POSSESIVE BROTHERS | Part 35

55.5K 3.6K 52
                                    

—————

Playlist : Fight Song - Clara Platten

—————

Kening Savier mengkerut mendengar pernyataan sang adik yang ambigu.

     Mata gadis itu berbinar cerah dengan senyuman yang tak luntur dari bibirnya, "Kenangan kecil kita, aku mengingat semuanya."

Ucapan itu membuat ketiga kakaknya yang lain tak kalah kaget.

     "B-bagaimana bisa?" Farren menjauhkah tubuhnya dari tubuh sang adik dengan terkejut.

     Terdengar langkah kaki dibelakang mereka, "Inilah yang saya maksud,"

     Menyadari tatapan menuntut, ia kembali membuka mulutnya. "Selama saya bekerja menjadi dokter, saya tidak pernah mendapatkan kasus seperti ini,"

     "Entah bagaimana caranya, cairan yang seharusnya merusak metabolisme tubuh itu malah menjalar ke kepalanya. Sedikit berhasil mengutak-atik sistem kerja otak sehingga terjadilah hal seperti," Dokter itu berdeham, "Pengembalian memori."

     Aksa tercekat, "Jadi maksudnya-"

     "Penyakit amnesia ringan yang dialami nona Steela sembuh." tutupnya.

Perkataan itu bagai sungai di padang oasis, perasaan mereka membuncah bahagia.

     "Ini memang keajaiban.." Arkan langsung berkaca-kaca dan kembali memeluk sang adik dengan haru diikuti kedua saudaranya.

Savier masih termenung dalam diam, lelaki itu lalu tersenyum kecil.

Ia rasa inilah akhir dari permasalahan mereka.

***

     "Benarkah?!"

Farren terkekeh kecil menangkap nada bahagia di seberang telfon itu.

     "Bagaimana keadaannya?"

     "Kayaknya lo beneran peduli deh sama adik gue," Farren berujar menggoda.

Di ujung panggilan, Leo berdeham kecil berusaha meredam kegugupannya. Sepertinya semangat lelaki itu terlalu kentara.

     Farren menyerigai, "Jangan malu-malu begitu, adik ipar." Sahutnya jahil, ia mendudukkan bokongnya di sofa rumah sakit dan bersandar disana dengan nyaman.

Farren refleks bergeser saat melihat kehadiran Aksa yang mengambil tempat disampingnya.

     "Siapa tu?" Aksa menunjuk telinga kakaknya.

     Farren menjauhkan sedikit ponsel itu dari telinganya sebelum menjawab, "Leo."

Dan satu nama itu sukses membuat wajah Aksa berubah masam, ia masih tidak menyukai keberadaan cecunguk itu. Mungkin karena saat ada Leo, perhatian Steela akan terpusat pada lelaki tersebut. Dasar bajingan.

     "Lo bisa tanya sendiri, punya nomornya, kan?" Farren kembali berbicara dengan Leo.

Kakaknya itu tertawa renyah sebelum mengakhiri panggilannya dengan Leo.

     "Wajah lo kenapa? Tambah jelek aja." Celetuk Farren saat mendapati Aksa yang memasang wajah ketus.

     "Tau." Aksa mengerucutkan bibirnya yang membuat Farren bergidik jijik.

Possesive Brothers [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang