Untukmu,
Para kaum jomblo yang lagi rebahan. Yang sukanya menghujat teteh dan pengen nampol Sehun.
Kim Jongin, 2020
Saat kembali ke ruangannya, Jongin mendapat lirikan sinis dari orang-orang. Mungkin karena jam masuk kantor yang sudah berjalan selama 30 menit, namun Jongin baru datang sekarang.
Tapi Jongin tidak mempedulikan itu seperti biasa, dengan segera dia duduk di kursi kerjanya sambil menunggu tugas yang akan diberikan sang manager.
Drrt drrt
Jongin melihat pop up sms yang masuk dari layar ponselnya, namun setelah melihat nama Sehun disana, Jongin buru-buru memblok kontak Sehun. Biar saja pria itu marah, toh Jongin juga akan keluar dari perusahaan akhir bulan ini.
"Jongin tolong belikan aku kopi dan juga roti isi." Jongin hanya mengangguki perintah managernya itu.
"Aku juga Jong. Samakan saja dengan manager Lee." Seru seorang karyawan pria, namun setelah itu karyawan lainnya mulai menyebutkan pesanan mereka satu per satu.
Jongin pun mencatat semua pesanan tersebut di memo kecilnya, lalu kembali menyebutkan pesanan yang telah ia catat tersebut.
"Pakai uangmu dulu yah Jong, nanti kami ganti." Ucap Seolhyun yang hanya Jongin tanggapi dengan senyum palsunya.
'Ku kira si ular ini sudah takut denganku. Sialan! Dimana harga diriku sebagai seorang lelaki, kalau dengan wanita seperti ini saja aku masih takut?'
"Tunggu apa lagi? Pergilah." Jongin pun langsung mengambil ponsel serta dompetnya dan berjalan meninggalkan ruangan.
"Manager, tidakkah ini berlebihan? Maksudku, kenapa kalian malah menyuruhnya seperti itu?" Tanya Jisoo, satu-satunya orang yang tidak ikut menyuruh Jongin.
"Apa maksudmu? Aku sedang memberinya tugas."
"Tapi kau bisa menyuruhnya melakukan pekerjaan lain yang berhubungan dengan divisi kita."
"Kau membelanya? Wah, Kim Jisoo ternyata menaruh hati pada Kim Jongin rupanya. Pantas saja kau begitu baik padanya selama ini." Jisoo hanya mendengus kecil pada perkataan Seolhyun itu.
"Dia bukan pegawai magang yang kalian bisa suruh-suruh seperti itu. Dia salah satu pegawai di divisi kita. Bukankah tidak adil jika dia diperlakukan seperti ini?" Seru Jisoo lagi.
"Dia tidak cukup kompeten untuk mengerjakan tugas penting, aku hanya memberinya tugas agar dia tidak hanya makan gaji buta disini." Balas manager Lee yang membuat Jisoo terdiam.
Tidak, dia berdiam bukan karena ia membenarkan perkataan sang manager tersebut, tapi dia hanya tidak habis pikir mengapa orang jaman sekarang ini masih saja suka merendahkan orang lain.
Jisoo tahu Jongin masuk ke perusahaan ini karena koneksi orang dalam, namun dia yakin Jongin adalah tipe orang pekerja keras. Jisoo bahkan yakin jika Jongin tidak pernah menceritakan apa yang terjadi padanya selama bekerja di sini pada orang lain. Apalagi saat melihat kejadian saat Jungah marah waktu itu. Jika Jongin mengadukan hal ini pada kakaknya, orang-orang di divisi ini pasti sudah dipecat karena sudah mengganggu adiknya. Namun Jongin tidak melakukan itu, dia hanya diam dan tersenyum seolah-olah semua orang memperlakukannya dengan baik.
"Kalian seharusnya memperlakukan Jongin dengan baik selagi dia masih diam atas sikap kalian." Ucap Jisoo sebelum keluar dari ruangan tersebut.