Writer POV
Setelah kejadian Yeonjun pergi ke rumah Jisoo Lalisa sekarang sudah bisa belajar mengontrol nafsunya ketika anak-anak mereka membutuhkannya.
Yah..kejadian itu sudah 1 bulan yang lalu dan sekarang Lalisa sudah berbenah diri.
-
-
Jennie POV
Hari ini aku bangun pagi sekali pukul 03.00 pagi, dikarenakan perutku yang mual-mual terus sedari tadi, dan itu membuatku bolak-balik ke kamar mandi.Namun aku tak membangunkan suamiku karena aku tahu dia pasti sangat lelah setelah bekerja.
Sekarang pukul 05.00 pagi..dan ini adalah yang ke 3 kalinya aku ke kamar mandi untuk mengeluarkan isi perutku."Ebb..hueeekkk...hueeekk"
(Aneh bener sumpah 😂)"Emhh..sayang apa yang kau lakukan pagi-pagi begini"
Kata seseorang mengagetkanku...tentu itu adalah Lalisa..mungkin dia mendengar suara muntahanku di kamar mandi..maka dari itu dia bangun."Aku hanya sedikit mual honey, maaf aku membangunkanmu"
Setelah aku mengatakan itu..dia pergi ke nakas mencari minyak angin lalu membawanya ke kamar mandi."Kenapa kau tak membangunkan ku dari tadi sih...aku ini suamimu..seharusnya aku menjagamu saat kau sakit seperti ini"
Katanya sambil mengoleskan minyak anginnya di leherku dan sedikit mengurutnya..
Zoo sweet..."Maafkan aku hon...hanya saja aku tak ingin membebanimu setelah kau datang dari kantor..
Kau juga perlu istirahat bukan"
Kataku tak ingin membuatnya merasa bersalah.."Hey..apa yang kau katakan...seberat apapun masalah yang aku hadapi di kantor..jika aku sudah kembali ke rumah..itu artinya pekerjaanku mengurus rumah beserta isinya..termasuk kau.
Dan kau adalah istriku..aku tak pernah dan takkan pernah merasa terbebani olehmu dan juga anak-anak kita.
Jangan katakan hal itu lagi okay?""Maafkan aku hon...aku akan lebih terbuka lagi padamu"
Kataku.-
-
Setelah kejadian pagi tadi aku muntah-muntah...Aku dan Lisa berencana pergi ke dokter untuk memeriksa nya.
Namun sebelum itu...aku harus menyiapkan sarapan terlebih dahulu untuk baby-baby ku."Good morning mommy , Daddy"
Kata kedua anak kembar ku."Morning babbies"
Balasku dan Lisa"Mommy mau kemana kok lapi cekali?"
Tanya putri kecilku Yeji."Heum..mommy akan pergi ke dokter sebentar sayang..kalian berdua diam di rumah dulu dengan bibi ya..mommy tak akan lama"
"Tapi Njun mau ikut Mommyy"
Rengek anak lelakiku."Njun....Mommy dan Daddy hanya sebentar saja...nanti setelah pulang akan Daddy belikan ice cream bagaimana?"
"Deal"
Kata YeounjunYeonjun memang sangat suka dengan ice cream...jangan lupakan Yeji tentu saja dia yang paling suka..
--------
"Selamat Oppa"
Sapa Jennie dan Lisa pada Lee Oppa."Oh...Jennie Shi..Lisa Shi..kita bertemu lagi, apa kabar kalian berdua?"
Tanya Lee Oppa pada kami."Aku baik Oppa, tapi Jennie yang sedang tak baik-baik saja"
Kata Lisa"Ada apa dengan Jennie?"
"Begini Oppa..tadi pagi aku mual-mual dan beberapa kali muntah aku sedikit curiga..karena aku belum mendapat tamu bulanan ku bulan ini"
"Ooo...baiklah sekarang aku akan memeriksamu"
Lalisa POV
Saat aku melihat Jennie sedang di periksa..aku merasa tegang.
Di satu sisi aku sangat ingin Jennie hamil lagi, namun di sisi lain ada si kembar yang tak pernah ingin punya adik.
Walaupun mereka terlahir kembar lalu Yeonjun ada di posisi paling tua...dia selalu bilang bahwa jika aku dan Jennie membuatkan adik lagi untuknya..dia akan jadi anaknya Jisoo Eonnie dan Chaeng.
Jika membuat anak semudah itu..mungkin saja aku mengijinkannya melakukan itu.
Tapi...ayolah... bagaimanaperjuangan
Jennie...membuatnya merasa sakit.. menungging kesana kemari...melahirkan juga sakit..dan sekarang Yeounjun dengan mudahnya mengatakan hal itu.
Bukan hanya Yeounjun..Yeji bahkan sama sepertinya mungkin bisa dibilang lebih parah lagi..Yeji akan bilang..."aku akan menyewa penculik dan menaruhnya di TPA jika kalian memberiku adik".
Saat aku sedang bergulat dengan pikiranku...
Lee Oppa keluar, lalu aku dan Jennie duduk di hadapannya."Selamat...-
Hah...dari kata pertama yang keluar..aku sudah tahu apa yang terjadi..."Jennie sedang mengandung anak ketiga kalian"
Aku dan Jennie langsung melihat satu sama lain..
Aku tahu keresahan yang ku rasakan juga dirasakan oleh Jennie.
Tapi bagaimanapun juga..itu sudah berkembang sekarang...dan itu layak untuk hidup..kami takkan pernah melakukan hal yang membuat diri kami berdosa nantinya hanya karena alasan "tak mau menerima".
Kami bisa menjelaskan sedikit demi sedikit pada anak kami nanti bukan.Aku memegang tangan Jennie dan menganggukkan kepalaku..
___
Kami baru saja sampai di rumah...dan melihat anak-anak kami tertidur pulas di atas sofa ruang tamu.
"Bibi..kenapa tidak dibawa ke kamar?"
Tanya Jennie pada maid"Tuan muda dan nona muda tak mau dipindahkan nyonya...mereka bilang ingin menunggu kalian pulang"
"Heum...baik bi..terima kasih sudah menjaga mereka.."
Lalu aku mengangkat tubuh Yeounjun dan Yeji sekalian di dekapanku..aku tak berani menyuruh Jennie membawanya..karena keadaan Jennie masih lemas.
Saat di kamar anak-anak kami..aku meletakkan mereka di ranjang mereka masing-masing dan tak lupa menyelimuti dan mencium kening mereka.
Tapi saat aku melakukannya, Yeounjun tiba-tiba bangun dan menangis...
"Huaaa...mommy...where is mommy dad?"
Belum aku menjawab..Jennie sudah nongol di pintu dan bilang..
"Mommy is here baby"
Sambil memeluk Yeonjun Jennie mengelus elus rambutnya.Lalu aku berfikir untuk bertanya.
"Njun"
"Heum?""Bagaimana menurutmu jika kamu dan Yeji memiliki adik?"
"We Will not make it happen"
Deg~
Haiii iam kambek!!!
Aduh sorry banget baru bisa up..ini maksain sampe ga buat PR lagi hahhaha...Gaapalah ya demi readers"ku yang ku cintai
Everything i do,i do it for you lah😆See u next chap😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Life Of JENLISA
FanfictionCerita ini menceritakan kehidupan sehari-hari dari keluarga Jenlisa. Warning! Mengandung unsur 🔞🔞