Jungah hampir saja meremukan ponselnya ketika group chat divisinya tengah sibuk membicarakan tentang hal yang terjadi tadi siang. Hubungan antara Oh Sehun dan Kim Jongin.
Tadi siang seluruh karyawan divisi keuangan digiring secara tidak langsung oleh Mino setelah bos mereka tiba-tiba muncul ke ruangan mereka. Mereka juga membeberkan alasan kenapa mereka diminta meninggalkan ruangan tersebut. Dan seketika kantor mereka menjadi geger karena Kim Jongin menjadi alasan tersebut.
Belum lagi mereka juga bilang jika direktur Oh terlihat begitu perhatian pada Jongin bahkan memanggil Jongin dengan sebutan sayang. Mereka tentu terkejut karena keduanya tidak pernah terlihat bersama atau pun saling sapa.
Dan tentu saja itu sangat mengganggu Jungah. Fakta tentang Sehun yang mulai terang-terangan dengan hubungan antara ia dan Jongin membuat Jungah benar-benar emosi. Bukankah Sehun pernah bilang jika ia hanya menyukai Jungah, lalu mengapa dia tiba-tiba berubah seperti ini?
Tok tok
"Jungah, bisakah ayah masuk?" Jungah mengiyakan permintaan ayahnya, lalu membuka kunci pintu kamarnya.
"Ada apa ayah?"
"Jongin sudah tahu tentang hubunganmu dengan Sehun, Jungah." Jungah melebarkan matanya tak percaya. "Sejak kapan?"
"Dua bulan yang lalu."
"Apa?!" Jungah mengacak rambutnya frustasi. "Kenapa ayah baru bilang sekarang?!"
"Dia juga baru memberitahu ayah beberapa hari yang lalu." Ujar kepala keluarga Kim itu dengan nada sama kalutnya. "Tapi ia mengira jika Sehun selingkuh denganmu. Dia juga berpikir jika kau tidak tahu tentang hubungannya dengan Sehun selama ini."
"Pantas saja dia terlihat aneh tadi pagi." Sekarang semuanya jadi masuk akal. Alasan Jongin tiba-tiba mengungkit masalah beasiswanya tadi pagi pasti karena ia tahu jika Jungah dan Sehun memiliki hubungan khusus. Dan dia jadi paham mengapa Sehun tiba-tiba bersikap seperti itu pada Jongin siang tadi.
Sepertinya Sehun ingin mengkambing hitamkannya. Dia bersikap baik pada Jongin pasti hanya untuk membuat Jongin tidak menyebarkan kejadian ini kepada orang lain. Atau mungkin dia hanya ingin melindungi nama baiknya dan membuat Jungah menjadi tokoh antagonis dikisah cinta mereka.
'Kau berurusan dengan orang yang salah Oh Sehun. Lihat saja apa yang akan terjadi padamu nanti.'
Dan Jungah berjanji, dia tidak akan mati sendiri. Sehun juga harus menanggung separuh dari hasil perbuatan mereka selama ini.
Sehun melirik ke arah Jongin dengan cemas. Dipikir Jongin sudah mulai memaafkannya, namun Jongin malah kembali mendiaminya selama perjalanan pulang ke rumahnya hingga sekarang ini. Wajah Jongin begitu datar dan juga serius.
"Kau ingin makan dulu? Kita bisaㅡ"
"Aku tidak lapar." Ucap Jongin sambil menatap lurus tv besar yang ada di kamar Sehun. Keduanya sudah duduk di ranjang Sehun selama hampir 3 jam lamanya tanpa melakukan apa-apa. Hanya duduk sambil menatap tv yang menampilkan acara ragam komedi.
"Lalu, apa kita akan terus seperti ini?"
"Kau bisa makan jika kau mau. Aku masih ingin menonton acara ini." Sehun menaikkan alisnya bingung. Sehun berani bersumpah jika Jongin sedari tadi hanya menatapi tayangan tersebut tanpa benar-benar menyaksikannya. Bahkan disaat para komedian tersebut melakukan komedi fisik, Jongin tidak bergeming sedikit pun.
"Kau terlihat aneh sejak melihat pesan yang masuk di ponselmu Jongin. Siapa yang mengirimimu pesan itu?"
"Kris."