Seperti biasa, sebulan 2 kali, sma bbc mengadakan upacara di hari senin. Mereka harus masuk jam 6.30.
Hyunjin buru-buru makan terus dia ke garasi buat ambil motornya.
"Enak ye sekolah?" Hyejoo goda hyunjin, ryujin yang disebelahnya ikut-ikutan.
"Berisik!"
"Da pa, ma!" Hyunjin pun ambil motornya. Sampai sekolah dia lihat gerbangnya udah mau ditutup, dia tambahin dong kecepatannya.
Akhirnya dia berhasil masuk, tepat sebelum gerbang ditutup. Selesai markirin motor, dia lari ke lapangan, tasnya dia tinggal di motor.
"MARI KUMPUL DI LAPANGAN, KITA AKAN MELAKSANAKAN UPACARA!" Kata kepsek lewat mikrofon.
"Wih, gue kira lu telat cing!" Kata chaeyoung ke hyunjin.
"Hooh!" Tambah si chaeyeon.
"Eh tapi topi lu mana?"
"Lah iya!" Hyunjin lupa kalau topinya masih ada di kamarnya.
"Mampus lo, jadi gorengan, mana panas banget pagi ini!" Ejek jaemin.
"BAGI MURID-MURID YANG TIDAK LENGKAP SILAHKAN BERDIRI DI BELAKANG!"
Bagian belakang lapangan itu adalah area lapangan yang paling kena sinar matahari.
Baru aja hyunjin mau jalan ke belakang, seseorang kasih dia topi, terus orang itu berdiri di area belakang. Hyunjin bisa lihat jelas kalau orang itu heejin, padahal heejin udah berusaha nutup-nutupin.
"MARI BERBARIS SESUAI KELASNYA!" Kata kepsek.
"Topi siapa tuh?"
"Gue" hyunjin alihin pandangannya dari heejin ke depan.
20 menit berlalu, heejin sempoyongan, ga kuat dia, karena tadi dia belum sempat sarapan. Mukanya udah pucet.
"Jin, lo gapapa?" Tanya siswa yang ada disebelahnya.
"I-iya gue gapapa kok" heejin.
"Yakin? Masih 10 menit lagi loh"
"Santai"
Ga lama badan heejin jatuh ke belakang untung ada echan yang megangin dia dari belakang.
"Heejin?" Echan tepuk-tepuk pipi heejin, dia pun panggil seorang anak pmr di belakang, terus mereka bawa ke uks.
Hyunjin noleh ke belakang karena suara-suara yang rada berisik.
"Kenapa?"
"Gatahu"
Heejin pun bangun
Heejin's pov
Lah, gue kenapa disini, perasaan kan tadi di lapangan, apa pingsan ya? Gue lihat disebelah kasur ada roti, gue juga ga tahu punya siapa, gue mau ambil tapi kok ga sopan gitu. Tapi gue laper, gimana dong.
Terus ga lama seorang anak pmr yang gue yakin namanya minjoo masuk ke uks.
"Udah bangun kak?"
"Oh iya, ini tadi ada roti buat kakak" minjoo tunjuk roti itu.
"Dari siapa ya?"
"Lupa kak namanya, pokoknya ganteng, tinggi, tapi jutek mukanya"
"Ooh, makasih ya"
"Yaudah gue keluar dulu" heejin keluar sambil makan roti isi.
"Jutek? Siapa ya?" Heejin jalan ke kelasnya.
"Maaf bu saya telat" heejin nunduk ke bu Jiho.
"Iya, gapapa, udah makan kan?"
"Udah kok bu"
Heejin pun duduk di kursinya.
"Lu gapapa kan?" Chaewon.
"Gapapa kok"
"Sok-sokan sih lu!"
•Komplek BULAN🌚•
Yerim, jinsoul, jungeun lagi di supermarket buat belanja bulanan. Dan ini pertama kalinya yerim ikut belanja bulanan setelah sekian lama. Yerim jinsoul ke area daging& sayur-sayuran, jungeun ke area beras, telur,dll.
"Buk, beli ikan aja" tawar yerim.
"Ayam aja ya?" Jinsoul.
"Yha, ibuk kan suka ikan!" Kata cowo berhoodie biru itu.
"Itu mah ikan cupang!" Jinsoul.
"Ini gurameh!" Jinsoul.
"Yah kan sama-sama ikan!"
"Udah berisik, cepetan sini dorong trolinya!" Jinsoul.
Di lain tempat,
Jungeun milih-milih beras yang mau dia beli. Terus, ada orang ga sengaja nabrak dia. Orang itu pun minta maaf.
"Maaf mbak, saya ga sengaja!" Kata orang itu terus dia langsung pergi gitu aja.
"Apa rambut gue segondrong itu sih. Bisa-bisanya, ganteng begini dipanggil mbak, bego banget!" Jungeun misuh-misuh.
Terus dia lihat bapak-bapak seumuran sama dia, dia merasa ga asing lihat orang itu.
"Eh lo jungeun kan?" Orang itu nepuk pundaknya jungeun.
"Iya?" Jungeun heran kok bisa orang itu tahu dia.
"Yah, lupa lo sama gue! Gue bagas!"
"Bagas?"
"Iya" Tiba-tiba keinget kenangan buruk yang selama ini dihindari jungeun pun muncul.
Flashback
Selesai tanding basket di sekolahnya, jungeun pergi ke kantin buat makan. Terus dia pesen siomay. Habis dari kantin dia mau balik lagi ke lapangan, eh tapi seseorang narik tangannya.
"E-eh, gue mau balik ke lapangan please!" Jungeun berusaha lepasin tangannya.
"Bentar doang ya, pleeeaasee!" Kata orang itu rada centil.
"Oke, kenapa?" Jungeun.
"Gue mau ngomong sesuatu"
"Gue sebenernya suka sama lo. Aneh kan? Memang, tapi gimana lagi, gue terlanjur suka sama lo, akhirnya gue bisa nyatain perasaan gue dengan percaya diri, walaupun gue tahu gue ga akan dapetin lo"
"T-tapi lo kan---" jungeun
"BAGAS! LO DIPANGGIL BU MELI!" Tiba-tiba datang seorang.
"E-eh iya!" Bagas pun lari keluar dari tempat itu.
"Asu, jijik jinguk. Merinding gue. Lupain jung, lupain lu harus lupain" kata jungeun kepada dirinya sendiri.
Flashback off
"S-siapa ya?" Jungeun mati-matian pura-pura gatahu.
"Eh gue ada telefon!" Jungeun pun menghindar, dia angkat teleponnya.
"Pak, aku udah di kasir ama yerim, sini cepetan!"
"I-iya!"
Jungeun pun nyusul mereka. Jungeun keringatnya bercucuran di jidat.
"Pak, napa ampe keringatan, orang adem gini" yerim.
"Iya, kenapa?" Jinsoul.
"Ntar di mobil aja"
Selesai belanja, mereka pulang ke rumah.
"Jadi tadi bapak ketemu bagas"
"Bagas siapa?" Yerim.
"Bagas teman sma kamu?" Jinsoul.
"Iya"
"Wah, pantes keringatan" jinsoul.
"Lah apa hubungannya pak, buk?" Yerim.
Jungeun pun jelasin ke yerim. Yerim yang dengerin itu ngakak, walaupun rada geli.
"Bapak saking gantengnya yang suka ga cuma cewe hahahaha" yerim mulai ngejek bapaknya.
"Uang saku dipotong!" Yerin langsung kicep.
Tebese