—————
Playlist : Attention - Charlie Puth
—————
Cahaya matahari merambat masuk melalui celah gorden kamar, Steela tampak terganggu saat cahaya itu menerpa retinanya yang masih bersembunyi di balik kantung mata.
Hingga mata itu terbuka menerima sinar sang mentari pagi yang langsung menyilaukan pandangannya.
"Mh.." Steela menggeliat kecil sebelum terduduk di atas tempat tidurnya dengan kesadaran yang belum terkumpul.
Seperti biasa, hal pertama yang dilakukan gadis itu adalah membuka ponselnya dan memainkannya sebentar.
Ia dikagetkan saat sebuah panggilan masuk.
Leo is calling..
Steela tidak bisa tidak terkejut, ia menetralkan sedikit suaranya lalu mengangkatnya.
"Halo?" terdengar suara berat dari ujung sana.
"Ya." Steela mengucek matanya pelan dan menguap lebar.
"Lo baru bangun?" Suara lelaki itu terdengar mengejek.
"Hm.." Steela bergumam malas. "Kenapa nelfon?"
"Kepo."
Steela memutar mata, "Nggak penting, kumatikan." ia sudah siap memencet tombol berwarna merah itu.
"Eits!"
"Yaudah, cepetan!"
"Gue—"
Steela menunggu jawaban lelaki itu dengan tidak sabaran, ingin segera melanjutkan tidur nyenyaknya.
"—mau ajak lo jalan.."
Gadis itu terdiam, kantuk yang tadi menyerangnya hilang tak bersisa.
"Steela?"
"Ah, ya?" ia tersadar dari lamunannya.
"Lo mau?"
"I-iya.." Steela merutuki mulutnya yang sempat tergagap.
"Bagus, gue jemput lo jam 9. See you!"
Dan sambungan itu terputus, Steela masih betah memegang dadanya dengan muka merona.
Astaga dia pasti sudah gila!
Gadis itu sibuk menenangkan jantungnya, melupakan fakta bahwa ia tak pernah memberi tahu alamat rumahnya pada Leo.
Di sisi lain, Keadaan Leo juga tidak jauh berbeda.
Setelah putusnya panggilan dengan Steela, senyum lebar tidak pernah hilang dari wajah lelaki itu.
Leo segera mengambil kaos hitam dan menutupi tubuh atasnya yang masih polos, dia juga meraih handuk dan mengeringkan rambut hitamnya dengan perasaan membuncah.
Dia sendiri tidak tahu mengapa tiba-tiba ingin mengajak Steela jalan.
Tapi satu yang ia tahu, ia menyukai gadis itu.
***
Steela keluar kamar mandi dan melirik jam yang menggantung di dinding kamarnya, setengah jam lagi teman sebangkunya itu akan datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Brothers [COMPLETED]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!]⚠️ Terkadang, sebuah 'kebetulan' hanyalah takdir yang sedang menyamar; Steela hanyalah gadis biasa dengan kehidupan normal. Hidup dengan ibu angkatnya dan bersama-sama bekerja keras demi menjalani...