Twenty Five.

2.3K 301 53
                                    

25


Lisa terduduk diranjangnya, bersandar pada headboard. Disebelahnya ada Chaeyoung yang sudah masuk ke dalam bunga tidur.

Pandangan tertuju pada jemari tangan yang ia mainkan. Hatinya seperti tidak tenang.

Tidak bisa tidur, ada yang mengganggu dipikirannya. Mengacak ngacak memorinya.

Ponsel yang disimpan diatas nakas mengeluarkan getaran, Lisa melirik ke arah sumber getaran.

Malam seperti ini siapa yang menelponnya.

Lisa mengambil ponsel itu, nomornya tidak dikenali. Saat akan dijawab panggilan tersebut, getarannya sudah tidak ada.

Tak lama dari itu, ponselnya bergetar kembali dengan waktu yang singkat. Itu adalah notif dari pesan masuk.

Dari nomor yang sama, Lisa membuka pesan itu dan membacanya.

  - Temui aku di taman dekat kedai kopi yang dulu kau pergi kesana dengan seseorang! Jika kau tidak datang, aku tau siapa sahabatmu itu dan aku tidak takut untuk melukainya juga-

Lisa membulatkan matanya. Orang ini, pasti Jihyo, tidak salah lagi. Tempat yang dipilih adalah tempat yang selalu Lisa dan Sinb kunjungi di akhir pekan.

Lisa sebenarnya tidak ingin datang namun ia melihat ke arah Chaeyoung. Tidurnya nyaman sekali, Lisa tidak ingin terjadi apa apa pada penyelamatnya.

Dengan jantung yang berdegup, Lisa menarik nafas perlahan. Ia turun dari ranjang, bersiap menemui seseorang yang mengiriminya pesan.

Tidak peduli. Apakah hidupnya akan berakhir sekarang atau tidak. Lisa tidak peduli.

Hatinya ia mantapkan untuk siap menghadapi kejadian apa yang akan terjadi beberapa menit kedepan.

Jika harus mati ditangan Jihyo, biarlah. Dirinya merasa pantas untuk itu. Die is better than a life.

Lebih baik mati, daripada hidup tidak pernah merasakan ketenangan. Ucap Lisa dalam menenangkan dirinya sendiri.

Lisa memakai hoodie hitam. Menutupi kepalanya dengan tudung hoodie. Dan mulai melangkah pergi menjauhi apartemen.

Gelapnya malam dan hembusan angin malam menemani langkahnya menuju kematian.

Lisa tidak menyangka, baru tadi ia menangis takut dengan semuanya, tapi kini ia justru menantang kematian untuk merenggutnya.

Lisa tertawa pada dirinya sendiri yang sudah tidak bisa Lisa pahami.

"Tenang Sinb, aku akan meminta maaf pada dirimu langsung"

Sepanjang perjalanan, Lisa menyelami memori yang sedikit indah saat bersama Chaeyoung, ia berterimakasih pada gadis berambut blonde yang dengan hati baiknya, ikut terjun pada hidup Lisa yang tak mempunyai harapan.

Lisa sedikit menyesal, ia tidak berpamitan pada Chaeyoung, hanya memberi genggaman terakhir yang bisa ia rasakan.



Lisa mengedarkan pandangannya, menyusuri setiap tempat luas didepannya.

Dimana orang itu? Dimana Jihyo? Keberadaan orang tersebut tak Lisa temui.

Disini hanya ada mobil yang terparkir bebas disetiap sisi.

Di taman, Lisa sudah mencari, namun nihil. Jihyo tidak ada.

Apakah Jihyo mengerjainya? Tidak. Lisa yakin orang itu pasti ada, tapi ia sedang bersembunyi dan ingin Lisa menemukannya.

Lisa keluar dari kedai kopi, ia berdiri di tengah jalan. Tidak usah takut, jalanan ini sepi.

