Hari ini perwakilan divisi penjualan dan juga pemasaran tengah rapat bersama dengan Sehun beserta manager keuangan Lee. Mereka tengah membahas tentang kandidat brand ambassador salah satu merek dagang pakaian di salah satu anak perusahaan yayasan milik keluarga Sehun.
"Kang Daniel. Dia salah satu penyanyi terkenal di Korea setelah memenangkan acara survival 2016 lalu."
Sehun menatap layar proyektor yang tengah menampilkan profil serta foto artis tersebut.
"Rumor, skandal, gosip?"
"Tahun lalu dia resmi mengumumkan hubungannya dengan salah satu anggota girl group, direktur." Sehun memberikan kode kepada pegawainya untuk mengganti slide ke kandidat lainnya.
"Kim Seonho. Popularitasnya meningkat setelah ia membintangi salah satu drama dengan rating 23% sebulan lalu. Ku dengar banyak sekali perusahaan yang ingin merekrutnya setelah dramanya selesai. Aku rasa dia akan memberikan kesan bagus untuk perusahaan kita." Jelas Jungah panjang lebar.
"Ada rumor atau skandal?"
"Tidak ada tuan."
"Ada kandidat lain?"
"Sisanya adalah model tuan. Aku rasa pilihan terbaik antara Kang Daniel ataupun Kim Seonho."
"Hubungi agensi Kim Seonho terlebih dahulu, aku ingin bertemu dengannya secara langsung secepatnya." Jungah mengangguk senang. Setidaknya pemilihan kali ini tidak membutuhkan waktu lama seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu saja mereka harus lembur selama berhari-hari untuk mencari aktor yang sesuai dengan kemauan sang bos.
"Rapatnya kita sudahi sampai sini. Kalian boleh pergi, kecuali manager Lee. Selamat siang."
Setelah semua orang pergi, Hanna pun masuk ke dalam ruangan tersebut sambil membawa 2 buah amplop dengan ukuran yang berbeda.
"Ini surat pemecatanmu, dan juga uang pesangonmu."
Manager Lee menatap Sehun dengan mata tak fokus. "Direktur, kenapaㅡ"
"Aku menemukan bukti penggelapan uang yang kau lakukan. Memang tidak banyak, tapi aku benci orang menjijikan sepertimu." Ujar Sehun sambil berlalu meninggalkan ruang rapat tanpa menatap manager Lee sedikit pun.
"Direktur! Saya mohon, jangan pecat saya!"
"Pergilah akhir minggu ini, jika tidak aku akan membawa masalah ini ke pengadilan." Manager Lee pun hanya bisa menerima keputusan mutlak Sehun tersebut. Bagaimana pun juga dia tidak bisa berbuat apa-apa, melawan Sehun hanya akan membuat ia semakin menderita.
Jongin masuk ke dalam rumah dengan kedua tangan yang membawa plastik berisi 2 kotak ayam goreng berbumbu serta sebotol cola berukuran 1,5 liter.
"Untung aku berhasil menemukan gadis pengkhianat itu setelah 2 hari ia berhasil bersembunyi dariku."
Jongin menatap ayam goreng pemberian Hanna dengan raut gembira. Sebagai ganti jambakan yang Jongin janjikan, wanita itu membelikan Jongin ayam goreng sebagai bentuk permintaan maafnya soal masalah kemarin lusa tersebut.
"Tapi mengapa aku merasa sangat murahan sekali? Kenapa aku memaafkannya hanya dengan 2 kotak ayam goreng serta sebotol cola? Sialan! Sudahlah, akan ku habiskan saja semuanya malam ini."
Karena terlalu fokus dengan makanannya, Jongin sampai tidak sadar dengan ayah, ibu serta kakaknya yang berada di meja makan.
"Kenapa masuk tanpa salam?" Jongin terlonjak karena mendengar seruan sang ibu. "Jantungku mau copot rasanya. Kenapa ibu mengagetkan ku!"