—————
Playlist : Sad Song - We The Kings
—————
Steela terdiam mendengar cerita yang dibawakan oleh Aiden, ia masih sedikit shock menerima beberapa fakta tersebut.
Mulai dari Aiden yang ternyata bukan anak kandung keluarga Elano, hingga masa lalu Savier.
Laura juga terlihat terkejut, perempuan itu rupanya tidak mengetahui semua itu. Ia hanya tau bahwa Savier telah merebut kebahagiaan Brandon.
Aiden menghela nafas kasar, sungguh berat baginya untuk kembali membuka memori kelam dan menceritakannya pada seseorang.
Tapi, masih ada sesuatu yang terasa janggal di pikiran Steela.
"Apakah.. kau yang menculikku?"
Lelaki itu terdiam lama sebelum akhirnya mengangguk.
"Ya, itu ulah Brandon. Ia tidak terima saat Savier membunuh wanita yang berarti di hidupnya, meski ia sendiri tahu itu tidak disengaja. Brandon bekerja sama dengan Austin. Berencana untuk melenyapkan perempuan yang sama berharganya di hidup Savier," Aiden memandang Steela, "Dan itu kau."
"Setelah kau berhasil di culik, mereka akan membunuhmu. Tapi sebelum itu kau sudah berhasil kabur." Lanjutnya.
Steela tidak tahu harus bereaksi bagaimana, jadi ia hanya terus menatap Aiden.
Tanpa diduga, Aiden langsung menghambur memeluk tubuh gadis itu. Steela merasakan rasa basah di bahunya.
"Maafkan aku, aku telah memisahkanmu dari keluargamu. Sungguh, aku sangat menyesal." ucap lelaki itu dengan parau.
Steela mengangkat tangannya dan mengusap punggung Aiden yang sedikit bergetar, lelaki itu melepaskan pelukan dan memandangnya lama.
Steela bisa melihat penyesalan yang teramat besar di kedua mata merah itu, membuatnya ikut berkaca-kaca.
Gadis itu menatap lelaki di depannya dengan lama, "Aku ingin berbicara dengan Brandon."
Perkataan blak-blakan Steela membuat Laura terperanjat, apa ia lupa tadi nyawanya hampir melayang di tangan lelaki itu?
Aiden juga menatap Steela dengan ragu, "Kau yakin?" Steela mengangguk cepat.
Lelaki itu menghela berat, "Tapi aku tidak tahu cara untuk berganti dengannya."
Steela mengerutkan keningnya seraya berpikir, kemudian senyum kecil terbit di bibirnya. "Aku punya ide."
Steela menatap Aiden dengan lekat, berusaha mencari setitik keberadaan Brandon disana.
"Kau sama sekali tidak berhak membenci kak Savier! Ia tidak bersalah!" Pekik gadis itu tiba-tiba, ia mendorong tubuh Aiden menjauh darinya.
Aiden yang belum siap langsung mundur beberapa langkah, menatap bingung tingkah aneh Steela.
Steela masih terus menyingkirkan tubuh Aiden sebelum sebuah tangan meremas lengannya dengan kasar.
Netra itu bertemu dengan kedua mata yang menatapnya menusuk.
"Apa yang lo katakan?" Brandon dengan geram memberikan tatapan setajam elang.
Setelah sadar taktiknya berhasil, Steela berhenti mendorong tubuh itu dan mengadu tatapannya dengan Brandon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Brothers [COMPLETED]
Teen Fiction[BEBERAPA PART DI PRIVATE, FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!]⚠️ Terkadang, sebuah 'kebetulan' hanyalah takdir yang sedang menyamar; Steela hanyalah gadis biasa dengan kehidupan normal. Hidup dengan ibu angkatnya dan bersama-sama bekerja keras demi menjalani...