Twenty Seven.

2.5K 324 57
                                    

27

"Lisa kau tidak apa-apa?" Lisa menggeleng dengan wajah yang sudah tertunduk. Ia lemas sejujurnya.

Jihyo yang sudah terlepas dari cengkraman Chaeyoung tadi merogoh sesuatu di saku celananya.

Benda panjang yang diujungnya seperti jarum, akan sangat menusuk jika menembus pada kulit tubuh manusia.

Tampak tidak ada habisnya rencana yang dibuat oleh Jihyo itu. Cepat-cepat Jihyo bangkit lalu mengarahkannya pada Lisa.

Chaeyoung melihat itu, pergerakan tiba-tiba Jihyo. Tapi, belum sempat Chaeyoung mendorong Lisa untuk menghindari itu, Tangan Jihyo lebih cepat menancapkan benda itu pada lengan Lisa.

Lisa menegang merasakan sesuatu yang menusuk lengannya, namun seketika mata Lisa mulai terpejam. Dan tubuhnya ambruk pada pelukan Chaeyoung.

"LISAAA" Chaeyoung memekik saat Lisa sudah tidak sadarkan diri. Wajahnya kini memerah kembali. Amarahnya berada diujung kepala, yang siap meledakkan isinya menatap Jihyo.

Perlahan, Chaeyoung membaringkan Lisa di aspal jalan sambil berbisik "Bertahanlah Lisa"

Chaeyoung bangkit dengan tangan yang mengepal, ia memang tidak pandai berkelahi, tapi ia akan memukul wajah itu dengan tangannya.

"Harusnya aku menyuntikkan bius itu padamu dulu, baru pada Lisa" Jihyo terlihat tenang melihat murkanya Chaeyoung. Walau sebenarnya ia menahan rasa takutnya.

"Apa yang baru saja kau lakukan hah!?" sunyinya malam harus terusik dengan suara teriakkan Chaeyoung.

"Aku akan membunuhnya dan kau menggagalkannya" kini Jihyolah yang menyiratkan amarahnya pada Chaeyoung. Pada orang yang telah merusak rencana-rencana yang telah ia buat.

Jihyo maju perlahan mendekati Chaeyoung yang masih menatapnya tajam.

Sedikit tidak percaya, anak yang dipikir Jihyo ini lugu ternyata begitu menyeramkan ketika marah.

Jihyo menyembunyikan suntikan satu laginya dibalik lengan baju yang panjang. Bersiap untuk menancapkannya juga pada Chaeyoung.

Gerakan cepat sudah dilakukan oleh Chaeyoung, memukul wajah Jihyo dengan tangan mengepalnya. Ia sungguh marah, dan tidak bisa menanti lebih lama lagi.

Terhuyung Jihyo kebelakang, suntikan yang digenggamnya terlepas jatuh. Chaeyoung langsung mendorong Jihyo hingga terbaring.

Lalu dengan cepat Chaeyoung mengambil suntikan yang tadi terlepas. Chaeyoung akan membalasnya.

Tangannya terangkat untuk menancapkan jarum suntik itu pada lengan Jihyo juga. Namun saat akan menyentuh kulit tubuh Jihyo tangan  Chaeyoung ditahan.

Chaeyoung dengan wajah menggertaknya berusaha kuat untuk menyuntik Jihyo. Dan Jihyo dengan kedua tangannya, menahan dua tangan Chaeyoung yang akan menyentuh kulitnya.

Terjadilah hal yang menegangkan beberapa menit sampai Chaeyoung mngerahkan tenaga sekuatnya.

Jihyo menegang. Tangannya sudah melemas pada pegangan Chaeyoung, setelah itu Chaeyoung langsung meninggalkan Jihyo dengan kondisinya yang sudah tidak sadarkan diri di tengah jalan.

Chaeyoung beralih pada Lisa. Ia melihat Lisa yang masih menutup matanya. Sial. Chaeyoung kemari tidak menggunakan mobilnya.

Dan ditengah malam seperti ini tidak ada mobil yang melewat.

Chaeyoung akhirnya memutuskan untuk menggendong Lisa dengan bridal style.

Tangannya sedikit sakit saat mengangkat tubuh Lisa. Baru jalan sebentar saja tangannya terasa ingin patah. Tenaga pada tangannya sudah ia kerahkan tadi saat bersama Jihyo, dan kini tenaga itu semakin menipis.

Painful ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang