Pengen kasih sub judul:
Badai pt 2
Hari ini Seolhyun sudah kembali bekerja di kantor setelah seminggu cuti sakit. Entahlah mengapa satu pukulan dari Jungah bisa membuatnya harus tidak masuk kerja selama itu. Padahal dokter bilang dia tidak apa-apa dan hanya pingsan karena syok.
Dan wanita itu hanya dapat mengalihkan pandangannya saat tak sengaja bertatapan dengan Jongin.
'Mungkin dia takut padaku sekarang.' Tanpa sadar Jongin menaikan sebelah sudut bibirnya.
Sangking asiknya dengan pikirannya sendiri, Jongin sampai tidak menyadari kehadiran manager divisinya yang sudah berdiri di depan mejanya.
"Jongin tolong temui sekertaris direktur Oh dan ambil laporan yang harus direvisi."
"Baiklah."
Ruangan Sehun berada 2 lantai di atas ruang divisinya. Dengan sabar Jongin menunggu lift yang sepertinya sedikit sibuk di jam-jam seperti ini.
Pintu lift akhirnya terbuka. Dengan senyum kecil Jongin menyapa 3 orang asing yang berada di dalam lift.
'Kenapa aku merasa familiar dengan orang ini? Aneh sekali.'
Tak lama kemudia pintu lift kembali terbuka. Jongin pun keluar dari lift, namun ketiga orang itu juga ikut keluar mengikuti Jongin.
'Kenapa mereka mengikutiku? Jangan-jangan mereka mau menculikku?! Astaga.'
Tanpa sadar Jongin sudah berjalan cepat ke ruangan Sehun. Lagipula mengapa ada lorong sepanjang ini padahal hanya ada 3 ruangan di sini?
"Sekertaris Kang! Tolong aku!" Jongin berujar panik lalu bersembunyi di balik meja sekertaris pribadi Sehun tersebut.
"Ada apa Jongin? Kenapa?" Tanya Hanna ikut panik.
"Mereka mau menculikku!" Hanna pun melihat ketiga orang yang Jongin tunjuk tersebut.
"Ah... Selamat datang tuan Percy. Direktur Oh sudah menunggu anda di ruang pertemuan. Saya akan mengantar anda kesana." Hanna malah menyapa orang-orang tersebut dengan sopan. Dan jangan lupa, Hanna berbicara dengan bahasa Inggris pada orang-orang tersebut.
Dukk
Jongin menghantupkan kepalanya pada kaki meja yang membuat orang-orang disana khawatir dengan keadaannya.
"Kau tak apa Jongin?"
"Ya..."
"Kalau begitu aku akan mengantar tamu direktur dulu. Tunggu disini oke?"
Jongin pun akhirnya keluar dari kolong meja dengan wajah merah menahan malu. Untung saja Hanna sudah membawa orang-orang itu pergi, setidaknya Jongin tidak akan malu dua kali hari ini.
"Kim Jongin."
"Asisten Wong, ada apa?" Tanya Jongin penasaran. Pasalnya ini pertama kalinya ia berbicara dengan asisten pribadi Sehun itu.
"Ini." Balas Lucas sambil memberikan sebuah benda kecil kepada Jongin.
Hanna tersenyum singkat sebelum pamit pergi dari ruang pertemuan tersebut, menyisakan Oh Sehun dan juga ketiga orang asing tersebut.
"Aku sedikit terkejut melihat kedatanganmu kemari." Ujar Sehun tanpa basa-basi.
"Tidak perlu menggunakan bahasa Perancis ataupun bahasa Inggris tuan Oh, aku bisa berbahasa Korea dengan baik."