2.3 : Jangan lewat

1.1K 284 12
                                    


Renjun, Haechan, Shuhua dan Ryujin lagi kerja kelompok. Kebetulan banget hari ini mereka ber empat gak ada kegiatan ekstrakurikuler, jadi beres jam pelajaran terkahir, mereka langsung bagi-bagi tugas.

Tugasnya cukup banyak, makanya sampai jam lima lewat pun mereka belum pulang. Padahal sekolah udah sepi, kelas lain pintunya udah di kunci sama bapak penjaga sekolah yang keliling.

Sempet ditegur sama bapak itu tapi mereka ber empat memohon waktu sebentar lagi, dengan dalih bahwa mereka akan segera selesai (padahal sepik doang biar dibolehin) dan akhirnya dengan berat hati dibolehin sama bapak penjaga sekolah dengan syarat tidak boleh lewat dari jam setengah enam.

"Guys udah beres belom sih? Ini bentar lagi jam setengah enam loh," Tanya Shuhua.

"Beres gimane sih anjir noh liat masih ada 3 file lagi belum beres," Renjun ngusap mukanya, lelah.

"Lah terus gimana? Kan kita janjinya tadi jam setengah enam balik?"

"Santai aja kali, Sha. Longgar waktu dikit gapapa lah," Kata Haechan yang masih natap laptopnya.

"Gue ke toilet dulu deh anjirr kebelet pipis!" Ryujin bangun setelah beresin laptopnya.

"Mau dianterin gak, Neng?" Tawar Haechan yang dihadiahi geplakan buku dari Ryujin.

"Galak pisan yah," Sungut Haechan setelah Ryujin keluar dari kelas.

"Lagian elo nya aneh-aneh sih!" Protes Shuhua.

Akhirnya, ketiga orang yang tersisa melanjutkan masing-masing bagiannya. Mereka menghiraukan bahwa sudah lewat jam perjanjian mereka dengan penjaga sekolah. Semuaya berjalan normal. Sampai akhirnya Shuhua pulang paling awal dan mereka sudah selesai mengerjakan tugas kelompok, Ryujin belum juga kembali dari toilet.




"Chan susulin gih si Ryujin, ini bentar lagi maghrib!" Suruh Renjun.

"Maneh jangan ngadi-ngadi, pan urang teh cowok meren? Masa nyusulin si Neng Ryu ke toilet cewek?" Protes Haechan.

"Ah elo tadi aja katanya mau nganter."

"Itu mah bercanda anjir!"

Renjun melirik jam tangannya. "Ini udah lama banget masalahnya, Chan. Nanti kalo si Ryujin kenapa-kenapa gimana hayo?"

"Ck. Iya deh ini urang susul!"

Dengan langkah gontai, Haechan berjalan menuju toilet cewek yang gelap. Seperti tidak ada tanda kehidupan disana. Tapi, Haechan cuek. Toh, paling hanya ada Ryujin disana.

"Neng?" Panggil Haechan.

"Neng Ryujin ayo pulang, udah mau maghrib ih pamali,"

Masih gak ada yang nyaut.

HAECHAN  P A N I K  takut Ryujin kenapa-kenapa.

Sampai akhirnya Haechan ngeliat ke arah ruangan ganti, Ryujin ada disana ngebelakangin Haechan dan lagi ngaca sambil nyisir rambut pake tangan.

"Ryujin.. Kenapa dipanggilin gak nyaut sih! Urang panik tau gak!"

Ryujin cuek malah mainin rambutnya. Karena Haechan kesel Ryujin diem aja akhirnya di tepuk pelan lah pundak Ryujin.

"JiㅡAAAA"


Haechan teriak kencang ketika kepala Ryujin memutar ke belakang, tanpa disertai pergerakan badannya. Ryujin tersenyum menyeringai dengan kepala bergerak patah-patah. Menatap Haechan yang masih ketakutan. Darah mengalir dari mulut Ryujin yang sobek sampai menyentuh telinga.


"Chan lo kenapㅡANJINGG LARIII!!"

Renjun yang awalnya mendengar teriakan Haechan berinisiatif menyusuli temannya itu. Namun ia shock akan pemandangan didepannya ketika sampai disana dan langsung menarik Haechan keluar dari sana. Keduanya berlari terbirit-birit menuju gerbang sekolah.





Namun sebelum melewati gerbang, keduanya melihat bapak penjaga sekolah yang berdiri tak jauh dari sana sambil tersenyum.

"Kan saya sudah bilang jangan lewat dari jam setengah enam."



happy birthday to our fullsun, lee haechan.
love you! 💜🐻


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NIGHTMARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang