Lalisa POV
"Tuan Manoban-"
Aku yang mendengar panggilan dari dokter pun otomatis menoleh ke arahnya.
Lalu aku berdiri dan mendekatinya.Lalu dokter itu pun membuka masker di wajahnya.
Dia adalah dokter Lee, dialah yang selama ini menangani Jennie di masa-masa kehamilannya.Aku dan Jennie sudah menganggapnya seperti kakak kami sendiri,jadi kami lumayan akrab dengannya.
-
-
"Bagaimana oppa?apakah Jennie dan anak-anak kami baik-baik saja?"
Tanyaku pada oppaku...ngomong-ngomong kenapa aku bilang (anak-anak) ya karena anakku ada dua😄
Aku dan Jennie sudah memeriksanya sebelumnya...dan yah...Lee oppa bilang bahwa kami akan mendapat anak kembar.Karena itu aku bilang (anak-anak)."Operasinya berjalan dengan lancar Lalisa shi,hanya saja karena mereka terlahir prematur, mereka akan diletakkan di ruang inkubator selama beberapa hari"
Kata Lee Oppa"Baik Oppa,apapun yang terbaik untuk bayi-bayinya aku menyetujuinya,aku juga kurang mengerti akan hal itu"
"Setelah ini Jennie akan di pindahkan ke ruang inap Lalisa, lalu kau bisa menjenguknya"
"Baik Oppa, Terima Kasih"
Lalu setelah beberapa menit perawat membawa Jennie ke ruang inap, dan aku ikut berjalan di samping ranjang Jennie,dia terlihat begitu lemas.Saat sudah sampai di ruangan,,kebetulan Jennie menempati kamar inap VIP, jadi kita bisa lebih leluasa.
👇
👇
👇
Writer POV
2 Bulan Kemudian
Bayi mereka tumbuh dengan baik, nama si bayi laki-laki adalah Kim Yeonjun Manoban, dan si bayi perempuan bernama Kim Yeji Manoban.
Setelah kehadiran dari kedua buah hati mereka, kebahagiaan mereka terasa sudah lengkap sekarang."Sayang bisakah kau membantuku sebentar?"
Pinta si gadis bermata kucing pada suaminya.Si Lalisa yang saat itu sedang mengerjakan tugas kantornya pun terpaksa memberhentikan kegiatannya sebentar dan meletakkan laptopnya di atas nakas.
"Tentu Babe, apa itu?
Lalisa pun menghampiri istrinya yang sedang menyusui si kecil Njun di sofa kamar mereka, sedangkan si kecil Yeji sedang tertidur pulas di keranjang"Tolong ambilkan aku tisu basah di tasku babe, tanganku kotor"
Kata si gadis bermata kucing"Baiklah"
Lalisa berjalan menuju tas CHANEL sang istri lalu mengambil tissue basahnya.
Lalu Lalisa memberikannya pada Jennie.
Lalisa yang melihat sang istri yang sedang menyusui itu pun tertegun menatap payudara istrinya yang semakin berisi, serta padat itu.
Dia semakin merindukan istrinya yang selama 9 bulan ini tidak pernah lagi melakukan hubungan "itu" dengannya.Lalu saat Jennie meletakkan Yeonjun di keranjang bayi..Lalisa pun menghampirinya,dan memeluk pinggang Jennie dari belakang.
Jennie POV
Sisi manja si Lalisa kambuh lagi sekarang, saat aku meletakkan Yeonjun dikeranjang bayi, dia memeluk pinggangku dengan posesif.Dari tingkahnya itu aku sudah tahu apa yang diinginkannya.
Tentu saja...apalagi kalau bukan 'bercinta'.
Jujur saja aku juga merindukannya, dan aku juga benar-benar menginginkannya sekarang-
"Ahh- Lii"
Dengan jahilnya si mesum itu menggigit serta menjilat leherku.
Lalu sambil berpelukan kami berjalan kecil menuju ranjang,lalu sebelum merebahkan diri, Lalisa membalikkan tubuhku menghadapnya.
Tatapan itu...aku bisa melihat nafsu yang menggebu-gebu disana.
Lalu secara perlahan dia mendekatiku...dan menggesekkan hidung mancungnya itu di hidungku sambil tersenyum.
Aku yang memejamkan matapun merasa ditipu olehnya."Aku rasa kau sudah tidak sabar humm?"
Aku tahu dia meledekku..
Persetan dengan itu semua aku sudah tak bisa menahannya..
Lalu..."Oeeekk-oeeekk"
DOUBLE UPP!!!
Yaah ga jadi anu deh
Hahahaha segitu dulu deh ya
See ya next hari😘😄
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Life Of JENLISA
Hayran KurguCerita ini menceritakan kehidupan sehari-hari dari keluarga Jenlisa. Warning! Mengandung unsur 🔞🔞