2.4 : Video Call

1.2K 287 18
                                        

Ten baru saja pulang ke rumahnya tepat pada tengah malam. Rumahnya sepi dan gelap gulita, karena kebetulan memang ayah, ibu beserta adiknya sedang pergi ke luar kota. Ten tidak ikut karena masih ada jadwal kuliah yang tidak bisa dia tinggal.

Itulah sebabnya mengapa Ten bisa leluasa pulang selarut ini. Memasuki kamar, bukannya langsung membersihkan diri, Ten malah merebahkan dirinya ke kasur di kamarnya. Kalau ibunya melihat ini, pasti ia akan dimarahi habis habisan. Tapi masa bodoh, dia sedang sendiri sekarang.

"Gue belum ngantuk, ngapain ya enaknya," monolog Ten. "Bah, telpon Kun ajalah!"

Ten menekan tombol telepon sebelum akhirnya nada dering di sebrang berganti menjadi protesan dari temannya itu.

"Lo ngapain anjir gua lagi tidur!"

"Gua gabut lagi sendirian di rumah. Temenin gua lah!"

"Anjir ga penting banget! Bilang aja takut kan lo!"

Ten lalu berdecak dan men switch panggilan biasa menjadi video call.

"Gue gak takut! Gue gabut doang anjir. Lagian cowok macam apa lu jam segini udah tidur."

"Gue tau seluk beluk lo anjir, lo paling takut sama hantu. Lagian gua kan teratur tidurnya soalnya gua sehat, bukan makhluk nokturnal macam lo!"

"Yeuh jangan sebut merk dong anjir gua lagi sendiri!" gerutu Ten.

"......"

"....."

Ten mengernyit tidak mendengar balasan apapun dari Kun. Ia bisa melihat bagaimana Kun hanya terdiam kaku dengan wajah pucat pasi.

"Kun....?"

"Ten? Lo tadi bilang lo lagi sendiri kan?"

Ten lantas mengangguk mantap, "emang kenapa sih?!"

"Gak apa apa! Gua tutup ya bye!" Kun tergesa menutup panggilan.

"EH? JANGANㅡbahhh malah dimatiin bocah anjir, gue kan tadinya mau minta temenin!"

TING!

1 new notifications

Kun :
Lo tadi bilang lo lagi sendirian kan? Serius?

Ten :
Ya serius sianjir ngapain dimatiin vidcallnya!

Kun :
Tapi tadi gua liat lo gak sendirian tai

Ten :
ANJINGGG
JANGAN BERCANDA LO

Kun :
Serius anjir Ten
Tadi dibelakang lo ada sosok gede gitu melotot
Gue kira bapak lo soalnya gak terlalu jelas kan lampu lo remang remang
Makanya gue tutup, gue takut soalnya serem banget anjir

"KUN ANJIRRRR!"

Dengan gemetar Ten meraih cepat tas dan jaket bombernya. Berniat ingin kembali keluar dan mencari teman yang baik untuk menampungnya sementara.

Namun sial, sosok itu malah ada di depan Ten. Menghalangi pintu rumah Ten sambil menyeringai dengan mata yang hilang sebelah.

NIGHTMARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang