Chapter 23 Kedatangan Black Flag

86 16 2
                                    

Saat ini Shion dan yang lainnya masih tinggal di desa ini. Mereka masih belum bisa berpindah. Yah, bahaya dari Black Flag masih mengancam ketenangan dari desa ini. Jadi Shion berencana untuk menunggu hingga mereka datang ke sini sesuai dengan perkataan dari Green.

**

Keesokan harinya.

Di suatu hutan.

Ada rombongan orang-orang dengan memakai jubah hitam berjalan menyusuri hutan. Jika dihitung ada sekirar 20-an orang yang berbaris rapi.

Salah satu dari orang-orang itu, kembali berbicara, "Kapten, apakah kita akan tetap merampok di desa itu?" Dia bertanya kepada orang yang memimpin perjalanan itu.

Dia hanya sedikit memalingkan kepalanya dan berkata, "Iya, itu benar."

"Tapi Kapten, bukankah sebelumnya kita sudah menjarah mereka. Jadi kemungkian besar, harta mereka sudah tidak tersisa."

"Terus, kenapa?" Dengan nada dingin

Setelah itu, aura di sekitar mereka semua tiba-tiba saja menjadi dingin. Mereka pun semakin gugup bahkan unuk orang itu.

"T-tidak apa-apa! Kami akan ikut kemanapun anda pergi... "

Setelah mendengarkan hal itu, dia kembali memandang ke depan dan melanjutkan perjalanan

**

Di desa.

Saat ini Shion dan Lainnya sedang berbicara dengan para penduduk lainnya. Terlihat dari ekspresi wajah meria yang cukup bahagia saat berbincang dengan mereka. Shion senang mengetahuinya.

Tiba-tiba.

"Kepala Desa!"

Suara teriakan itu seketika memecahkan pembicaraan mereka. Shion pun memutar kepalanya dan mencari asal dari suara tersebut. Terlihat sesorang sedang berlari dari baik gerbang menuju mereka.

Green pun berjalan mendekati orang itu. Shion juga ikut berjalan di belakangnya.

Sesampainya di sana, Green mulai bertanya, "Ada yang terjadi? Dan kenapa kamu berlari-lari?"

"Huhh.. huhh... huh..." Mengatur nafasnya. "Kepala desa, Aku tadi melihat anggota Black Flag sedang mendekati desa kita...

Mendengar ucapan dari orang itu,  Green menjadi terkejut. "Black Flag?! Apa yang kamu lihat itu benaran mereka?!"

"Iya, itu benar..." Menganggukkan kepalanya.

Sekali lagi orang itu mengonfirmasi kebenaran tentang apa yang dia lihat. Raut wajah Green menjadi penuh kecemasan. "Kamu, cepat bunyikan lonceng di gereja!" Kemudian memberikan perintah.

"Baik!" Setelah itu dia berlari menuju ke arah gereja.

Melihat orang itu sudah pergi, Green kembali melihat ke arah Shion dan lainnya. "Tuan Shion, para bandit itu sudah datang... bagaimana ini...?"

Shion hanya tersenyum saat mendengarnya. Kemudian dia memegang lagi pundaknya. "Anda tenang saja. Kumpulkan saja semua warga desa di dekat gereja. Untuk para bandit itu, biar kami saja yang tanganin."

"Mmm, baiklah, saya akan segera mengungsikan mereka. Semoga kalian dapat kembali dengan selamat." Green pun pergi meninggalkan mereka.

Shion pun kembali menatap Alice dan lainnya. "Baiklah, mari kita langsung ke gerbang desa. Kita akan memberikan mereka pelajaran."

"Hehehe, Sudah bosan aku melawan hewan-hewan liar. Kedatangan mereka pasti akan menghiburku," ucap Richal dengan nada bahagia.

Bella pun memperingatinya, "Richal, kamu harus fokus, Jangan nanti kamu mempermainkan mereka."

Ksatria Naga HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang