Chapter 1 Kehidupan Sekolah Shion

797 51 7
                                    

Di sebuah rumah yang sederhana di Kerajaan Asrtith, hiduplah serorang remaja5. Yah, nama dari remaja tersebut adalah Shion. Seperti biasanya Shion sedang bersiap siap untuk berangkat ke Akademi. Melihat semuanya sudah siap, Shion pun keluar dari rumahnya dan berjalan menuju Akedemi.

Sinar matahari menyinari sebagian besar kerajaan Asrtith. Hembusan angin pagi segar melewati seluruh tubuh Shion yang yang membuat bajunya sedikit terhembus dan rambut putih miliknya terangkat angkat. Dia berjalan di sepanjang jalan menuju ke akademi. .

Selama beberapa menit berjalan kaki, akhirnya Shion mendapati dirinya di depan sebuah gerbang. Itu adalah gerbang Akedemi Red Eather. Gerbangnya cukup besar dan juga megah menurut Shion. Tidak heran akedemi ini merupakan salah satu akedemi bergengsi di benua. Shion memasuki akedeminya.

Shion langsung memasuki kelasnya. Kelasnya berada di lantai 2 tepatnya di ruangan 2A. Shion yang masuk langsung  mengambil tempat duduk dan mengeluarkan sebuah buku dan mulai membaca. Shion sebenarnya anak yang pendiam dan tidak banyak bicara. Dia selalu menghabiskan waktunya dengan membaca di perpustakaan. Dia tidak mempunyai kekuatan, tidak seperti murid murid lainnya yang memiliki kekuatan sihir dan fisik yang hebat, Shion cuman mengandalkan otaknya yang pintar. Dia terus membaca demi menutupi kekurangannya.

Ketika dia sedang asik membaca dimejanya, tiba-tiba seorang murid perempuan langsung mendekati Shion dan menyapanya.

"Selamat pagi, Shion."

Shion melihat asal suara tersebut yang ternyata adalah Lucia, teman sekelasnya. Lucia adalah salah satu murid tercantik di akedemi ini, dengan kulitnya yang putih mulus dan rambut peraknya yang panjang serta wajah yang cantik, dan tentunya bentuk tubuh yang semlurna membuat Lucia menjadi salah satu putri tercantik di akedemi dan juga dia juga sangat berbakat.

"Ohh, selamat pagi pengganggu..."
ucap Shion dengan nada datar.

"Ahh apa kau bilang!! Aku hanya menyapa kamu. Kenapa kamu bilang kalau aku pengganggu," teriak Lucia dengan cemberut.

Shion tetap diam dan kembali membaca bukunya. Lucia makin kesal dengan sikapnya dan bertanya lagi.

"Shiiiioon... jangan mengabaikanku, jawabmengapa kamu bilang kalau aku mengganggumu!??"

"Yah... kau pagi pagi teriak teriak dan mengganggu waktu membacaku apakah itu tidak bisa disebut mengganggu."

"Yah aku kan hanya menyapamu... jadi apa salahnya!??"

"Ya, kamu menyapa pada saat waktu yang salah. Lebih baik kamu menjauh daripada membuatku semakin kesal." Kata Shion dengan nada datar.

"Hemm Shion sangat dingiin!" ucap Lucia dengan wajah yang tetap cemberut dan meninggalkan Shion dengan bukunya.

Shion dan Lucia terlihat sangat akrab, tetapi kenyataannya...

TIDAK.

Dia tidak peduli dengan ucapan Lucia langsung melanjutkan membacanya, dan membuka lembaran baru dari bukunya.

******

Waktu istirahat

Ketika waktu istirahat Shion biasanya pergi ke perpustakaan untuk membaca buku. Tapi ketika Shion ingin keluar dari kelas, dia langsung di hadang oleh beberapa murid. Diantara murid tersebut adalah Regas. Yah, Regas  selalu mengganggu Shion karena dia tidak memiliki kekuatan dan menjadi bahan bullyan.

"Shion, berhenti!!"

Shion secara reflek berhenti ketika mendengar suara Regas yang berada di depannya. "Kenapa kamu menghalangiku," ucap Shion dengan nada datar.

"Shion, kenapa berani mendekati tuan Putri. Padahal kamu itu tidak cocok dengan dia. Menjauhlah dari dia!!" kata Regas dengan menunjuk Shion.

Shion tetap diam dan melewati mereka. Regas melihat sikapnya menjadi geram. "Shion, apakah kamu mendengarkanku kamu itu hanya sampah masyarakat yang sedikit beruntung. Hanya karena kamu salah satu siswa akademi di sini, apakah kamu bisa mendekati putri Lucia dengan seenaknnya."

