Cocok?~

28 9 1
                                    

Next!!!!

******

Dikelas 12 Ipa 3

Kavin berjalan masuk ke dalam kelas lalu melihat kedua temannya tengah duduk bersebelahan.
"Woi vin! " ucap seorang teman dari kevin, namanya Andi.

Biar author ciri cirikan. Andi itu laki-laki,punya hidung,punya dua mata,punya mulut,dua tangan dan dua kaki.

Sudah cukup?
Hehe, bercanda.

Andi punya kembaran yang bernama Ardi. Nama lengkapnya Andi Naufansyah putra kalau kembarannya Ardiansyah putra. Cara membedakannya mudah kok, kalau Andi hitam manis sedangkan ardi putih susu. Mereka ini kembar serupa tapi tak sama. Mereka berdua juga sangat akrab dengan kavin,mereka sudah berteman selama kurang lebih 6 tahun.

Masing - masing dari mereka sudah memahami sifat dan karakternya sendiri. Kesedihan,kebahagiaan,kedamaian, dan pertengkaran selalu mewarnai hari-hari mereka bertiga.

Mereka juga mempunyai keluarga terpandang di sekolah. Jadi jangan heran banyak siswi yang mendekati mereka hanya karena harta, harta dan harta!.

"Apa?" kavin menjawab.

"Abis kemana? Dari tadi kita cariin loh." kata Andi, mendapat anggukan dari saudara kembarnya.

"Abis ketemu cewek." Kavin duduk dibelakang mereka berdua.

Andi dan ardi saling melempar pandangan tak percaya. Mereka tertawa kecil kepada kavin.

"Apa?ada yang lucu?" tanya kavin.

"Gak, gak mungkin! Nyokap bokap lo udah nyariin berpuluh2 cewek buat jadi pasangan lo tapi semuanya lo tolak,dan sekarang? Lo bilang ke kita kalau habis ketemu cewek? Gak waras dasar." kata ardi panjang lebar.

"Ga percaya ya udah. Gue ga maksa kalian buat percaya kok." kata kavin acuh.

Ardi dan andi masih tak percaya dengan kavin. Apa yang kavin bilang tadi terulang ulang di pikiran si kembar ini.

"Lucu banget ga sih, Orang yang ga tertarik sedikitpun sama percintaan tapi malah ketemu cewek?" tanya Andi.

"Haha, gue juga ga tau. Ga ngerti lagi sama makhluk mars yang satu ini." kata ardi menunjuk ke kavin.

"Terserah lo deh! Kembar sial." jawab kavin lalu menutup wajahnya dengan jaket yang ia bawa dari rumah.

"Siam bodoh!" sarkas andi dan ardi.

************

Skip pulang sekolah

Ceklek!

"Assalamualaikum, kavin pulang." kata kavin membuka pintu rumahnya.

Dari dalam terlihat mama kavin yang sedang lari terburu buru dengan senyum merekah.

"Duh, anak mama sudah pulang.....ayu masuk yu." kata mama kavin.

Mamanya melepas tas dan dasinya kavin, lalu membawanya ke dalam kamar kavin.

"Mah aku bisa sendiri kali." kata kavin.

"Gapapa, udah kamu buruan ganti baju! Ada yang spesial loh hari ini. Jangan lupa yang rapih!"

Kavin mengangguk menuruti kata mamanya, dia mengganti baju dikamarnya. Padahal niatnya kavin mau memakai celana boxer dan kaos biasa tapi apa boleh buat sang ratu sudah berkata kata mana bisa ditentang.

Jadinya kavin memakai kemeja hitam dan celana levis biru muda. Mungkin mamanya mau mengajak jalan-jalan.

Kavin pun turun kebawah dan melihat tak ada siapa siapa diruang tamu.

"MAAAAH!!" teriak kavin.

"DI MEJA MAKAN!" balas mamanya.

Kavin menghampiri mamanya dimeja makan. Mata kavin mengabsen satu persatu orang yang duduk dikursi meja tersebut.

"Mama, papa, trus? Siapa dia?"
Mata kavin berpusat pada satu gadis cantik yang sedang duduk di meja makannya, rambutnya panjang dan lurus, kulitnya putih mulus seperti aisha, wajahnya memerah karena malu. Mungkin.

Kavin menghampiri kursi kosong disebelah gadia cantik itu, dia duduk disana.

"Mah, pah. Ini siapa lagi?" celetuk kavin.

"Itu....eum- tanya sendiri lah." balas papanya.

Kavin menoleh ke arah gadis disampingnya, pandangannya menunduk dan tangannya mengelus ngelus pahanya.

"Lo siapa?" tanya kavin.

"G-gladis...Gladis Angela." kata gadis tersebut, dia masih menundukkan pandangannya.

"Gue disini kali disamping lo, bukan dibawah." balas kavin.

Gladis langsung menegakkan kepalanya dan melihat ke kevin yang persis disampingnya.
Kavin terpesona dengan mata indah milik gladis. Bulu matanya lentik, alisnya tebal, bola matanya berwarna coklat kehitaman.

"Oh gue kavin, salam kenal." kata kavin.

Disisi lain papa dan mamanya sedang tertawa cekikikan melihat putranya berkenalan dengan gadis cantik.

"Jadi gimana, merasa cocok?"

"Apanya yang cocok sih pah?" sinis kavin.

"Kamu sama gladis."

"Apa apaan sih pah! Kan kavin ga mau dijodoh jodohin kaya gini! Kavin bisa cari pasangan sendiri! Gausah dipaksa pah!"

Gladis memejamkan matanya, dadanya merasa sesak sekarang. Walaupun mereka berdua belum pernah kenal satu dengan yang lain, setidaknya gladis berharap kalau kavin menerimanya.

"Kamu berani nentang papa? Papa kan melakukan ini demi kebaikan kamu juga! "

"Kebaikan apanya?!"

"Biar kamu jadi lebih mandiri dan hemat! Kalau kamu ga dibimbing sama seseorang, pasti uang papa habis sama kamu. Papa dan mama gak bisa sepenuhnya ada dirumah, papa dan mama ada kerjaan diluar negeri. "

Raut wajah kavin semakin terlihat marah.

"Yaudah! Salahin aja mama sama papa, siapa suruh kerja terus? Terutama Mama! Kerja mama tuh dirumah, jadi ibu rumah tangga, bikin masak, bimbing kavin ke jalan yang benar. Bukan malah kerja ngikut ngikut papa."

Kata kata kavin sangat menusuk hati mamanya. Sepertinya mama kavin tersadar atas kesalahannya selama ini.

Kavin bangkit dari duduk, meninggalkan meja makan dan mengambil kunci mobil miliknya.

"Gladis." panggil kavin

"A-apa?" lirihnya.

"Ayo gue anter pulang, gue yakin lo juga ga mau dijodoh jodohin kaya gini. Inget, yang lebih baik dari gue diluaran sana masih banyak." kata kavin pergi berlalu.

"M-maaf ya tante om. Gladis pergi dulu, kapan kapan kesini lagi." kata gladis dengan lembut.

"Harusnya kami yg minta maaf atas perlakuan kavin. Jangan dimasukkan didalam hati ya kata katanya. " balas mama kavin.

"I-iya tante..."

*********

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang