—————
Playlist : Roxanne - Arizona Zervas
—————
"Apa yang kalian bicarakan kemarin?"
Leo memperhatikan Steela yang sedang menaruh tasnya, mata Leo berkelana memperhatikan wajah gadis yang sedang balas menatapnya.
Cantik.
"Hei!" Steela melambaikan tangan saat melihat lelaki itu malah melamun.
Leo terlonjak kaget dan salah tingkah kedapatan mengagumi wajah seseorang—parahnya, oleh orang itu sendiri.
"Oh iya, siapa namamu?"
"Leo." Senyum manis terukir di bibir Steela saat mendengar nama itu, membuat Leo menaikkan sebelah alisnya.
"Namamu seperti nama singa." Steela berkata geli.
"Emang kenapa kalo nama gue kayak nama singa? Mau gue makan?" Leo menatap jahil.
"Ih nggak!" Steela menghindar saat Leo mengangkat kedua tangannya membentuk cakar.
"Rawr!" Tangan Leo pindah menggelitiki pinggang Steela membuat gadis itu tertawa keras.
Steela berusaha menjauhkan kedua tangan lelaki itu, "Leo berhenti!"
"Oke, gue kasian sama lo." Leo mengangkat tangannya membuat Steela terengah dengan sisa tawanya.
Steela memajukan bibirnya, "Singa nakal!"
"Apaan tuh bibir dimajuin? Minta dicium?" Steela memukul lengan Leo pelan.
"Kayak bebek tau ga?" Leo menarik pipi Steela membuat bibirnya kembali mundur.
"Biarin!" Steela menjulurkan lidahnya membuat Leo mengacak-acak rambut gadis itu dengan senyum yang tercetak di bibirnya.
***
Bel istirahat telah berbunyi, Steela melirik ke arah Leo yang seperti biasa—sedang tertidur.
Didepan sana, guru yang selesai mengajar sedang merapikan barangnya sedangkan mayoritas murid kelas sudah bergegas ke kantin.
Steela memandang guru itu yang akan membawa tumpukan buku pr yang tadi sudah dikumpulkan, akhirnya gadis itu memutuskan untuk membantu.
"Ibu butuh bantuan?" Wanita paruh baya itu berbalik dan tersenyum.
"Terima kasih, nak. Tolong antarkan ke ruang guru di lantai 3." Steela mengangguk paham dan mulai membawa tumpukan buku itu.
Koridor sekolah yang sepi membuat Steela leluasa berjalan. Ia sudah mulai menghafal denah sekolah.
"Steela!"
"Eh, hai Kak Aiden." Lelaki itu mendekat dan mengambil sebagian besar buku membuat pegangan Steela meringan.
"Biar kubantu."
"Omong-omong, kita sudah lama tidak berbicara seperti ini." Steela mengangguk setuju. Dulu saat ia masih bekerja di rumah Aiden, mereka berdua bisa dibilang cukup dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Brothers [COMPLETED]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!]⚠️ Terkadang, sebuah 'kebetulan' hanyalah takdir yang sedang menyamar; Steela hanyalah gadis biasa dengan kehidupan normal. Hidup dengan ibu angkatnya dan bersama-sama bekerja keras demi menjalani...