jadi menggunung, aisha menangis dibalik tumpukkan puing puing itu agar tidak terlihat siapapun.

Air matanya membasahi baju dan dasinya, matanya memerah karena terlalu banyak mengeluarkan air mata. Mungkin nanti matanya akan menghitam dan bengkak.

Aisha duduk memeluk lututnya dan menenggelamkan kepalanya diantara kaki kakinya. Memendam suara tangisnya yang pecah.

Tiba tiba, aisha mendengar suara langkah kaki. Suara itu mulai mendekat, suara kakinya terdengar mematahkan beberapa puing puing triplek disana.

Kraak!

"Hoi!"

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang