30 End

5.1K 363 126
                                    

...

..

.


30

Ruangan bernuansa putih itu menjadi sangat tenang suasananya. Dua insan sedang menikmati waktu yang seakan cepat berlalu. Duduk di tepi ranjang.

"Lisa" ia menoleh pada seseorang yang memanggil namanya. Tatapan teduh itu Chaeyoung rasakan kehangatannya.

"Berjanjilah untuk tidak meninggalkanku" ungkapnya lirih. Ada perasaan berat saat mengatakannya.

Dengan senyum hangatnya, Lisa memegang jemari Chaeyoung.

Dingin. Itu yang dirasakan Chaeyoung saat jarinya digenggam erat sekarang.

Tatapannya semakin menatap pada mata indah milik Chaeyoung.

"Berjanjilah juga Chaeng. Untuk selalu baik-baik saja" mata Chaeyoung kini mulai berkaca-kaca.

Ada getaran aneh dalam hatinya saat Lisa mengatakan hal seperti itu. Ia tidak menjawab permintaan Chaeyoung.

"Berjanjilah Lisa" ulangnya lagi, meminta Lisa berjanji untuk terus berada disampingnya setiap saat, dan tidak akan meninggalkan Chaeyoung dalam keadaan apapun.

Lagi-lagi, senyuman yang hanya bisa Lisa berikan. Seolah senyuman itu juga memiliki makna dalam yang bisa diartikan apapun.

"Jangan terus tersenyum Lisa" suara Chaeyoung kini bergetar, air mata pun jatuh setelah tak mampu lagi menampung.

Lisa mendekat, merapatkan duduknya dengan Chaeyoung. Lalu tangan mulai merangkul tubuh Chaeyoung dengan erat.

Lisa sembunyikan kepala Chaeyoung pada pundaknya. Pelukan erat menghangat saat Chaeyoung mulai membalas tak kalah erat.

Chaeyoung terisak, lirihnya terus mengatakan bahwa ia tidak mau lagi ditinggal.

"Jangan menangis Chaeng. Kau kuat. Orang terkuat yang pernah ku kenal" elusan diberikan pada kepala dan punggung Chaeyoung. Mencoba menghentikan tangis yang semakin lirih terdengar.

Lama dalam posisi itu, Chaeyoung rasakan ada yang basah dari tubuh Lisa. Ia menghentikan sejenak tangisnya. Lalu melepas perlahan pelukan Lisa.

Dilihatnya dada Lisa yang mengalirkan begitu deras darah. Chaeyoung terkejut mundur. Tangannya menutup mulut yang menganga tak percaya.

"Lisa, darah" Lisa hanya bisa tersenyum melihat panik Chaeyoung.

"Lisa kau terluka" Chaeyoung menutup dada Lisa agar berhenti mengeluarkan cairan merah yang semakin banyak keluar.

"Aku tidak apa-apa Chaeng" Lisa memegang tangan Chaeyoung yang berada di dadanya. Menghentikan gerak Chaeyoung yang berusaha menutupi lukanya.

"Kau terluka Lisa"

"Lihat aku Chaeng" susah payah Chaeyoung mengalihkan pandangannya dari luka Lisa pada mata Lisa yang sedang menatapnya lembut.

"Berjanjilah untuk selalu baik-baik saja"  tidak. Chaeyoung menggelengkan kepala kuat. Ia menolak hal itu. Ia tidak bisa bersikap baik-baik saja bila memang keadaannya tidak baik-baik saja. Chaeyoung tidak mau membohongi dirinya sendiri, lagi.

Bahkan saat ini ia sedang tidak baik-baik saja melihat Lisa seperti ini.

"Tidak Lisa jangan pergi" Chaeyoung panik, saat tubuh yang ada di hadapannya ini seolah memudar. Terlihat transparan bahkan sekarang.

"Lisa.."

"Lisa jangan tinggalkan aku"

"Lisaaaaa"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Painful ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang