2 Bulan Kemudian
Writer POV
Sudah 2 bulan berlalu setelah kehamilan Jennie, bahkan sekarang perut Jennie sudah terlihat lebih berisi dari sbeelumnya, namun Jennie dan Lisa belum juga mengatakannya kepada anak-anak mereka.
Mereka sebenarnya bisa saja mengatakannya, namun mereka masih bingung bagaimana nanti cara menjelaskannya.
Jadi mereka berfikir untuk diam saja, dan membiarkan anak-anak mereka sendiri yang bertanya nanti.Saat ini mereka berempat tengah duduk di ruang keluarga sambil menonton TV, Lisa dan Jennie duduk di sofa, sedangkan si kembar duduk di bawah beralaskan karpet.
"Mommy, can i ask u?"
Tanya si gadis kecil nan cumil, siapa lagi kalau bukan Yeri."Of course baby"
Sahut si Mommy yang tak lain Jennie..Jennie sedang duduk sambil menyandarkan kepalanya di dada sang suami sekarang."Hemm..why your belly is bigger than before mum?"
Degg~
Sontak pertanyaan gadis kecil itu membuat Lisa dan Jennie saling pandang..
Dan tak lama Lisa memberikan isyarat dengan mengangguk..."Because...there is a baby in mommy belly's"
Pernyataan Jennie tersebut sontak membuat kedua anaknya menoleh kearah kedua orang tua mereka secara bergantian."Maksud mommy apa?"
Sekarang giliran si pria kecil yang bertanya..Lalu perlahan Jennie memegang salah satu pundak kedua anaknya..dan berkata-
"Ada adik kecil di perut mommy sayang, ada adik kecil..itu artinya?"
Kedua anak kembar itu mulai menunjukkan raut tak suka pada ibu mereka dengan tatapan tajam mereka tentu saja.
Melihat anak-anaknya memberikan respont seperti itu Lalisa pun sontak berkata-
"Babies, sebentar lagi kalian akan menjadi seorang kakak, akan ada bayi kecil lucu yang lahir dari perut mommy sayang.."
Kata Lalisa selembut mungkin.."Whatt!!"
Kata anak-anak mereka berbarengan...Setelah mendengar kata Lisa tadi, Yeonjun dan Yeji langsung memundurkan badan mereka, sehingga pegangan Jennie di pundak mereka lepas.
"Aku sudah bilang pada Mommy dan Daddy kalau aku tak mau punya adik!!"
Teriak si kecil Yeji"Daddy tau sayang, namun kau juga harus tau bagaimana rasanya jadi kakak bukan...memangnya Yeji tak mau menjadi kakak seperti Njun Oppa?"
Kata Lisa merujuk anaknya"Oh..lalu nanti setelah bayi itu lahir, Daddy akan kembali bilang agar dia juga harus merasakan menjadi kakak,lalu Daddy buat bayi lagi, dan berkata seperti itu lagi? Begitu dad?!"
Teriak Yeji pada Daddy-nya"Yeji..Mommy tak pernah mengajarkanmu berteriak pada Daddy seperti itu...Yeji ingin jadi anak durhaka hum?"
Kata Jennie menasihati anaknya"Biarkan aku menjadi durhaka mom...I do what i love, i love what i do!"
"Yeji!!"
Setelah mendengar teriakan dari Mommy nya itu, Yeji sangat terkejut...lalu mencebikkan bibirnya ingin menangis..hampir saja air matanya keluar, tapi dia dengan cepat mengusapnya, lalu dia berlari ke kamarnya.
Yeonjun yang melihat adiknya dimarahipun hanya bisa menatap tak percaya pada ibunya itu.
"Aku tau, kalau aku terlalu kecil untuk mengatakan ini pada kalian, tapi menurutku kau tak boleh memarahi adikku seperti itu, aku tau dia lancang tapi seharusnya kau menasihatinya, bukankah kau selalu berkata seperti itu padaku juga?"
Lalisa dan Jennie yang mendengar kata-kata Yeonjun yang begitu dewasa untuk anak berumur 7 tahun pun (mereka udh tujuh tahun yak😅) terenyuh."Aku tak pernah berfikir kalian akan membohongi kami seperti ini, apa yang terjadi jika kami tak pernah menanyakan ini pada kalian? Apa kalian akan terus diam?"
Ya, Jika Yeonjun sedang marah atau kecewa pada mommy dan daddynya maka tak akan ada embel-embel "mommy dan daddy" pada kata-katanya.
Bahkan Lalisa dan Jennie tahu bahwa Yeonjun sedang marah sekarang."Njun, tolong mengerti sayang mommy dan dad-"
Belum selesai Jennie bicara, Yeonjun langsung pergi begitu saja dari hadapan mereka.
"Hiks Hiks Hiks aku gagal Lisa, aku bukan mommy yang baik Hiks"
Kata Jennie di sela-sela tangisannya."Hey, apa yang kau katakan...kau adalah ibu yang paling baik di dunia"
Kata Lalisa"Li..."
"Heumm?"
"Aku akan melakukan aborsi"
-
-
-
-
-
Na adoh aborsi jangaann??
Writer kambek lagi !!!!
Tunggu kambekan selanjutnya yaaa
Siiyuu😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Life Of JENLISA
FanfictionCerita ini menceritakan kehidupan sehari-hari dari keluarga Jenlisa. Warning! Mengandung unsur 🔞🔞