Keadaan desa yang Shion dan lainnya lihat sangatlah miris. kehancuran di mana-mana. Dia bahkan tidak menduga jika kunjungan desa pertama mereka akan seperti ini.
Shion terus memperhatikan sekitarnya dan mengamati. "Siapa yang telah melakukan semua ini," gumamnya yang bertanya-tanya.
Jika di lihat, kerusakan di desa ini, bukanlah kerusakan yang tidak disengaja seperti diterpa bencana, dia mempekirakan jika ini semua adalah kesengajaan. Pasti ada yang melakukan hal ini.
Mereka terus berjalan mengikuti jalan yang ada. Para penduduk desa yang ada di dalam rumah, mulai mengintip mereka. Shion langsung mengalihkan pandangannya kepada mereka.
"Ada apa dengan mereka?" Saat Shionmenatap mereka, orang-orang langsung menutup jendela rumah mereka, dan begitu seterusnya.
"Mereka seperti sedang ketakutan, apa yang sebenarnya terjadi??" ucap Alice yang juga ikut bertanya.
Kemudian mereka melihat ada orang yang terkapar di tanah dengan bersimbah darah. Shion pun pergi mendatanginya.
Dia pun sudah sampai pada orang itu. "Ini-!" Sebagian besar tubuhnya sudah dipenuhi oleh luka-luka bekas tusukan pedang. Shion agak terkejut mengetahui hal itu.
Kemudian Richal merendahkan badannya dan mulai memeriksa orang itu. Sesaat, dia pun berkata, "Sepertinya dia sudah mati..." Sambil mengeceknya.
Yah, tentu saja. Dengan penuh dengan luka-luka dan banyaknya darah yang keluar, sudah pasti orang itu mati.
"Siapa yang telah melakukan hal seperti ini...?" Kemudian dia lanjut bergumam, "Apakah ini ulah dari ras ibis..."
Alice mendengar ucapannya, kemudian membalasnya, "Sepertinya bukan. Kalau itu mereka, sudah pasti desa ini akan rata denga tanah. Dan juga jangkauan mereka tidak sampai ke sini."
Perkataan dari Alice ada benarnya. bukan ras iblis yang melakukan hal ini. Dan juga untuk apa mereka datang ke sini, dan lagi mengacaukan desa ini. Jadi pemikiran sebelumnya adalah salah.
Di saat mereka lagi fokus kepada mayat yang ada di sana salah seorang dari penduduk desa itu datang mendekati mereka. "Permisi... a-apakah kalian ini... anggota dari Black Flag ...?" Dengan nada agak gugup
Mereka pun langsung berbalik saat mendengarkan suara itu. Terlihat orang yang berbicara itu adalah orang tua yang agak gendut dengan janggut putih yang menenuh dagunya hingga di ujung pipinya. Pakaiannya juga terlihat biasa biasa saja.
Apa yang anda katakan tadi??" Shion bertaya lagi kepadanya. Dia ingin memastikan apa yanh dia dengar sebelumnya. Black Flag? Apa itu.
Namun tiba-tiba, orang itu langsung bersujud di hadapan mereka. "Tuan, ampunilah kami! Kami sudah tidak memilki apa-apa lagi. Kalian sudah mengambil semuanya," memohon ampun kepada mereka.
Shion dan yang lainnya juga agar terkejut dengan pernyataan itu. Kenapa orang itu malah besujud dan memohon ampun. Shion langsung mengangkat dia kembali berdiri. "Tuan, tenanglah sebentar. Kami bukanlah orang-orang itu."
Dia agak terkejut dan kembali menatap Shion. "Apakah anda bukan anggota mereka!?"
"Iya, itu benar," memberikan anggukan, mengiyakan perkataannya.
Kemudian Shion mulai menjelaskan kalau mereka ada pengembara yang secara idak sengaja datang ke desa ini. Mendengar hal itu, orang itu menjadi sangat lega, seakan-akan hal yang membuatnya takut pergi menghilang.
Kemudian, dia mengajak Shion dan yang lainnya ke rumah miliknya yang tidak jauh dari sini. Mencetak pun mengangguk setuju dengan ajakannya.
Di dalam perjalanan, orang itu juga mulai memperkenalkan dirinya. Nama dari orang itu adalah Green, dia adalah Kepala Desa dari desa ini. Shion mulai mengerti kenapa dia sebelumnya memohon ampun kepada mereka. Yang pertama adalah kesalahpahaman yang terjadi di antara mereka. Dan yang kedua, dia adalah orang yang mewakili desa ini.
