Hai!
Voment yuk!
***********
Aisha sangat terkejut ketika ia sudah sampai di kamar orang mabuk ini. Didepannya sudah ada pintu kamar nomor 200. Iya, seperti yang ia kunjungi beberapa hari lalu.
Aisha tidak ingat siapa nama pemiliknya, yang Aisha ingat adalah pemiliknya tampan hingga membuat Aisha terlena. Ish! Memalukan!
"Heuh! Beratnyaa!!" keluh Aisha saat memapah orang mabuk ini.
Aisha pun langsung masuk ke dalam kamar itu. Dia tidak peduli apa kata kamar kamar sebelah.
"Wow!" gumam Aisha melihat kamarnya yang penuh dengan lukisan-lukisan wanita yang tak ia kenal.
Aisha berjalan ke tempat tidur dan membaringkannya disana. Dilihatnya laki laki yang menutup matanya dan mendengkur pelan menggunakan masker.
"Lukisannya bagus semua." Aisha melihat lihat kamar ini. 14 Lukisan bertema perempuan dengan wajah yang sama membuat Aisha tertarik melihatnya.
Di meja nakas, Aisha melihat satu lukisan dengan pesan di pojok sebelah kanan.
'Hai Gladis....Galen disini, ya! Tunangan kamu. Bukan karena hubungan kita tidak disetujui orang tua aku maka kamu pergi begitu aja. Tolong kembali kepadaku, kembali ke dekapanku. Aku merindukanmu."
Ucapan singkat yang sangat berarti bagi Aisha. Walaupun Aisha membacanya dengan mendelik jijik campur penasaran.
Wajah perempuan di lukisan itu sangat cantik. Aisha berpikir Galen lah yang melukis semua ini.
"G-gladis....itu kamu?" suara serak milik Galen membuat Aisha menoleh padanya.
"Bu...bukan."
"Wahh...Gladis kamu kembali." ucapnya sambil tersenyum dan melepas maskernya.
Galen berjalan sempoyongan ke Aisha, membuat Aisha bingung dan sedikit takut. Mata Galen sayu akibat minum alkohol dan badannya pun sangat menyeruak bau alkohol.
Aisha mundur kebelakang seiring majunya langkah Galen. Laki laki itu terlihat sangat mabuk, baunya saja membuat Aisha pusing.
"G-gladis" ucapnya lagi.
Kini Aisha sudah berada pojok tembok. Galen tetap memajukan langkahnya, dia tersenyum penuh harapan. Aisha sangat panik sekarang, dia hanya menggenggam erat baju seragamnya.
3 langkah...
2 langkah...
1 langkah...
Uhuekkk!!
Uekkkkkk!!Pupil Aisha mengecil melihat Galen memuntahkan semua isi perutnya tepat di lantai selangkah menuju Aisha.
Setelah muntah Galen terkapar lemas di lantai, ia kembali tidur. Aisha mendengus kesal ke arahnya. Mengapa dia sangat merepotkan?! Oh yaampun!
Dengan BERAT HATI Aisha kembali membawanya tidur di kasur. Badannya Aisha selimuti dengan selimut milik hotel, AC nya Aisha taikkan suhunya agar tidak terlalu dingin.
"Lo tau!? Lo itu merepotkan!" decak Aisha sebal pada laki laki dihadapannya yang tengah terlelap ini.
Terus bekas muntahnya siapa yang bersihkan?
"Anjiiirrrr! Gue juga yang ngebersihin. Pokoknya gue mau balas budi ama ni orang." keluh Aisha.
*********
20.15
Tokk!
Tokk!"Assalamualaikum bunda.. Ini Kavin." ucap Kavin didepan pintu rumah Ardi Andi.
![](https://img.wattpad.com/cover/214671325-288-k160615.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Teen Fiction"ayuk kita buat perjanjian." ~kavin "perjanjian apa?" ~aisha. "gue akan ngasih lo uang buat pengobatan, dan lo akan jadi pacar gue. Gimana?" ********* Cuman cerita dari otak murni gue yang unfaedah. Cerita tentang remaja, cinta, sebuah janji, dan ci...