Shion mendengar hinaan dari Regas langsung membalikkan badannya.

"Regas kamu memang murid yang hebat, tetapi cara kamu berbicara seperti manusia biadab. Mungkinkah kamu itu adalah sampah masyarakat yang lupa disaring!?? Dan satu lagi, saya dan wanita itu tidak memiliki hubungan apa apa..." ejek Shion sambil menatap Regas dengan dingin.

Regas langsung naik emosi ketika mendengar hinaan Shion. "Berani-beraninya kamu mengatakan hal seperti itu!!!"

Regas langsung mendekati Shion dengan penuh amarah dan seketika melesatkan pukulannya kearah wajah Shion.

Bukkk!!

Alhasil Shion langsung terlempar kebelakang kerana pukulan dari Regas. Hidung Shion langsung mengeluarkan darah dengan pipi yang lebam dan peglihatannya menjadi agak kabur. Ahh kenapa aku selalu diganggu setiap ingin membaca, gumam Shion dengan dingin. Yang dipikirkan Oleh Shion hanya membaca saja.

Lucia yang melihat hal itu langsung mendekati Regas.

"Apa yang kamu lakukan, Regas !!"

"Itulah akibatnya ketika meng......."
Sebelum Regas menyelesaikan kata katanya, Lucia langsung menampar Regas. "Dasar pria yang tidak tahu malu!!" tamparan Lucia bergema di seluruh kelas.

Setelah itu Lucia membantu  Shion yang sedang berbaring di lantai dan membawanya ke UKS. Shion tidak berdaya ketika dibantu oleh Lucia karena penglihatannya yang kabur.

Di Ruang kesehatan.

Lucia mengantar Shion memasuki kedalam sana untuk mengobati Shion. "Ohh Shion, apakah kamu di pukul lagi...??" ucap seseorang di dalam ruang kesehatan. Dia adalah Ventega seorang Tabib di Akademika. Kemudian Lucia meletakkan Shion di atas kasur agar Shion dapat diobati.

"Apa lagi yang kamu perbuat hingga wajah jelekmu hancur begini.....??" ucap Ventage dengan nada ngejek sambil mengobati Shion. Ventage terlihat sangat akrab dengan Shion karena dia adalah siswa yang paling rajin ke UKS. Tentunya untuk mengobati dirinya yanv sering mendaoatkan masalah. Hal itu membuat Ventage tidak merasa bosan selama di ruang kesehatan.

Shion kemudian langsung menunjuk Lucia dan menjawab "Gara gara wanita ini, waktuku jadi terganggu," kata Shion dengan datar sambik melihat kearah Lucia.

"Kenapa jadi salahku....!!?"

"Itu karena kamu terus mendekatiku setiap hari, jadi alasan luka di wajahku ini apa??"

"Yah itu karena..."

"Intinya kamu pengganggu, jadi menjauhlah dariku," ucapnya dengan nada datar.

"Hmmm!! Dasar Shion tidak pernah peka!!" Lucia menjadi kesal langsung meninggalkan Shion dan Ventage. 

Ventage yang melihat Lucia pergi keluar, kemudian memandangi kembali Shion sambil menghela nafas. "Memang Shion tidak pernah peka." Shion bingun mengapa mereka mengatakan itu. Tapi dia tidak peduli dan mencoba mencari buku di UKS.

******

Beberapa hari kemudian luka Shion sembuh dan mulai mengikuti pelajaran dengan normal.

Ketika pembelajaran, tiba tiba Roswell memberitahu sebuah pengumuman. Roswelll adalah wali kelasnya Shion. "Baik anak anak besok kita akan melakukan ekspedisi lapangan selama 3 hari, jadi bersiap siap untuk besok. Untuk bahan bahannya akan saya beritahu di jam terakhir.

Shion yang mendengar hal itu menjadi sedikit kesal. 'Ahh kenapa besok kita melakukan ekspedisi, sepertinya waktu membacaku makin berkurang.' Gumam Shion dalam hati.

Sementara itu Regas yang mendengar hal itu langsung tersenyun jahat. "Lihatlah nanti Shion akan kubalas kau" ucap Regas dengan senyum jahat di mukanya.

keesokan harinya.

Shion dan murid murid lainnya berkumpul di lapangan untuk mendengarkan arahan yang diberikan oleh guru guru. Mereka juga menyuruh para siswa untuk memastikan kembali bahan bahan yang mereka sediakan lengkap. Setelah itu para siswa langsung pergi menuju hutan untuk memulai ekspedisi lapangan. Ahhh "kenapa perasaanku tidak enak yah...."
Shion langsung merinding ketika dia melihat hutan yang ada dihadapannya itu.

Ksatria Naga HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang