#13

11.5K 781 38
                                    

Jennie POV
Hatiku sangat hancur setelah Lalisa dengan teganya mengusirku, di depan pegawainya.
Bagaimana jika seandainya kalian para readers yang ada di posisiku saat ini?
Bahkan dia dengan gampangnya menamparku, tidakkah dia berfikir bahwa istrinya ini sedang hamil?
Setidaknya pikirkan bayinya.

Setelah aku keluar dari kantornya dengan tergesa-gesa sambil menangis, di parkiran kakiku tidak sengaja tersandung batu hingga-

Buk

"Aaoww!!!"

Aku jatuh dan menyebabkan perutku terbentur jalan.Aku merasakan sakit yang luar biasa di bagian perutku.Dan tak disangka darah keluar dari selangkanganku, sontak membuatku berteriak-

"Tidaaakkk!!!bayiku, bayiku!

Namun untungnya sopirku berada di luar mobil saat itu, dan si kembar sedang tertidur di mobil, posisi jatuhku saat itu memang lumayan dekat dengan dimana mobilku berada.
Sontak sopirku yang mendengar suara teriakan ku menghadap ke bawah, dan dia terkejut melihatku tergeletak di tanah.

Writer POV
Saat itu juga si pak sopir berlari menuju Jennie dan menggendong tubuh Jennie ala bridal style.

"Astaga nyonyaa,, kenapa bisa begini"

"Ssshhh....bayiku, bayikuu"

Saat Jennie dimasukkan ke dalam mobil oleh pak supirnya, rintihan serta tangisan Jennie membuat si kembar terbangun dari tidur mereka, dan mereka sangat terkejut melihat keadaan Jennie yang kacau, dengan kaki berlumur darah.

"Mom!! What happen!??"

"Mommy, hiks hiks kenapa bisa begini?"

Tangis kedua anaknya karena melihat keadaan ibu mereka yang sangat kesakitan.

Jennie duduk di bangku depan, dengan pak sopir yang tetap fokus  mengendarai mobil sekencang-kencangnya untuk pergi ke rumah sakit.

Si kembar sampai menengok ke depan agar bisa menanyakan keadaan Jennie, namun Jennie hanya bilang-

"Hussshh, mommy baik-baik saja sa-aaw"
"Mommy tak apa, kalian kembalilah tidur"

Jennie mencoba untuk menahan rasa sakitnya sekuat tenaga agar tak membuat si kembar khawatir, namun tak ada gunanya, karena sekarang si kembar sudah menangis dengan keras.

"Dimana Daddy mom??hiks hiks apa Daddy sesibuk itu sampai tak bisa mengantar mommy ke rumah sakit hiks hiks"

"Huusss ...Daddy akan segera datang okay, jangan menangis lagi sayang"

-----------
At Hospital

Sampai di rumah sakit, pak supir langsung menggendong Jennie kembali lalu dibawa ke ruangan UGD, namun karena tidak boleh masuk ke dalam, si kembar dan pak supir menunggu di luar ruangan UGD.

Namun pak supir baru ingat untuk menghubungi Lalisa, lalu dia mengambil handphone nya di saku, dan menekan no.bossnya itu.

"Halo?"

"Halo Tuan, nyonya Jennie mengalami kecelakaan tuan"

"Apaa!sekarang kau dimana!?"

"Kami di rumah sakit xxx cepatlah kemari tuan, nyonya membutuhkanmu"

Tiit~

-------------

Lalisa POV
Setelah supir kami memberitahuku bahwa Jennie mengalami kecelakaan, aku segera mematikan telepon, dan bergegas datang ke rumah sakit yang sudah di beritahu tadi.

Sampai di rumah sakit, aku langsung mendatangi ruang UGD, dan aku bisa melihat sopir dan anak-anakku sedang menunggu di depan pintu ruang UGD itu.
Lalu saat mereka melihat aku datang, si kembar langsung berlari ke arahku, dan memelukku sambil menangis.

"Dad hiks hiks, apakah mommy akan baik-baik saja?

"Mommy akan baik-baik saja sayang, percayalah mommy adalah wanita kuat"

"Tapi aku melihat banyak darah tadi dad hiks, dan mommy kesakitan hiks hiks"

Degg

"Darah?? Apakah itu-
Eitss Lalisa jangan berfikir seperti itu"
Batinku.

Lalu ku lepaskan pelukanku pada anak-anakku dan pergi menuju pak supir untuk meminta penjelasan darinya.
Dia hanya bilang kalau dia melihat Jennie sudah tergeletak di tanah sambil menangis, namun tak tahu jatuh karena apa.

Lalu saat dia selesai menceritakan kronologi kejadiannya, dokter keluar dari ruang UGD lalu berkata.

"Keluarganya?"

"Oh..saya suaminya dok, bagaimana kondisi istri dan bayi saya?"

"Tuan, istri anda mengalami benturan yang cukup keras pada perutnya, itu membuatnya mengalami pendarahan,hmm..maafkan kami tuan, tapi kami harus mengatakan ini"

Jantungku berdegup kencang sekali, saat dokter sedang bicara, wajah putus asa dokter itu membuatku sangat takut .
Takut kalau hal yang aku pikirkan tadi akan benar-benar terjadi.

"Katakan dok"
Kataku dengan dengan wajah yang sangat penasaran.










"Maaf tuan, istri anda mengalami pendarahan yang membuat kami tak bisa menyelamatkan bayi kalian"

Duaaar

---

Writer POV

Lalisa memasuki ruang rawat Jennie dengan sangat hati -hati.
Dia bisa melihat, Jennie yang tidur di ranjang rumah sakit dengan tatapan yang sangat kosong.Perlahan Lalisa mendekati ranjang Jennie.

"B-baby"

"Kau puas sekarang?"
Tanya Jennie pada Lalisa yang tentu membuat Lalisa bingung

"Huh?"

Masih dengan tatapan kosongnya tak menatap wajah lawan bicaranya Jennie kembali berkata

"Kurasa ini yang kau mau? Mengusirku pergi dari kehidupanmu, lalu kau-,kau bersenang-senang dengan jalangmu.Dan sekarang itu semua telah membuatku kehilangan kehidupanku.
Itu yang kau mau kan?!"

"Jennie, sungguh aku tak bermaksud menyakitimu, namun kau salah paham jennie-"

"Cukup!sudah cukup Lisa,jika kau tak ingin bersamaku lagi, tinggalkan aku dan anak-anak, maka kau bisa bebas dengan jalang-jalangmu"

"Apa maksudmu Jennie?"





































"Ceraikan aku Li"
















Dag-dig-dug Seerr
Entah kenapa keyboard hpku macet-macetan bikin aku malas ngetik, malas ngetik ya ngga bisa up.
Satu-satunya cara ya beliin aku hp baru, dijamin up setiap hari😂

Daily Life Of JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang