Chapter 19 Memulai Petualangan

114 16 5
                                    

Setelah mendapatkan pukulan yang cukup keras darinya, Shion segera terlempar jauh dari pohon menuju lapangan hijau. Dia terseret cukup jauh hingga pada akhirnya berhenti dengan posisi wajah yang mencium tanah.

Alice yang pada saat itu terbawa emosi, segera sadar dengan apa yang dia lakukan. Apa yang aku lakukan! Dia pun pergi mencari keberadan Shion. Tidak sampai beberapa detik, akhirnya dia berhasil menemukannya. Shion sedang terbaring cukup jauh dari jaraknya. Sepertinya kekuatan dari pukulannya terlalu kuat sehingga membuat Shion terlempar cukup jauh.

Dengan cepat dia beranjak dari tempat duduknya, dan berlari menyusulnya.

Sementara itu, Shion yang saat ini terbaring di tanah, perlahan lahan berdiri dan kemudian terduduk. Dia pun memegang pipinya yang masih merasakan sakit yang luar biasa. "Aduh sakitnya..."

Dia mendengar langkah kaki mendekatinya, Dia beralih kepada suara langkah kaki itu sembari mengelus elus pipinya yang merasakan rasa sakit.

"Shion...! Maafkan aku! Tadi aku tidak terlalu kuat memukulmu!!" Sambil berlari mendekatinya.

Alice akhirnya sampai padanya. "Huff.. huff..." Mengatur nafasnya.

Shion pun menjawabnya, "Tidak apa apa... sepertinya aku juga terlalu berlebihan." Masih memegang pipinya.

"Yah, kamu tadi melakukannya terlalu berlebihan, jadinya aku langsung memukulmu. Maaf yah..." Sekali lagi dia meminta maaf kepada Shion.

"Sudah, aku juga minta maaf."

"Mmmm..." Menunduk pelan dengan wajah yang masih merona. Sepertinya Alice masih mengingat tentang kejadian itu.

"Yah, sudahlah... aku tidak akan bertanya lebih lanjut. Mari kita pulang saja. Mungkin Bella dan Rechal sudah menunggu kita," ucapnya yang mengakhiri pembicaraan.

Alice mengangguk setuju dengan apa yang dia ucapkan tanpa memberikan sepatah kata apapun. Mereka pun lekas pergi dari sana dan melanjutkan perjalanan kembali ke reruntuhan.

**

Sesampainya di sana.

"Kami pulang..." ucap Shion yang sudah ada di depan reruntuhan diikuti dengan Alice yang tidak jauh di belakangnya membawa keranjang makanan.

Beberapa saat kemudian, ada yang keluar dari dalam sana.

"Ohhh, kalian sudah pulang yah..." Itu adalah Bella.

"Hmm, kami pulang."

Shion kembali bertanya, "Di mana Richal ?" Dia tidak melihat Richal sedari tadi pagi dan sampai saat ini. Jadi dia pun bertanya kepadanya. Bella mungkin tahu sesuatu tentangnya.

"Eeee... Richal yah... dia kayaknya lagi ada di dalam hutan. Seperti biasanya dia sedang berkeliling melihat lihat hutan."

"Ohhh begitu yah..."

Rechal Sekarang sedang di dalam hutan.  Sepertinya yang dikatakan oleh Bella, dia berjalan jalan mengelilingi hutan. Mungkin dia sudah bosan berada di reruntuhan ini. Jadi dia mencoba untuk mencari suasana baru.

Tetapi mereka harus berada di sini beberapa waktu lagi. Shion harus menyempurnakan lagi latihannya sebelum mereka meninggalkan reruntuhan ini. Ini adalah kesempatannya.

"Biarkan saja dia. Setelah latihanku selesai, kita baru akan mulai bergerak dari sini."

"Bella, apa kalian menemukan sesuatu di dalam reruntuhan ini?"

Selama dia latihan, Richal dan Bella pergi mencari sisa sisa benda yang ada di reruntuhan. Siapa tahu ada yang bisa digunakan. Dan saat ini dia mempunyai waktu. Shion pun segera menanyakannya.

Ksatria Naga HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang