Vote vote vote!!!!!
Salam, pacar sasuke.
**********
"Hoi!"Merasa terpanggil, Aisha langsung menghentikan tangisnya dan menegakkan kepala mencari sumber suara.
Kraak!
Kraak!"Lo ngapain disini? Tempat ini bahaya tau." kata laki laki yang berdiri di samping aisha.
Aisha melihat wajahnya ke atas, terlihat samar samar berwarna hitam karena membelakangi sinar matahari.
Aisha menyipitkan matanya, bola matanya mengarah pada laki laki yang ikut duduk disebelah dirinya.
"Lo siapa?" tanya aisha sambil menyeka air matanya.
"Lo juga siapa? Dan ngapain disini? " balas laki laki tersebut.
"Ditanya malah nanya balik. Dasar." seru Aisha.
"Ditanya balik malah jawabnya dasar. Dasar." balas laki laki itu, dia tertawa kecil.
"Cih. Kalo lo mau ngejek gue, nge fitnah gue, bikin malu gue, mending pergi aja deh." sarkas aisha sambil menatap sinis.
"Dih! Bukannya lo ya yang ngefitnah gue? Gue kan khawatir sama lo. " kata laki laki itu.
"Khawatir?"
"Lagian lo nangis gajelas trus menyendiri disini,Dipojokan lagi.Gue kan jadi takut."
"Takut?" Aisha menaikkan sebelah alisnya.
"Gue takut lo itu punya kelainan atau gak waras." jawabnya.
"Gue normal Bodoh!" sarkas aisha.
Laki laki itu hanya mengangguk lalu tersenyum. Kemudian, dia mengulurkan tangannya ke arah aisha.
"Kalo begitu...eum kenalin, Gue Kavin. Kavin Ardana."
Aisha menatap tangan yang mengulur dihadapannya, dia ragu untuk menjabat tangan kavin. Selama ini aisha tidak mempunyai teman, dia jadi tidak mudah percaya dengan perkenalan seperti ini.
"L-lo ga takut temenan sama gue?" kata Aisha.
"Ngapain gue takut? Selama lu bukan zombie, monyet terbang, siluman babi ataupun manusia purba, gue ga akan takut. Lagipula kenapa juga gue takut berteman sama lo?"
Aisha terkejut mendengarnya, hatinya tersentuh mendengar kata kata yang keluar dari mulut laki laki yang satu ini.
"G-gue kan ga dianggap disini. Gue itu pelacur! Ya! Gue pelacur!" Seru Aisha berbohong.
Kavin menarik uluran tangannya lalu menghela nafasnya. Bola matanya menatap Aisha dalam dalam.
"Pelacur itu ga akan ngaku,dia pasti menyembunyikan identitasnya karena malu. Gue percaya, anak anak sekolah ini gak akan ada yang mau jadi pelacur. Seburuk buruknya anak SMA Sukacita palingan cuman maling mangga Bang Odet doang."
"Jadi, lo percaya kalau gue itu bukan pelacur?"
"Gak juga sih, gaada buktinya juga." jawab kavin santai.
"Cih! Gausah nyeramahin gue kalo gitu! Udah ah, ga guna gue disini sama lo. Mending gue aja yang pergi." kata Aisha memandang Kavin sinis lalu pergi meninggalkan kavin yang masih duduk diatas puing puing bangunan.
"Eh!" panggil kavin.
Aisha memberhentikan langkahnya, membalikkan badannya lalu mengangguk tanda tanya.
"Gue belum tau nama lo." teriak kevin.
"Aisha! Aisha callia!" teriak aisha tak mau kalah.
Aisha berjalan menjauh hingga punggungnya tertutup oleh gedung sekolah.
"Aisha ya? Hm, ga buruk juga."
*************

KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Genç Kurgu"ayuk kita buat perjanjian." ~kavin "perjanjian apa?" ~aisha. "gue akan ngasih lo uang buat pengobatan, dan lo akan jadi pacar gue. Gimana?" ********* Cuman cerita dari otak murni gue yang unfaedah. Cerita tentang remaja, cinta, sebuah janji, dan ci...