Ada satu mobil diantara barisan mobil yang terparkir nyala lampu mobilnya. Lisa cuek. Ia tidak bisa lihat siapa orang dibalik kemudi itu. Hingga Lisa kembali mengedarkan pandangannya ke segala arah.

Mobil itu keluar dari barisannya, melewati Lisa yang masih asik mencari Jihyo.

Mobil lainnya menyusul, sudah tiga mobil yang leluar dari barisan, pandangannya semakin luas mencari Jihyo.

Lisa sudah lelah, dia merasa benar benar dikerjai oleh Jihyo, apa maksud dari semua ini.

Sedikit membungkuk dan memegangi kedua lututnya, Lisa melihat kebawah. Tidak ada guna mencari. Lisa ingin kembali saja ke apartemen Chaeyoung.

Namun tiba tibaa..

"LISAAAA AAWWAAAS!!!"

Seseorang berlari sekencang dan mendorong Lisa.

Membuat Lisa dan dirinya terjatuh ditrotoar jalan.

Lisa terkejut, dia tidak tau apa yang terjadi, nafasnya terenggah bersamaan dengan orang disampingnya.

"Chaeng?!" Lisa melihat ke arah orang disebelahnya. Seseorang yang sedang tidur tadi ada disini. Disampingnya dengan masih memakai piyama panjang biru tuanya.
"Kenapa kau ada disini?"

Chaeyoung masih memejamkan matanya, punggungnya terbentur keras trotoar saat menyelamatkan Lisa. Dan rasanya seperti ingin remuk.

"Aku mengikutimu dari tadi" Chaeyoung menjawab tanpa membuka matanya.

Mobil tadi yang mencoba menabrak Lisa masih terdiam di ujung sana.

Mobil itu sudah melewati Lisa, tapi kembali dengan memundurkan mobilnya, lampu mobil di belakangnya rusak hingga tidak memancarkan sinarnya. Wajar saja Lisa tidak mengetahui itu.

Untung saja, Chaeyoung yang dari tadi bersembunyi dibalik pohon besar dan mobil mobil lainnya, bergerak lebih cepat, hingga Lisa bisa terselamatkan.

Lagi lagi orang yang sama yang menyelamatkan dirinya dari maut.

"Apa kau baik baik saja Lisa?" Chaeyoung bersuara dan meembuka matanya, ia mencoba mengacuhkan sakit dipunggungnya.

"Aku hanya terkejut" Lisa masih menetralkan debaran jantungnya yang masih berpacu cepat.

"Kenapa kau kesini tengah malam begini?" Chaeyoung melihat ke arah Lisa yang sedang menatap langit malam.

"Tidak ada apa apa" bohong Lisa.

"Aku tau kau bohong Lisa, kau mencari seseorang? Siapa?" apakah masih bisa Lisa berbohong saat Chaeyoung daritadi sudah mengikuti Lisa?

"Aku tidak mencari siapa siapa"

"Lisaaa" Lisa menghadapkan kepalanya untuk bisa melihat Chaeyoung.

Sorot matanya menyiratkan begitu amat khawatir dan sedihnya dia.

"Jihyo, aku mencari Jihyo" Lisa tidak bisa berbohong lebih jauh lagi, tidak bisa menutupi sesuatu yang sudah Chaeyoung ketahui.

"Dia ingin bertemu denganku" Lisa melemah, ia menghindari kontak mata dengan Chaeyoung.

"Tengah malam begini?!" Lisa hanya mengangguk. Berusaha sekuat mungkin menahan jatuhnya air yang akan membuatnya semakin lemah.


Tak lama, seseorang dibalik kemudi mobil itu turun dari mobilnya dan menghampiri kedua manusia yang masih berbaring ditrotoar jalan.

Semakin mendekat.

"Hai Lisaa.. Apa kau baik baik saja?"




 Apa kau baik baik saja?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaga kesehatan beb.
StaySafe.

*Maaf ih tadi ada kesalahan😅

Painful ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang