Meninggalkan Kota Raja

766 14 0
                                    


Meskipun kota raja tidak turun hujan,tapi aliran air sungai berantas cukup deras dan meluap.
Samarawijaya dan istrinya duduk dibelakang perahu,sementara Wijaya karana ada didepan,dengan tatapan kosong melihat aliran sungai yang cukup deras mengalir kearah timur.
sementara laju perahu mereka menuju kearah barat,dibutuhkan tenaga besar untuk mendayung perahu mereka.
tidak ada kata diantara mereka,semua sibuk dengan perasaan masing masing.
apa yang bhre Kertabhumi rasakan saat ini,hampir sama dengan aliran sungai yang mereka lalui.
perahu mereka bergerak melawan arus sungai,begitu pula dengan perasaan bhre Kertabhumi saat ini,melawan keinginan yang ada dihatinya.
dia tidak ingin mundur dari perang tersebut,tapi apalah daya,kakaknya Samarawijaya memutuskan untuk mengakhiri perang dengan pamannya Surya wikrama.

"suatu saat nanti,aku akan kembali kesana" ucap bhre Kertabhumi,yang tatapan matanya tidak terlepas dari aliran sungai.
apa yang adiknya katakan tersebut,terdengar oleh bhre Pamotan.
"apa maksudmu?"
tanya bhre Pamotan yang ingin mengerti lebih jelas kata kata adiknya tersebut.
"suatu saat nanti,aku akan kembali ke kota raja majapahit"
bhre Pamotan diam,dia tidak langsung menanggapi kata kata adiknya tersebut,dan juga tidak memikirkannya.

Samarawijaya begitu tenang menghadapi situasi seperti yang dia alami saat ini,tidak ada niat dihatinya untuk balas dendam ataupun yang lainnya.
yang terpenting baginya adalah,tidak timbulnya banyak jatuhnya korban jiwa.
sementara disisi lain,istrinya menghadapi situasi yang teramat pelik dan serba bingung dengan situasi ini.
perang yang melibatkan orang tua,melawan suaminya adalah hal yang tidak pernah dia bayangkan.
sedangkan dua adiknya,Wijaya karana dan bhre Pamotan.meskipun mereka belum bisa menerima kenyataan ini,namun mereka selalu tunduk dan patuh dengan segala sesuatu yang kakaknya putuskan.
lain dengan bhre Kertabhumi,dia sama sekali tidak menerima kekalahan ini,dia bertekad suatu saat nanti akan kembali mengerahkan kekuatan untuk merebut kota raja.

Wijaya karana sedikit heran melihat adiknya bhre Kertabhumi,sejak tadi dia terus membolak balikkan kerisnya,dan terus dia amati tiap lekuk lekuk keris tersebut.
"kenapa tidak kau sarungkan kerismu itu?" tanya Wijaya karana dengan sedikit heran.
bhre Kertabhumi tidak langsung menjawab,sekilas dia lihat wajah Wijaya karana,namun kembali tatapannya tertuju pada keris yang dia pegang.
"keris ini yang akan membunuh paman Suraprabhawa"
Wijaya karana cuma menarik napas panjang mendengar perkataan adiknya tersebut.
"bukankah paman Suraprabhawa telah mengucapkan sumpah setia dihadapan kakak,dengan anaknya Ranawijaya sebagai saksi?" lanjut bhre Kertabhumi.
"kau sangat marah padanya?"
kini malah Wijaya karana yang balik bertanya.
"tentu saja,dan dia harus membayar perbuatannya itu"
"kau benar benar ingin kembali ke kota raja?"
"tentu saja"
"kakak Samarawijaya pasti melarangmu,karena yang menjadi raja adalah paman Surya wikrama"
bhre Kertabhumi diam,namun matanya melirik kearah belakang melihat kakak iparnya.
dengan berbisik lirih,bhre Kertabhumi membisikkan kata kata kepada Wijaya karana.
"paman Surya wikrama tidak punya penerus,putri satu satunya sudah pergi bersama kita,jika nanti dia sudah tiada,aku yakin paman Suraprabhawa yang akan naik tahta menggantikannya"
Wijaya karana terdiam,dia mulai memikirkan kata kata adiknya.
"mungkin juga"
"saat itu,aku akan kembali ke kota raja kak"

Apa yang bhre Kertabhumi katakan cukup masuk akal dalam pemikiran Wijaya karana.

Ksatria Majapahit 6 eps Perang Wangsa Rajasa 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang