1.3 : Cermin

1.6K 405 15
                                    

Yangyang sedang berkaca. Ia merapihkan rambutnya menggunakan sisir sambil sesekali bersenandung kecil.

Kakaknya, Kun, menyembul dari pintu. Lalu berkata, "Yang, jangan ngaca malem-malem, pamali."

Kun melengos pergi setelah mengatakan hal itu. Sementara Yangyang hanya mendengus kesal, "huh. masih aja percaya wejangan tua,"

Yangyang tak memperdulikan sama sekali omongan Kun. Ia tetap berkaca sambil sesekali berpose seperti ingin foto lalu memuji dirinya yang terlihat tampan.

Namun pergerakannya terhenti ketika melihat seseorang yang berdiri membelakanginya dari pantulan kacanya.

Orang itu nampak seperti nenek-nenek, berambut putih, dan bungkuk. Nenek itu terlihat di luar kamarnya dari pintu yang terbuka.


Yangyang kira ia hanya berhalusinasi. Ia mengerjap berkali kali, namun nenek itu masih ada.

Tapi siapa nenek itu? Ia hanya tinggal bersama kedua orang tuanya dan Kun.
Yangyang merinding, ia ingin beranjak tapi kakinya terasa membeku ketika nenek-nenek itu membalikkan badan.

Menatap dirinya kembali lewat cermin, lalu menyeringai dengan muka seramnya.






🎭

Vote + Comment juseyo.

NIGHTMARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang