—————
Selamat membaca♥️
Pencet bintangnya dungss🤩🌟—————
Paha Steela terasa geli saat Aksa mengusak rambut tebalnya kesana.
"Kak Aksa!" Tanpa menghiraukan pekikan adiknya, Aksa terus saja mengganggu Steela membuat gadis itu tertawa kencang.
Saat ini mereka sedang berkumpul di kamar Farren, keempatnya melakukan movie marathon bersama—tanpa Savier.
Kakak tertuanya itu sibuk membahas masalah 'orang dewasa' yang tak mereka mengerti.
Semuanya fokus menikmati film disney yang bercerita tentang seorang ratu pemilik tangan yang bisa mengeluarkan es.
Arkan datang dan duduk disebelah Steela dengan semangkuk pop corn di pangkuannya.
Dengan jahil, lelaki itu melemparkan sebutir ke wajah Farren yang terlihat sangat serius menonton. Lelaki itu terkejut dan berbalik mendapati Arkan yang menahan tawanya.
"Sial-"
Umpatan Farren itu terhenti oleh dering yang langsung memenuhi ruangan tersebut.
Keempatnya mencari sumber suara sebelum Steela merogoh saku piyamanya dan menarik keluar ponselnya.
Leo is calling...
Wajah Steela memerah sebelum pamit untuk mengangkat panggilan tersebut.
Sepeninggal Steela, ketiga lelaki yang tersisa disana saling memandang dengan tatapan yang sulit diartikan.
Farren membuka suara, "Lo liat yang nelpon siapa?"
"Cecunguk itu.." Aksa menggeram rendah sebelum mengangguk.
Arkan terkekeh melihat reaksi yang ditunjukkan Aksa, "Leo cepat juga ya." Komentarnya.
"Lo berdua tau?" Farren tidak menyembunyikan nada kaget dalam suaranya.
Kembaran itu mengangguk. "Terus, lo ijinin?" Tanya Farren.
"Ya." "Mungkin." Jawaban berbeda keluar dari mulut Arkan dan Aksa secara bersamaan, mereka berdua kemudian saling tatap.
Aksa mengerang pelan, "Lo setuju?"
"Kenapa nggak? Dia udah buktiin kalo dia bisa diandalkan buat jagain Steela." Arkan mengeluarkan pendapatnya.
Sebenarnya, Aksa diam-diam juga ikut setuju dengan perkataan Arkan. Leo menjaga adik mereka dengan baik.
"Lagipula.. lo gak liat binar mata Steela tadi?" Farren menengahi, "Leo membuatnya bahagia, dan itu yang terpenting."
Aksa terdiam lama sebelum menghela pelan. Tentu matanya tidak buta untuk melihat kebahagiaan di wajah adiknya.
"Kita cuma bisa berdoa yang terbaik.." celetuk Arkan yang dibalas anggukan oleh Farren dan Aksa—meski dengan berat hati.
"Awas saja kalau berani macam macam," Aksa mengangkat kepalan tangannya, "Bakal gue habisin!"
Perkataannya itu disambut tawa berderai milik kedua kakaknya.
***
Bibir Steela terus tersenyum semenjak panggilannya dengan Leo. Jantungnya berdetak kencang mengingat lelaki itu yang mengajaknya jalan besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Brothers [COMPLETED]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!]⚠️ Terkadang, sebuah 'kebetulan' hanyalah takdir yang sedang menyamar; Steela hanyalah gadis biasa dengan kehidupan normal. Hidup dengan ibu angkatnya dan bersama-sama bekerja keras demi menjalani...