—————
Playlist : Wolves - Selena Gomez; Marshmello
—————
Bel istirahat berbunyi nyaring memenuhi sekolah membuat para murid berkemas.
Leo bangun dari tidur nyenyaknya dan mengedarkan pandangan, ia menaikkan sebelah alisnya saat melihat Steela, "Lo nggak ke kantin?"
Steela berbalik, "Males."
Dahi lelaki berkerut, "Tumben kakak lo nggak dateng."
"Sibuk semua," Gadis itu melipat kedua tangannya di atas meja dan bersandar nyaman.
Setelah 'jalan jalan' mereka kemarin, hubungan keduanya menjadi semakin dekat. Leo tidak lagi bersikap cuek pada gadis tersebut.
Leo merasakan perutnya berbunyi dengan nyaring, ia menatap teman sebangkunya yang terlihat adem ayem.
"Kantin kuy!" Leo menggoyang goyangkan tubuh Steela dengan pelan.
"Leo ih! Apaan?" Steela kembali membuka matanya malas, hidungnya berkedut jengkel pada tingkah absurd lelaki itu.
"Temenin gue ke kantin." Steela tidak menghiraukan Leo dan kembali memejamkan matanya.
"Lisha, woy!" Rupanya lelaki itu belum menyerah.
Pipi Steela merona saat mendengar panggilan yang digunakan Leo untuknya, ia menundukkan kepalanya berusaha menutupi. Yang sialnya, sudah terlihat oleh Leo.
Lelaki itu menyadarinya, "Eh, lo blushing?" Tangannya mencolek pipi merah tersebut.
Steela semakin malu dan akhirnya bangun dari posisinya.
"Leo, jangan ngeselin deh!" geram Steela, Leo malah semakin gencar menggoda gadis itu.
"Baper lo sama gue?" tuduhnya, Steela membulatkan matanya tidak percaya.
"Mimpi sana!"
"Tapi gak papa sih kalo lo baper, gue rela tanggung jawab." tambahnya dilanjutkan tawa yang terdengar sangat menyebalkan.
"Pergi gak?!" Ancam Steela dengan mata menyipit.
"Iya iya, gue pergi!" Leo berdiri dari bangkunya dan melewati gadis itu. Badannya berputar arah, "Tapi sama lo!" Lelaki itu meraih tangan Steela yang menggeram jengkel.
"Leooo!!"
Leo terkekeh geli dan segera menarik gadis itu untuk ikut dengannya.
"Ngantuk tau!" Steela bersungut sungut berusaha mengikuti langkah panjang sang teman.
Leo tidak mempedulikan gerutuan gadis itu, ia tetap berjalan dengan santai menyusuri koridor yang sepi.
Di dalam kelas tersebut, ada seorang siswi terus memperhatikan mereka. Matanya menatap tajam gadis yang terlihat baik-baik saja setelah menghancurkan kehidupannya.
Memandang senyum ceria gadis itu yang membuat perasaannya semakin muak.
Bisa bisanya lo gak bersalah setelah ngehancurin kebahagiaan gue dan Brandon! Batinnya berapi-api.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Brothers [COMPLETED]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!]⚠️ Terkadang, sebuah 'kebetulan' hanyalah takdir yang sedang menyamar; Steela hanyalah gadis biasa dengan kehidupan normal. Hidup dengan ibu angkatnya dan bersama-sama bekerja keras demi menjalani...