Twenty One.

2.5K 328 49
                                    

21


Mobil berhenti saat sampai di depan gerbang kampus Lisa. Yaa, Lisa telah mengiyakan tawaran Chaeyoung beberapa hari yang lalu.

Dan Seseorang yang akan kembali melanjutkan pendidikannya kini menatap nanar jalan yang sudah dilalui oleh banyak mahasiswa.

Memegang tangan Lisa, Chaeyoung memberikan ketenangan. Lisa langsung melihat ke arah Chaeyoung saat tangan merasakan sentuhan.

"Aku terlalu canggung untuk berada di sana sekarang" Lisa mengutarakan isi hatinya.

"Heeyy tidak apa. Apa masalahnya?"

"Aku tidak mau bertemu dengan sahabatku dulu"

"Kenapa? Apa kau takut terhadap mereka?"

"Yaa aku takut Chaeng, semenjak itu aku bukanlah Lisa yang dulu. Bukan orang yang berdiri dengan kepala tegak. Aku takut cacian maki itu Chaeng" nada bicaranya merendah di bagian akhir, menunduk.

Perubahan ekspresi dari Lisa membuat Chaeyoung tau apa yang ada di dalam hati Lisa.

Tangan yang semula ada di atas tangan Lisa, kini ia menggenggam erat tangannya. Seolah menyalurkan keberanian untuk dia mampu mengatasi orang yang ditakutinya.

"Kau berani Lisa. Lawan mereka jika mereka menindasmu. Lupakan masa lalumu. Tapi jangan hilangkan sikap beranimu di masa lalu. Karna itulah yang sekarang kau butuhkan untuk menghadapi orang orang yang mencaci nanti" Lisa tertegun atas apa yang baru saja ia dengar.

"Kau berani Lisa. Aku yakin" ucapan Chaeyoung seolah menjadi penguat untuk Lisa kini. Kepala terangkat dan menatap jelas gadis yang baru saja memberikan kata penguat.

"Yaa aku berani" suara tegas Lisa membuat Chaeyoung tersenyum senang.

"Baiklah, kalau begitu aku masuk dulu. Jemput aku jika kau sudah selesai" Lisa balik mengeratkan genggamannya. Memberitahu bahwa kini ia sudah berani.

"Baiklah, sesuai permintaanmu. Gunakan ponsel itu untuk mengabariku jika kau butuh sesuatu" Chaeyoung sambil melihat ponsel yang ada di tangan lain dari Lisa dengan senyuman.

Lisa mengangguk mantap. Dan mulai keluar dari mobil, ketika kata 'sampai jumpa lagi' baru saja terucap.

Menarik nafas dalam setelah berada di luar mobil. Menatap mantap pada jalan yang akan dilaluinya. Perlahan kakinya melangkah untuk tiba di dalam ruang kelasnya.

Chaeyoung yang melihat lisa sudah berjalan menghembuskan nafas lega dan tersenyum cerah.

"Semoga kau baik-baik saja Lisa"

Saat Lisa sudah terlihat sedikit jauh, Chaeyoung melajukan mobilnya untuk tiba di kampusnya. Jarak universitas Lisa dan Chaeyoung lumayan jauh, butuh waktu sekitar 15-20 menit untuk sampai di kampus Chaeyoung.

•••••••

Lisa berjalan menuju kelasnya. Sudah lama tidak masuk kuliah hingga rasanya seperti asing.

Saat akan memasuki kelasnya, ia berpas pasan dengan ketiga sahabatnya (dulu), tatapan mereka menatap Lisa lama, sedangkan Lisa menatap mereka secara bergantian.

Tersenyum kecut saat selesai memandangi wajah manusia penghianat baginya.

"Kau masih kuliah disini? Dengan uang apa?" sambutan hangat dari Wendy mengawali perbincangan mereka.

"Haram?" celetuk Joy yang langsung mendapat tatapan marah dari Lisa. Tangan yang sudah mengepal ingin sekali rasanya ia layangkan pada pipi mulusnya.

Painful ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang