K

1K 160 10
                                    

Sepulang sekolah, hyunjin masih ada futsal. Selama futsal dia latihan sungguh-sungguh buat tanding antar sekolah minggu depan.

Selesai latihan, dia duduk di tribun, dia ambil botol minumnya. Waktu mau buka tutup botol, ternyata airnya tinggal sedikit, mau ke kantin juga udah capek, tapi ntar tambah haus, batinnya.

Baru aja berdiri, seorang cewe kasih dia botol aqua. Hyunjin dongakin kepalanya biar bisa lihat cewe itu.

"Ga usah, bekas lo" kata hyunjin.

"Yaudah kalau ga mau" cewe itu jalan pelan-pelan barangkali hyunjin narik kata-katanya.

"Ck, heejin!" Cewe itu berhenti.

"Kan bener, nih habisin sekalian" kata heejin tersenyum. Hyunjin langsung rebut botol itu.

Selesai minum, hyunjin buang botol itu. Dia ambil barang-barangnya terus jalan ke parkiran motor.

"Woi! Woi! Tungguin!" Heejin lari.

"Kenapa?" Tanya hyunjin sambil pakai helm.

"Boleh bareng ga??? Pliss" heejin mohon-mohon.

Tanpa membalas omongan heejin, hyunjin buka jok motornya, dia ambil helm terus kasih ke heejin. Heejin ambil helm itu dan dia pakai. Tapi dia kesusahan masanginnya. Hyunjin bantu heejin masangin helm tanpa ngomong dulu.


Deg



'anjay'

Tiba-tiba heejin jadi susah buat nafas, seakan-akan dunia berhenti sejenak. Ga cuma satu orang yang merasakan itu tapi keduanya.

"Ma-maaf" kata hyunjin gugup.

Sedangkan yang dibelakang cuma bisa melongo.

Motor itu meninggalkan area sekolah.













•Komplek BULAN 🌚•









Seharian jungeun mikirin tentang pemindahan kerjanya. Mau pindah juga ga tega sama istrinya dan anak-anaknya.

"Kenapa? Kok ngelamunin apa sih?" Jinsoul membuyarkan lamunannya jungeun.

"Jinsoul" biasanya kalau suaminya udah sebut namanya berarti dia mau ngomong serius.

"Kenapa? Kok serius gitu nadanya" kata jinsoul.

"Huff, kelihatannya aku ga bisa nolak pindahan kerja ini" kata jungeun nunduk kebawah.

"Oohh, iya gapapa, kalau kamu memang diperintahin pindah" kata jinsoul nepuk-nepuk pundak suaminya.

"Kamu yakin gapapa?" Jungeun.

"Iyaa, mau gimana lagi" kata jinsoul.

Walau kelihatannya tenang, tapi dalam hati dia khawatir kalau-kalau ada sesuatu yang ga diinginkan terjadi.







•Komplek BULAN 🌚•









Beda dengan tetangganya yang lagi melow, di rumahnya sooyoung lagi ribut. Jiwoo lagi marah-marah ke sooyoung karena ga mau bersihin barang-barangnya, sooyoung yang termasuk suami takut istri cuma bisa diem nurutin jiwoo. Sedangkan, di bawah hyunjin ama hyejoo ribut nyariin aeong.

"Gara-gara lu ni, gue suruh lu jagain malah pergi!" Hyunjin misuh-misuh.

"Ck, jangan nyalahin gue dong, lu juga salah, orang itu kucing lu, elunya enak-enak tiduran di kamar!!" Bales hyejoo.

Di kamar chuuves.

"Ini juga diberesin, ini kamar buat tidur bukan buat makan dikamar!!!" Teriak jiwoo yang bisa bikin gendang telinga pecah rasanya.

Untungnya sooyoung udah tahan karena udah biasa.

"Iya iya ini lagi diberesin" kata sooyoung pelan.

"Ga mau tahu ya, 5 menit lagi selesai, aku mau keluar" jiwoo keluar dari kamarnya.

Dan giliran hyunjin hyejoo yang dimarahin sama jiwoo gara-gara ribut.

Ditengah-tengah keributan, pintu rumah terketuk sama seseorang dari luar. Jiwoo bukain pintunya.

"Halo tante, ini kucingnya kak hyunjin kan?" Kata cewe itu.

"Eh yeojin. Iya itu aeong"

"Kok bisa dikamu?" Jiwoo ambil kucing itu. Hyunjin hyejoo ngintip dari belakang.

"Tadi waktu yeojin keluar rumah, aeong lagi jalan-jalan, terus yeojin ambil deh" kata yeojin.

"Oohh, makasih ya yeojin" jiwoo senyum.

"Iya sama-sama tante, yeojin pulang dulu ya"

"Iya" jiwoo tutup pintu rumah.

Jiwoo balik badan terus natap tajam kedua anaknya. Bukannya dikasih ke hyunjin, jiwoo masih bawa aeong.

"Punya peliharaan tuh dijaga baik-baik!!" Tegur jiwoo.

"Hayoloh" bisik hyejoo ke hyunjin.





Tbc :]

Komplek Bulan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang