—————
Playlist : Without Me - Halsey
—————
"GUE UDAH PERCAYAKAN ADIK GUE KE LO, SIALAN!!" Farren terengah-engah, wajahnya memerah.
"Mau lo kayak orang kesetanan gak bakal bikin Steela balik!" Arkan berusaha meredakan emosi kakaknya.
Farren mencoba mengontrol emosinya yang meledak-ledak. Ia melepaskan cengkramannya di kerah baju Leo dengan kasar.
Leo merapikan seragamnya yang sudah kusut, matanya menatap ketiga lelaki yang terlihat panik.
Mereka sudah berkumpul sejak satu jam yang lalu. Awalnya, ketiga lelaki itu menunggu sang adik di dalam kelasnya, tapi karena Steela belum juga kembali mereka jadi bingung.
Belum lagi perasaan tidak enak yang sudah memenuhi rongga dada ketiganya.
Aksa sudah mencoba untuk menghubungi sang adik, tapi ternyata ponselnya ketinggalan di ranselnya.
Hingga akhirnya, mereka memutuskan untuk berpencar dan mencari keberadaan Steela.
Farren mencari bagian depan, Arkan bagian kanan, Aksa bagian kiri, sedangkan Leo—yang menawarkan diri, mencari bagian belakang sekolah.
Lelaki itu terkejut saat mendapatkan jepit rambut yang sangat ia kenali tergeletak begitu saja di area belakang sekolah yang tersembunyi.
Ia pun dengan cepat segera menghubungi Farren yang membawa kedua adiknya.
"Lo bilang Steela ke toilet!" Aksa menatap garang Leo yang sedari tadi juga kebingungan, ia ingat sekali saat gadis itu bilang ia ingin buang air.
"Shit!" Arkan mengacak-acak rambutnya yang sudah berantakan.
Suara deringan ponsel memecah fokus ketiganya. Sadar itu dari ponselnya, Farren segera mengangkat panggilan tersebut.
"Mom-"
"Kamu sama adik adikmu dimana? Kok belum pulang?" Suara lembut itu memotong perkataannya.
Mendengar suara sang ibu, Farren jadi semakin terluka. Ia tidak bisa membayangkan perasaan Anne jika tahu—bahwa sekali lagi, mereka gagal menjaga Steela.
"Mommy.." Anne ikut kebingungan saat mendengar nada suara anaknya yang berbeda.
"Steela— Steela hilang, Mom.."
***
Anne terisak kencang dipelukan suaminya. Pasangan suami istri itu begitu terpukul mendengar berita yang dibawa anak-anaknya.
"Apa ini?" Savier menatap ketiga adiknya dengan dingin.
Ia merasa deja vu, mereka juga pernah berada di posisi ini ketika Steela di bully di toilet.
"Aku tanya sekali lagi, maksud kalian apa?" Suara Savier masih tenang namun berhasil terdengar mencekam.
Setelah Farren menelpon Anne, mereka semua langsung disuruh untuk kembali ke rumah dan terjadilah seperti ini.
Savier kembali menatap dengan tajam, "KAKAK SUDAH KASIH KALIAN KESEMPATAN KEDUA UNTUK MENJAGA STEELA, TAPI APA?!" Savier mengusap wajahnya kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Brothers [COMPLETED]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!]⚠️ Terkadang, sebuah 'kebetulan' hanyalah takdir yang sedang menyamar; Steela hanyalah gadis biasa dengan kehidupan normal. Hidup dengan ibu angkatnya dan bersama-sama bekerja keras demi menjalani...