Beberapa saat, mereka pun telah tiba di rumah dari kepala desa. Green pun mengajak mereka untuk masuk ke dalam. Terlihat di dalam rumah dari Green juga terlihat berantakan.
"Yah, maaf kalau terlihat berantakan. Saya masih belum membereskannya," ucapnya yang meminta maaf.
"Tidak apa-apa, Tuan Green."
Dan setelah itu, mereka semua duduk di meja. Shion pun bertanya, "Jadi Tuan Green, kenapa desa anda bisa hancur seperti ini. Dan juga Black Flag yang anda katakan tadi itu apa??"
"Ohhhh, itu yah..." Kemudian wajahnya terlihat murung. "Semua itu gara-gara mereka. Black Flag, mereka adalah bandit yang selalu meresahkan desa ini. Dan beberapa hari yang lalu mereka, bahkan mengambil banyak hal dari desa ini. Saya tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Bahkan warga desa saya sudah diambil oleh mereka."
"Jadi begitu yah..." Shion agak sedikit paham dengan perkataannya. dari pendengarannya tadi, Black Flag iu mereka adalah sekumpulan bandit yang mengganggu desa ini. Dan alasan dari rusaknya desa ini adalah ulah mereka.
"Tuan Green, izinkan kami unuk membantu anda dalam memulihkan desa ini. Kami juga akan berada di desa ini beberapa hari. Jadi kami bisa membantu anda."
"Anda ingin membantu saya..." Kemudian Green kembali berbicara, "Saya sangat berterimaksih atas simpati anda, tetapi lebih baik anda tidak usah ikut terlibat dalam hal ini. Beberapa hari lagi mereka akan kembali ke sini. Saya takutkan nanti anda akan dihabisi oleh mereka." Dengan nada khawatir.
"Dihabisi? Mereka tidak mungkin bisa mengalahkan kami, jadi anda santai saja."
"Mereka bukanlah bandit biasa. Ada orang kuat diantara mereka. Kalian mungkin tidak bisa bertahan. Lebih baik anda segera pergi dari sini."
Kemudian Shion menepuk pundaknya. Anda tenang saja. "Kalau mereka bukanlah bandit biasa, kami juga bukanlah pengembara biasa. Untuk saat ini, kami yang akan menjaga desa ini." Shion tidak tahu apa-apa tentang Black Flag, tetapi dia tidak akan takut kepada mereka. Dia juga tidak bisa berpaling dari desa ini setelah mengetahui semua ini. Dan juga Black Flag mungkin akan menjadi bahan pelatihannya.
Sementara itu, Green tidak tahu harus berkata apa lagi. Dia tidak menduga jika Shion, orang asing yang datang ke desanya akan membantu dirinya hingga segitunya. Dia merasa tidak berguna sebagai kepala desa, namun dia juga tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Dia juga membutuhkan uluran bantuan. Warganya sudah cukup menderita akibat oleh mereka.
Sesaat dia mulai mengeluarkan air mata. "Tuan, bantulah desa kami... Kami sem sudah tidak kuat dengan mereka."Akhirnya Green memohon kepada Shion sambil menundukkan kepalanya.
Shion memberikan senyuna hangat ke ia mendengarkan ucapannya. Kemudian dia mengangkat kepalanya. "Tuan Green, kan sudah saya katakan, kami akan membantu desa ini. Jadi anda tidak perlu memohon lagi."
"Mmm..."
Setelah itu Shion dan yang lainnya keliar dari rumah Green. Sesampainya di luar, Alice pun bertanya. "Shion, apakah kamu yakin kita akan membantu mereka. Bukankah tujuanmu adalah untuk kembali ke tempat asalmu secepatnya."
Shion membalasnya, "Tidak apa-apa, aku juga memang berniat unuk membantu desa ini. Jadi aku bisa menaruh tujuanku di belakang."
"Ohh, begitu yah... Kami bertiga tidak apa-apa. kemanapun kamu pergi, kami juga akan selalu ikut. Jadi kami juga akan tetap setuju dengan keputusanmu." Diikuti dengan anggukan dari Bella dan Richal yang juga ikut sejutu dengan perkataan Alice. Shion pun senang mengatasi hal itu.
Untuk sementara ini, Shion dan mereka bertiga akan tinggal di desa ini sampai semuanya sudah selesai.
![](https://img.wattpad.com/cover/215680953-288-k9710.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ksatria Naga Hitam
FantasyDi kisahkan pada Benua Vallesey, terdapat perkumpulan ksatria yang menyebut mereka sebagai Ksartia Naga. Yah, mereka semua adalah ksatria yang telah melakukan kontrak dengan para naga yang merupakan legenda diantara legenda. Mereka dikatakan sebagai...