Tantangan~

24 8 0
                                    

Besoknya.

Kavin pergi dari kelas mengajak Andi dan Ardi untuk pergi ke kantin bersamanya.

Kavin berjalan didepan, diikuti Andi dan Ardi dibelakangnya. Hampir semua pandangan kaum hawa yang dilewati tertuju pada mereka ber tiga. Selain mereka kaya raya,mereka juga tampan. Makanya banyak kaum hawa yang selalu mengejar2 mereka.

"Halo cantik~" goda Andi saat melihat gadis cantik disebelah kanannya. Dia menggoda sambil berjalan melewati gadis itu. Hal itu sangat biasa Andi lakukan, Biasalah...dia memang genit.

"Ngerdus mulu lo! Semuanya aja disini lo godain. Ntar guru bk lo embat juga. Najisin deh!" Ardi bicara dengan menatap Andi sinis.

"Iya kali gue godain pak bambang. gue normal kali, ngerdus ngerdus gini juga gue demen sama cewe. Ga tau tuh yang depan demennya sama apaan." sindir Andi, tentu saja kepada orang yang berjalan beberapa langkah lebih dulu didepannya.

Kavin memberhentikan langkahnya, menoleh kebelakang dan menatap tajam orang yang berbicara tadi.

"Apa? Coba diulang." suruh kavin.

"Gaada pengulangan. Kalo mau lo liat aja cctv, trus minta ulang apa yg gue omong." balas Andi.

"Gue bukannya ga suka sama cewe, cuman aja gue ga bisa nemuin gadis yang pas dihati gue. Ngerti?"

Kavin membalikkan badannya lagi, dan mendudukkan dirinya di kursi kosong. Tepat didepannya, ada ardi dan andi ikut duduk dan menatap kavin bingung.

"Emang cewek idaman lo itu kaya gimana?" tanya ardi.

Mendengar pertanyaan dari Ardi membuat Kavin bingung. Dia diam sejenak, berusaha memikirkan jawabannya yang mungkin dia anggap sulit.

"Cih, diem lagi. Lo cuma tinggal jawab cewek yang cantik,putih,baik,tinggi,pintar dan lain lain. " Seru Andi. Melihat temannya yang kebingungan dengan pertanyaan yang dilontarkan Ardi, dia jadi gemas sendiri.

Kavin menatap Andi,dia memasang pose berpikir dengan tangan didahu dan bola mata yang terus menatap ke atap kantin.

"Ga tau. Entahlah, gausah nanya kriteria segala. Kalau gue udh jodoh dengan yang seseorang, pasti gue nerima dia apa adanya."

Jawaban yang good!

Sangat good!

Jawaban yang membuat Ardi dan Andi ingin menyentil ginjalnya Kavin kalau boleh.

"Yakin lo bisa nerima apa adanya? Kalo jodoh lu Mimi Peri? Atau...Lucinta luna? Lo masih mau menerima mereka apa adanya?." Andi berbicara sambil menahan ketawa.

"Ya nggak gitu juga sat! Maksud gue tuh gue bisa menerima cewek gue dengan apa adanya nanti. "

"Cukup cukup! Gue ga kuat denger jawaban lo lagi vin. Sekarang gue mau nantangin lo, kalau dalam 1 minggu ini lo ga nembak cewek, lo gue nyatakan kalah....dan lo harus mau ngelakuin apapun yang gue suruh. Tapi kalau lo dapet cewek selama 1 minggu ini, lo menang..dan lo bebas mau ngelakuin apa aja ke gue. " tantang Andi.

"Oke. Gue terima dengan senang hati. Gue akan buat lo tutup mulut pas di akhir tantangan ini." Kata kavin mulai serius.

Disitu Ardi hanya diam dan tak bisa berkata kata. Selama tantangan itu tidak ada sangkut paut dengannya, dia akan diam dan tak berani ikut campur.

"Gak mungkin terjadi." umpat Andi dalam hatinya.

********

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang