H22

5.1K 662 369
                                    

"Cinta pertama Jongin sepertinya masih mencoba untuk mengejar Jongin."

"..."

"Dia bahkan masih mencoba untuk mengejar Jongin meskipun Jongin didekatmu."

"Siapa?"

"Pria yang sedang membuat kue bersama Jongin."

Dan bertepatan dengan kalimat Jennie tersebut, Jongin keluar bersama dengan Chanyeol yang masih beradu mulut tentang siapa yang berhak membawa kue yang sudah mereka buat. Sehun menatap Jennie, mencoba untuk memastikan kebenaran pernyataan wanita itu sebelumnya, dan Jennie hanya tersenyum kecil sebelum Jongin dan Chanyeol menggiring keduanya untuk duduk bersama mereka di salah satu meja.

"Direktur harus mencobanya, kue buatan Jongin sangat enak. Bahkan melebihi buatan Jennie." Dengan enteng Jennie mengangkat tangannya untuk menyapa kepala Chanyeol dengan cukup keras. "Berhenti berbicara omong kosong Chanyeol!"

"Memang seperti itu kok. Jujur saja Jen, kau pasti juga mengakui kemampuan Jongin 'kan?"

"Sudahlah Chan! Cepat potong dan bagikan kuenya." Seru Jongin yang dibalas dengan kalimat, "baiklah tuan putri, pangeranmu ini akan melaksanakan perintahmu." Oleh Chanyeol.

Sehun tetap mempertahankan ekspresi wajahnya saat mendengar kalimat tersebut, namun saat melihat Jongin yang hanya tersenyum tanpa melawan perkataan Chanyeol tersebut membuat tangannya terkepal begitu saja.

Awalnya Sehun sangat senang karena Chanyeol selalu memberitahunya tentang masa lalu Jongin, namun ternyata pria itu jauh lebih licik karena sudah menutupi fakta tentang hubungannya dengan Jongin di masa lalu.

"Direktur, kau tak apa?" Jongin sedari tadi sadar jika Sehun menatap Chanyeol seakan ingin mengubur pria itu hidup-hidup saat ini juga. Dia tak tahu masalahnya, jadi dia memutuskan untuk menanyakan keadaan pria tersebut.

Kreeeet

Sehun mendorong kasar kursinya, lalu mengambil ponsel yang sebelumnya ia taruh di atas meja, "Maaf, aku harus pergi sekarang juga." Ujarnya lalu beranjak dari sana.

Jongin buru-buru ikutan pamit pada Jennie dan Chanyeol, lalu segera menyusul Sehun dengan langkah cepat.

"Sehun tunggu!"

"..."

Greb

"Sehun tunggu!"

Sehun segera melepaskan cengkraman Jongin dari lengannya. Dengan acuh, ia pun masuk ke dalam mobil mewahnya.

"Sehun kau kenapa? Kenapa kau jadi marah-marah seperti ini?!"

"..."

"Sehun!"

Mobil Sehun perlahan keluar dari area parkir toko dan ia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

"Sialan! Aku salah apa lagi sih?!" Jongin pun akhirnya pulang dengan menggunakan bus, mau kembali ke dalam pun ia sudah malas.

Sementara itu di dalam toko, Chanyeol menatap kepergian Sehun dan Jongin melalui dinding kaca toko. "Si direktur gila itu kenapa lagi? Seperti habis mendengar kabar buruk saja." Ujarnya pelan.

Jennie menggaruk bagian belakang lehernya dengan kikuk. Matanya tak sengaja bertukar pandang dengan Chanyeol. "Kau kenapa?"

"Ah, aku..."

"Kim Jennie."

"Maafkan aku, aku rasa ini semua karena mulutku ini."

"Apa?!"





Keesokan harinya Jongin pergi ke kantor seperti biasa. Semalam Sehun mengabaikan telpon dan juga pesannya. Ia bingung, kemarin pria itu masih baik-baik saja, dia bahkan tidak cemburu pada Jennie. Tapi mengapa hanya dalam waktu sejam dia bisa jadi semarah itu? Apa yang terjadi padanya saat Jongin sedang membuat kue?

HARDER °HUNKAI°  [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang