NIGHTMARE

O.5 : Janji

Hari ini, Wendy dan Taeil berjanjian di sebuah cafe ternama di kota Bandung.

Niatnya, mereka berdua akan mengerjakan tugas bersama dari dosen mereka. Karena hari sudah malam, tidak enak jika mereka berdua mengerjakan di salah satu rumah mereka, akhirnya mereka memutuskan untuk berjanjian di cafe.

Wendy sudah sampai duluan ternyata. Ia sedang menunggu Taeil yang tak kunjung datang. Sesekali ia melihat roomchat nya dengan Taeil yang mengatakan akan menuju ke cafe, 10 menit yang lalu.

SREKK

"Maaf, lama ya?" Ucap seseorang yang baru saja menarik kursi dan duduk dihadapan Wendy. Siapa lagi kalau bukan Taeil.

"Nggak kok, nyantai ajalah moon." Taeil pun tersenyum kepada Wendy.

Wendy sebenarnya merasa bahwa Taeil sedikit...aneh?

Mukanya pucat dan ia tampak memegangi perutnya sedari tadi, seperti orang kesakitan.

"Il?? Lo sakit??" Tanya Wendy.

"Iya nih, Wen. Sakit banget badan gue."

"Yaampun, harusnya lo kabarin gue dulu. Kalo lo sakit gak jadi belajar juga gak apa apa."

"Gue kan udah janji, Wen. Janji harus ditepatin kan? Sekarang..gue mau ke kamar mandi dulu ya. Bentar" Izin Taeil kepada Wendy.

Wendy pun mempersilakan Taeil. Setelah Taeil pergi, Wendy memainkan handphonenya. Sampai suatu chat yang terkirim ke handphone Wendy mengagetkannya.

Taeil

|Wen
|Ini gue, Johnny.
|Cepetan ke rumah sakit, Taeil kecelakaan dijalan tadi. Pas gua liat hp nya ternyata dia mau ke caffe sama lo.

Bercandaan lo galucu, John|

|Serius. Dia meninggal ditempat
|Badannya misah.
|dateng kesini, ASAP.

Mendadak, sekujur bulu kuduk Wendy merinding. Kalau perkataan Johnny benar, lantas siapa yang tadi ia temui?

Tunggu, tadi Taeil memegangi perutnya seperti kesakitan. Dan tadi Johnny bilang..

Segera Wendy mengambil tasnya dan beranjak dari kursinya sambil sedikit berlari keluar. Saat ia melewati kursi yang tadi di duduki Taeil, alangkah terkejutnya disana ia melihat banyak darah yang mengalir.

Taeil benar benar menepati janjinya, rupanya.