H23

4.9K 645 316
                                    

Jongin menatap pintu kamar orang tuanya dengan ragu. Dia tidak bisa menahan masalah ini lebih lama lagi. Setidaknya orang tuanya harus tahu jika Jungah juga memiliki hubungan lebih dengan Sehun.

"Sedang apa kau?" Jongin terlonjak ketika mendengar suara teguran Jungah yang sudah berada di depannya tanpa ia sadari. Mungkin akibat ia terlalu larut dengan lamunannya. "Hanya ingin menemui ayah dan ibu saja." Dalih Jongin.

"Oh, kalau begitu jangan lupa makan malam sebelum tidur nanti."

"Iya... Kak!" Seru Jongin disaat Jungah hendak masuk ke kamarnya. Jungah tak menyahut dan hanya membalikkan badannya menghadap Jongin. "Kak, apa kau sedang mengencani seseorang?"

"Mengapa tiba-tiba bertanya seperti itu? Tumben sekali."

"Hanya ingin tahu saja."

"Aku memang sedang dekat dengan seorang pria."

"Benarkah? Apakah dia bekerja di kantor yang sama dengan kita?" Jungah mengangkat sebelah alisnya dan menatap Jongin heran. "Sebenarnya kau ini kenapa? Hal seperti ini bukanlah topik yang biasa kita bicarakan Jong."

"Aku hanya penasaran orang macam apa yang kakakku kencani. Tapi jika kakak merasa terganggu, aku akan berhenti membahasnya. Kalau begitu selamat malam." Tanpa menunggu balasan dari Jungah, Jongin pun segera berjalan ke kamarnya. Meninggalkan Jungah yang menatap punggung Jongin dengan raut tak terbaca.

    

Hari minggu Jongin dihabiskan hanya untuk tidur seharian. Ia bahkan mengabaikan ajakan Jennie serta Chanyeol untuk piknik dan juga undangan makan malam bersama Sehun.

Jumat malam kemarin ia mendapat laporan dari Lucas tentang pertengkaran antara Sehun dan Jungah di ruangan Sehun. Saat itu memang sudah jam pulang kantor sehingga sudah tidak ada karyawan di sana kecuali Sehun dan Lucas yang tengah lembur. Namun tiba-tiba saja Jungah datang dan menerobos masuk ke ruangan Sehun. Dan setelahnya Lucas hanya dapat mendengar suara benturan antara kepalan tangan dan juga permukaan meja dari dalam ruangan Sehun. Lucas juga bilang jika Jungah keluar dengan mata sembab.

Jongin sebenarnya bingung harus bagaimana sekarang. Cara apa yang sekiranya akan menguntungkan untuknya, sekaligus tidak menyakiti perasaan kakaknya. Namun sepertinya belum ada cara yang tepat. Sepertinya untuk saat ini Jongin hanya bisa bercerita kepada ayahnya saja, jika ia berbicara pada sang ibu bisa-bisa si ibu malah mendukung hubungan Sehun dengan Jungah ketimbang Jongin. Karena seperti saran Lucas, Jongin ingin mempertahankan hubungannya kali ini.

Tok tok

"Jongin, masih tidur nak?"

"Tidak ayah. Jongin sudah bangun." Sahut Jongin. Dan setelahnya pintu kamarnya pun terbuka dan menampilkan sosok ayahnya yang datang dengan semangkuk sup, nasi, berbagai makanan pendamping dan juga air putih dalam sebuah nampan berukuran sedang.

"Kau melewatkan jam sarapan dan makan siang, untung ayah sudah menyisakan sedikit sup untukmu. Makanlah."

"Terima kasih ayah." Jongin mengambil alih nampan yang ayahnya sodorkan dan mulai menyantap makanannya.

"Kenapa tidur selama ini Jong? Kemarin kau juga tidur seharian dan hanya ikut makan siang saja. Sedang banyak pekerjaan di kantor?"

"Iya. Jongin sedang sedikit lelah yah."

Jongin menyesap supnya dengan tak berselera. Ini kesempatan untuknya agar bisa menceritakan masalah Sehun dan Jungah pada sang ayah, tapi Jongin bingung harus memulai dari bagian mana.

"Ayah, sebenarnya Jongin ingin membicarakan sesuatu pada ayah."

"Akan ayah dengarkan. Bicaralah."

"Ayah, sepertinya Sehun berselingkuh."

HARDER °HUNKAI°  [REPUBLISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang