Sesaat, Shion mulai menutup kedua matanya. Dia mulai membayangkan jika dirinya mulai berubah. Perlahan, auta hitam kemerahan mulai keluar dari dalam tubuhnya dan bergel
rak menyelimuti tubuhnya. Shion tetap tenang seperti biasanya dan tetap fokus pada pikirannya. Kemudian dia pun menemukan momentum yang pas."Transformasi!"
**
Di dalam desa,
Tepatnya saat ini Pertarungan masih berlangsung. Terlihat di sana, Richal masih melakukan pertarungan dengan orang misterius yang merupakan pimpinan dari Black Flag dan orang yang dikatakan sebagai Penyihir Tingkat 8 oleh Richal sendiri. Pertarungan mereka terlihat sangat sengit dengan pergerakan mereka yang sangat coeat dan sihir es yang terus bermunculan di sana. Sementara itu, Bella masih disibukkan oleh sisa-sisa anggota Black Flag.
Dan untuk Alice sendiri, sampai saat ini dia masih memperhatikan pertarungan itu. "Sepertinya aku juga harus ikut membantu..."
Setelah melihat pertarungan lebih lanjut, Alice berencana ingin ikut ke dalam sana. Tentu bukan sebuah tanpa alasan. Mereka saat ini berhadapan dengan penyihir tingkat 8 yang di mana itu bukanlah lawan yang harus diremehkan, dan juga, Shion saat ini terjebak di dalam bongkahan es di sana. Itu berarti kekutan mereka berkurang. Demi menutupi hal itu dia harus ikut serta di dalam pertarungan.
Alice mulai merenggangkan tangan kirinya ke arah kiri dan membuka telapak tangannya dan membukanya selebar-lebarnya, kemudian mulai merapalkan mantra.
"Sihir kegelapan, pemanggilan senjata!"
Tepat di bawah tanah, muncul sebuah pola sihir dengan garis merah gelap dan kemudian tergantikan dengan pola hitam pekat.
Dan setelah itu, Sebuah gagang dari suatu senjata, dan terus naik ke atas, gagang itu terlihat kurus namun cukup panjang, warna dari gangan itu hitam merah pekat, ukuran itu sepertinya cocok untuk telapak tangan Alice.
Alice pun meraih gagang itu dan memegangnya dengan erat. Dia langsung mengangkatnya naik sepenuhnya.
Dan di saat bersamaan, Bella kembali menampakkan dirinya, muncul tidak jauh dari Alice. Dan, pandangannya teralihkan oleh Alice yang saat ini sudah memegang sebuah gagang pedang. Bella tahu apa yang ingin dia lakukan.
"Tuan Putri!"
Saat baru setengah dia menaikkan pedangnya, Bella meneriaki, secara reflek dia menoleh ke arah Bella dan mengentikan niatnya untuk mengeluarkan senjata itu. Sesat, dia pun bertanya, "Kenapa Bella?"
"Tuan Putri, anda tidak perlu ikut campur di dalam pertarungannya ini. Kami berdua sudah cukup menghadapi mereka."
Kemudian salah satu musuh menghampirinya dengan sebuah tebasan, Secara refleks Bella menghindari dan memberikan serangan penghabisan kepada orang itu. Dan satu kepala melayang ke atas langit saat Bella selesai menyerang.
"Eeeh Aku juga ingin membantu kalian." Alice masih tetap melawan dan ingin membantu mereka.
"Tidak, Tuan putri tetap di situ, kami pasti dapat menyelesaikannya!" Sekali lagi Bella berteriak melarang Alice untuk ikut campur dalam pertarungan ini.
Yah, mau tidak mau Alice membatalkan lagu niatnya untuk bertarung dan kembali memasukkan pedang yang setengah keluar itu kembali ke dalam sihirnya. Sekali lagi dia hanya memperhatikan pertarungan itu.
**
Ke tempat Richal.
"Pangg!!"
"Tang!!"
"Tingg!!"
"Tingg!!"
Sampai saat ini mereka berdua terus beradu pedang. Pergerakan mereka tidak berubah dari awal. Cepat. itulah yang dapat diketahui dari mereka. Pergerakan mereka berimbang satu sama lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/215680953-288-k9710.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ksatria Naga Hitam
FantasíaDi kisahkan pada Benua Vallesey, terdapat perkumpulan ksatria yang menyebut mereka sebagai Ksartia Naga. Yah, mereka semua adalah ksatria yang telah melakukan kontrak dengan para naga yang merupakan legenda diantara legenda. Mereka dikatakan sebagai...