Di kamar Jungeun masih mikirin tentang kerja di luar negeri sambil rebahan. Kalau dia terima tawaran itu dia bisa dapat penghasilan lebih banyak, tapi nanti jarang ketemu sama keluarga. Kalau lebih dari seminggu dia ga terima tawaran itu, jungeun ya ga jadi kerja di luar.
"Apa kasih tahu aja ya ke jinsoul" pikir jungeun.
Terus si heejin masuk ke kamarnya, heejin daritadi senyam-senyum ga jelas. Jungeun heran ama anaknya itu.
"Kamu kenapa jin?"
"Daritadi senyam-senyum mulu"
"Lagi seneng aku itu" heejin keinget kejadian jalan bareng hyunjin.
"Ih aneh"
"Lah bapak ngapa ngalamun?" Tanya heejin balik.
"Biasa, urusan kerjaan"
"Kenapa?" Tanya heejin mulai duduk di sofa dekat kasur sambil ngemil.
"Gapapa, kamu mana ngerti" jungeun belum mau kasih tahu tentang hal ini dulu.
"Ihh bikin kepo"
"Terus, kamu ngapain kesini?" Jungeun alihin topik pembicaraan.
"Oh iya, aku lagi charger aku yang dipinjem ibuk kemarin" heejin bangkit dari sofa terus mulai cari charger nya.
"Bapak lihat ga?"
"Engga"
Ga lama charger nya heejin ketemu di meja rias jinsoul.
•Komplek BULAN 🌚•
Habis main game di PC nya, yerim tiduran di kasur sambil main hp. Banyak notif muncul, salah satunya dari yeojin.
Yeojin
Kak
Kak
Kak yeri
P
Punten kak
eh slh
nuwun
KakMbb
Napa jin?Boleh ketemu sekarang
Di taman ya
Bisa kan?Bisa
"Pergi ga ya?" Yerim mikir-mikir dulu.
"Pergi ajalah kasian dia"
Yerim pergi ke taman, dia lihat yeojin lagi duduk di ayunan.
"Yeojin" yerim mendekat.
"Eh kak, hai"
"H-hai" balas si yerim.
"Kenapa kok tiba-tiba ajak ketemuan, di wa kan bisa?"
"Kakak capek ya?" Tanya yeojin.
"E-eh engga kok sumpah"
"Oh, aku mau tanya"
"Silahkan" yerim.
"Kakak ngejauhin aku?" Tanya yeojin. Yerim yang tadinya sedikit nunduk auto naikin palanya. Yerim speechless.
*apasih*
"Engga, kan gue udah bialng kalau---" omongan yerim kepotong.
"Jujur kak"
"Tapi jin--"
"Jujur aja kak" nada yeojin jadi lebih serius.
"Hufff" yerim tarik & buang nafas dulu biar rileks.
"Jadi kakak ngejauhin kamu karena kakak kira kamu suka sama jisung?" Kata yerim yang diakhiri nada tanya.
"Emang kalau misalnya aku suka jisung kenapa?"
"Beneran suka?" Batin yerim.
"Y-ya--" yerim bingung.
"Itu karena kakak suka sama kamu" kata yerim ngerap.
"Hah? Pelan-pelan kak, yeojin ga ngerti"
"Karena aku suka sama kamu" kata yerim pelan-pelan.
Sekarang giliran yeojin yang speechless.
"Ka-kak suka aku?" Yeojin nunjuk dirinya sendiri.
"Iya"
"Terus kamu suka jisung kan?"
"Engga kak, yaampun hahahah" yeojin malah ketawa, bikin cowo depannya bingung.
"Kenapa ketawa?"
"Hahaha, kakak kenapa bisa nyimpulin kalau aku suka jisung sih?"
"Kan kamu pernah bilang kalau kamu suka cowo ganteng, tinggi, lucu, ya aku pikir jisung"
"Kakak mah emang ga peka"
"Hah?"
"Hah hoh hah hoh mulu"
"Abis aku ga paham" yerim.
"Yaudah, yeojin pulang dulu" yeojin pulang ke rumahnya.
"Eh eh eh yeojin kamu suka siapa?" Yerim merasa ga adil soalnya dia udah nyatain perasannya, tapi yeojin ga kasih tahu dia suka siapa. Yaudah deh, dikejar terus tuh yeojinnya walau akhirnya gagal karena ada haseul.
Sampai rumah, yerim mikirin omongan yeojin.
"Apasih, ga peka apanya coba, bingung gue"
Emang gitu, cowo itu lebih banyak pakai logika daripada perasaan, jadi kalau dikodeiin kaga paham, apalagi yang bego kayak yerim.
Tbc
Huwwaa lama tak update
KAMU SEDANG MEMBACA
Komplek Bulan
Fiksi PenggemarTentang kehidupan sehari-hari penghuni komplek bulan